Oleh : Muhammad Fatahul Dzakwan
Sastrapuna.com Aiza Fitriana atau yang lebih dikenal Aiza merupakan wanita yang berkelahiran di Kandang 29 September 1977,beliau adalah anak pertama dari Bapak Ayyub dan Ibu Zainabah, dalam keluarganya beliau memiliki 2 bersaudara yang dimana adik beliau yaitu Zainal Asyikin yang berbeda 7 tahun darinya.
Sejak kecil Aiza selalu dididik oleh orangtuanya dengan penuh kasih sayang dan penuh perjuangan. Ayah beliau bekerja sebagai pengusaha warung kopi dan Ibunya yang membantu Ayahnya setiap hari demi keluarganya. Aiza dibesarkan di Batuphat, karena orangtuanya bekerja disana, beliau bahkan sejak kecil sangat sering bermain atau bersosialisasi dengan teman-teman disekitarnya yang dimana itu menjadi salah satu kelebihan beliau yakni mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Biografi Guru Berprestasi SMA Negeri 1 Lhokseumawe
Sejak menduduki umur 4 tahun beliaupun diberi pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) Srikandi Dewantara sampai umur 6 tahun, dimasa tersebut Aiza sudah mulai banyak mengenal hal-hal baru yang dimana bahkan sejak TK beliau sering membantu orang tuanya berjualan sepulangnya dari sekolah dan hal itu pun dilakukannya dengan disiplin hingga beliau SMA.
Lanjut diumur 6 tahun pun Aiza menduduki bangku SD 1 Muara Satu hingga umur 12 tahun. Dimasa inilah keran relasinya mulai terbuka, ia sering bermain dengan teman-temannya bahkan hampir setiap sore ia selalu berkeliling kampung menggunakan sepeda bersama temannya, bakatnya pun mulai muncul saat SD dimana telah muncul puing-puing kreatif dalam dirinya berkat pelajaran Prakarya yang merupakan satu-satunya pelajaran favoritnya pada masa SD.
Lanjut jejaknya ke SMP ia bersekolah di SMP Negeri 1 Lhokseumawe yang dimana jarak antara rumahnya di Batuphat lumayan jauh ke sekolahnya tersebut. Namun jarak tempuh yang jauh tersebut bukan alasan untuk menjunjung pendidikan bagi beliau,karena jarak yang jauh tersebut maka ia bangun pagi lebih awal sebelum azan subuh dan kebiasaan tersebut mulai terbentuk hingga saat ini.
Pada masa SMP pun sepulang sekolah ia sering membantu orang tuanya berjualan dan pada masa SMP itulah dirinya mulai mengenal dunia memasak, setiap hari dia berlatih dan mencoba memasak sambilan membantu orang tuanya berjualan. Lama kelamaan juga kebiasaan tersebut mulai terbentuk dan ia mulai mengkolaborasikan ilmu tersebut dengan ilmu prakarya yang digemarinya pada masa SD dulu.
Pada umur 15 tahun berakhir ia pun mengangkat kaki dari sekolah SMP nya itu dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu ke SMA Negeri 1 Lhokseumawe (tahun 1993-1996), beliau mendapatkan jurusan MIPA dan baginya selama bersekolah di SMA tersebut tidak ada satupun di pelajaran yang menurutnya sulit kecuali pelajaran Biologi.
Aiza sering kali tertantang dan menolak pelajaran biologi karena baginya itu sangat sulit untuk dipelajari, ditambah lagi faktor guru yang tidak menyenangkan juga membuat Aiza tidak bersemangat belajar biologi. Hari demi hari dan waktu demi waktu Aiza mau tidak mau harus (terpaksa) belajar biologi, ia sering merasa tersiksa akan pelajaran biologi, akan tetapi seiring berjalannya waktu ia pun mulai terbiasa menghadapi rintangan tersebut.
Hingga kelulusan SMA tiba, Aiza ingin melanjutkan kuliah tetapi ia tidak tau jurusan mana yang ia minat. Sering kali Aiza bingung terhadap pemilihan penjuruan tersebut dan ia pun setiap malam introspeksi diri. Waktu pun terus berjalan deadlinenya pun hampir dekat dan Aiza belum siap memikirkannya, hingga pada akhirnya muncullah dari pikirannya yaitu "Belajarlah apa yang belum kamu kuasai". Nah dari sinilah Aiza memilih untuk mendalami pelajaran biologi dengan niat semata-mata hanya untuk belajar. Aiza kuliah di Fakultas MIPA Biologi Universitas Syiah Kuala Aceh pada tahun 1996-2000 dan mendapatkan gelar S.Si (S1).
Selepas ia meraih gelar S1 nya Aiza mengajar di SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang dimana sekolah itu merupakan tempat yang ia pernah duduki sebagai siswa dan kini ia diminta ataupun diajak untuk mengajar di sekolah tersebut. Dalam menempuh karirnya sebagai seorang guru, Aiza banyak diminta untuk mengajar di sekolah-sekolah lain termasuk bimbel privat, diantaranya ia pernah mengajar di Arizona Institute, MA Muhammadiyah, MA Ihya Ahlussunnah. Dalam perjalanan karirnya Aiza menikmati masa honor sebagai guru sampai tahun 2006 setelah itu ia pun lulus dalam mengikuti CPNS pada masa itu dan resmi menjadi PNS, hal itu merupakan sebuah kebahagiaan yang sangat berharga bagi dirinya dan bersyukur atas hal tersebut.
Hari demi hari telah dilewati dan pada tahun 2016 Aiza mengikuti lomba olimpiade guru biologi tingkat provinsi dan berhasil meraih juara 2.Pada tahun 2018 Aiza mengikuti Olimpiade Guru Nasional mapel PKWU tingkat provinsi dan berhasil meraih juara 1,hal itu merupakan kebanggaan besar baginya yang pernah diraih oleh dirinya yang dimana ia menjadi juara utama.
Melanjutkan tantangan selanjutnya, Aiza mengikuti Olimpiade Guru Nasional pada tahun 2018 tingkat Nasional dan berhasil meraih Finalis Ke-6, meskipun bukan peringkat utama namun hal itu menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya dimana nama ia berada di peringkat atas dan berhasil meraih 10 besar dalam tingkat Nasional. Tak hanya pada tingkat Provinsi dan Nasional saja ada juga tingkat kota yang pernah diraihnya pada Olimpiade Guru Berprestasi Kota Lhokseumawe tahun 2018 dan dirinya berhasil meraih juara 3 sebagai Guru berprestasi. Setelah mencapai puing-puing kemenangan bagi dirinya yang diraih, Aiza pun melanjutkan pendidikannya pada tahun 2020 dan mendapatkan gelar M.Pd (S2) pada tahun 2022 dengan predikat cumlaude. Dari dirinya, segala sesuatu yang dilakukan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga harus bermanfaat bagi orang lain.
Penulis adalah siswa kelas X-10 Unggul SMA N 1 Lhokseumawe
1 Komentar
Ungkapan rasa kagum dengan prestasi Aiza Fitriana, dan ucapan selamat, serta doa semoga sukses di masa yang akan datang.
BalasHapusPrestasi ini tidak mungkin datang tanpa usaha maksimal, dan pasti dibantu oleh tim yang solid dan berkualitas. Salam hormat dari saya:
Dewi Jkt