Angin Palsu
sastrapuna.com - Muklis Puna
Orang- orang berdasi mengubah nasib,
pada kain kasa warna pelangi
Menyaru dalam angin menebar pesona
Di pucuk - pucuk kaktus menabur benih
Suara palsu menyapa dalam belain
Kartu nasib terselip di saku jas safari
pada kain kasa warna pelangi
Menyaru dalam angin menebar pesona
Di pucuk - pucuk kaktus menabur benih
Suara palsu menyapa dalam belain
Kartu nasib terselip di saku jas safari
Sepanjang jalan menghadang pandang
Warna -warni bagai pelangi setelah hujan
Seolah matahari memburat cita
Ternyata mendung menggulung rasa
Warna -warni bagai pelangi setelah hujan
Seolah matahari memburat cita
Ternyata mendung menggulung rasa
Di pohon -pohon besi nan gagah menyulam mantera
Namanya panjang mengular gelar
Tanda -tanda dinikahkan dengan lambang
Namanya panjang mengular gelar
Tanda -tanda dinikahkan dengan lambang
Baca Juga:Ada Apa dengan mu
Tag: Puisi
Sepanjang jalanan mereka menebar rasa
Lewat angin menguap cita dalam genggaman
Nikah politik dilafaz tak berhalangan
Sarung -sarung berlarung mengarung selat
Menghantar satu nama
berjamaah bergadang setiap tikungan
Lewat angin menguap cita dalam genggaman
Nikah politik dilafaz tak berhalangan
Sarung -sarung berlarung mengarung selat
Menghantar satu nama
berjamaah bergadang setiap tikungan
Mendehem di antara aruah penasaran
Sudut -sudut malam tak lagi mencekam
Kuntilanak mengungsi ke lembah- lembah
Penjual asa kebanjiran nyali
Sudut -sudut malam tak lagi mencekam
Kuntilanak mengungsi ke lembah- lembah
Penjual asa kebanjiran nyali
Warung- warung jadi panggung
Orang kecil bingung terhuyung- huyung
Saku celana penuh kartu
Semua mohon dibantu
Orang kecil bingung terhuyung- huyung
Saku celana penuh kartu
Semua mohon dibantu
Beras- petas semakin seksi
Tukang sablon jadi jadi juragan
Agen- agen politik mengecer suara
Di antara gubug dan selokan
Tukang sablon jadi jadi juragan
Agen- agen politik mengecer suara
Di antara gubug dan selokan
Angin palsu menyaru setiap otak
Menghempas segala pikir
Hak- hak tuhan dirampas sembarangan
Menghempas segala pikir
Hak- hak tuhan dirampas sembarangan
Lhoksukon, 10 Junii 2022
0 Komentar