Kampret
Sastrapuna-com Muklis Puna
Ketika cahaya berwarna saga dibelai ombak
malam perkasa menggenggam alam
mendekap bulan di antara senja merona
Kau terbangun dari lelapnya siang
bergerombolan keluar sarang,
menerawang dalam gelap bagai penyamun
malam perkasa menggenggam alam
mendekap bulan di antara senja merona
Kau terbangun dari lelapnya siang
bergerombolan keluar sarang,
menerawang dalam gelap bagai penyamun
bergerilya di antara pohon berbuah rupiah
tatapan mu tajam di malam buta
di antara lengah para pemimpin
penciuman mu mengalahkan kumparan angin
tanganmu bergetah perekat,
tak lekang hujan mendera
tak lepas dihantam badai
tak lapuk dibakar matahari
tak lembab dikunyah hujan
tatapan mu tajam di malam buta
di antara lengah para pemimpin
penciuman mu mengalahkan kumparan angin
tanganmu bergetah perekat,
tak lekang hujan mendera
tak lepas dihantam badai
tak lapuk dibakar matahari
tak lembab dikunyah hujan
penyamun negeri bersayap drakula
menggerogoti buah di pohon brangkas negeri
bergelantungan erat di ujung ranting berisi duit
jika ranting terkelupas dari satu pohon,
menggerogoti buah di pohon brangkas negeri
bergelantungan erat di ujung ranting berisi duit
jika ranting terkelupas dari satu pohon,
kau terbang ke pohon lain
bergerombolan di bawah pelukan bulan membongkar isi negeri
jutaan kubit emas di perut negeri, kau rampas ketika kami terlelap
jutaan barel minyak kau hisap ketika kami lengah
kau terbangkan lewat samudera menuju pucuk gunung
jumlahmu ribuan banyak, bersarang di pohon rindang berbuah rupiah
jutaan kubit emas di perut negeri, kau rampas ketika kami terlelap
jutaan barel minyak kau hisap ketika kami lengah
kau terbangkan lewat samudera menuju pucuk gunung
jumlahmu ribuan banyak, bersarang di pohon rindang berbuah rupiah
pohon besar nan rimbun kini layu
daunnya kerontang, karena terpaan kotoran kampret
cabang dan ranting mulai rapuh menahan beban
jika angin menerpa pohonku
daunnya kerontang, karena terpaan kotoran kampret
cabang dan ranting mulai rapuh menahan beban
jika angin menerpa pohonku
ranting dan daun menyusut susut tak terurus
Lhokseumawe, 3 Agustus 2016
0 Komentar