Bayangmu adalah Resah Merindu
sastrapuna.com - Muklis Puna
Ah...Resah !
Seperti ada keharusan rindu saat bathin meledak letup
Hanya waktu dan jarak yang tak dapat digulung
Dalam rindu yang menggebu kuusung satu nama
Seperti ada keharusan rindu saat bathin meledak letup
Hanya waktu dan jarak yang tak dapat digulung
Dalam rindu yang menggebu kuusung satu nama
Pada jaring-jaring rindu kupapah resah mendera jiwa
Laba - laba menyulam duka pada langit kotak-kotak
Kenangan indah lelap dalam angan
Kusemat pada matahari pulang ke sarang
Laba - laba menyulam duka pada langit kotak-kotak
Kenangan indah lelap dalam angan
Kusemat pada matahari pulang ke sarang
Oh...bidadari dalam bayang
Kenapa bayangmu mengambang
dalam jiwa ?
Bukankah namamu sudah kupasak
pada tiang penyangga?
Kenapa juga badai asmara,
meluluhkan penatnya jiwa?
Hingga tulang- tulang penopang jasad beku ditempa rindu
Kenapa bayangmu mengambang
dalam jiwa ?
Bukankah namamu sudah kupasak
pada tiang penyangga?
Kenapa juga badai asmara,
meluluhkan penatnya jiwa?
Hingga tulang- tulang penopang jasad beku ditempa rindu
Kupasung setiap ingin dalam jiwa
Biar rindu dapat dikotakkan
Namun pada langit abu -abu senyummu
Berjuntai memanggil pulang
Biar rindu dapat dikotakkan
Namun pada langit abu -abu senyummu
Berjuntai memanggil pulang
Ohh ....resah
begitu sesak menyesak dada
Menyeruak pada bidang sebelah kanan
Dipompa segala arah, hingga ku berontak,menahan resah
begitu sesak menyesak dada
Menyeruak pada bidang sebelah kanan
Dipompa segala arah, hingga ku berontak,menahan resah
Lhokseumawe, 13 Juli 2022
Baca Juga:Anakku! Kami Gagal Membaca Zaman
Tag Puisi
0 Komentar