Kerikil Suci Dari Nablus
sastrapuna.com- Muklis Puna
Bocah lara sebatangkara mengarang duka
Ayahnya dijemput peluru musuh selepas zuhur
Pada teras rumah Allah Ia merebah
Nyawa inangnya sudah berpulang,
Menumpang kereta malaikat
Lima almanak dilewati dalam lara
Adalah semang
diundang menuju surga
Bersama
sepuhnya merajut resah
Gubug reot di
Nablus telah hancur
Dibombardir musuh -musuh Allah
Di atas
puing-puing suci
Angkuh berdiri villa mewah milik Yahudi
Satu dua kawan seiman diburu peluru
Merenggang nyawa di tanah lapang
Diamuk meriam dan mesiu
Pagi itu...
di hulu subuh,
Setelah
mengaji bersama kakeknya
Ia bergegas dari kepompong suci
Bergerilya mencari sisa embun
dipucuk- pucuk
anggur
Matahari menggulir pagi
Lelaki tua menitip petuah
"Pasanglah seluruh inderamu!'
Jangan lengah!
Jangan tumpahkan darahmu sia-sia pagi ini!
Sebab di bumi seribu nabi
Kau bisa
mengundi nasib di jalan mulia,
menumpah darah
syahidmu
Haripun
lengkap malam
Ia berburu surga bersama ketapel lusuh
Peluruh musuh menumbuk dadanya
Innalilahiwainnailahirajiun....
Dalam rentetan panjang,
Bidadari langit mengusung kesturi
Kafir keparat mendadak kalap
Bola mata disentil batu dari neraka
Lhokseumawe, 23 Februari 2022
0 Komentar