Ibukota Bermandikan Duka

Ibukota Bermandikan Duka


Foto: Kondisi Banjir di Ibukota Aceh Utara 






Ibukota Bermandikan Duka

Muklis Puna

Air mata disumpal mata air, 
Ibukota meluap bandang, 
Penuh, mengecup langit kamar
Mobil - mobil bagai boneka timbul tenggelam, 
Dicuci   massal, pindah dari garasi ke sungai- sungai

Bantaran sungai meludah arus dan riam,  
Rumah-rumah dicuci  sampai ke atap
Direndam berhari dalam masa
Orang- orang berlari mecari selamat
Bermalam di bukit dan menara tanpa selimut

Hujan keluar dari takaran 
Turun tak berimbang,  ditambang di perkampungan
Ibukota  dalam duka
Ibu - ibu membopong bayi
Mengarungi lautan jalanan 

Begitu sering bandang bertandang 
Pada daur waktu yang baku
Wahai saudaraku  bermandikan duka
Bandang itu adalah tanda
Tanda  kita keluar siklus tuhan
Tanda bumi  semakin menjauh
Tanda tuhan  memberi batas

Wahai saudaraku dalam banjir duka
Hanya sabar dan tawakal yang bisa kutawarkan 
Karena aku dan negeriku
juga bahagian dari duka. 


Lhkseumawe,  Oktober 2022

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar