Muklis Puna
Anakku...
Cepat masuk dalam gubug mu
Jangan berlayar di lautan maya
Ombaknya ganas memikul sara
Anginnya panas menguap asap cacian
Cepat masuk dalam gubug mu
Jangan berlayar di lautan maya
Ombaknya ganas memikul sara
Anginnya panas menguap asap cacian
Baca Juga:
Perempuan Tua Mengayuh Malam
Perempuan Tua Mengayuh Malam
Anakku.....
Kau lihat gerombolan berseragam kapitalis,
Mereka mengusung keranda negeri
Suaranya dihitung per liter beras
Minyak goreng ditimbang sejauh
kaki melangkah
Uang saku diukur sejumlah pita di kepala
Mereka mengusung keranda negeri
Suaranya dihitung per liter beras
Minyak goreng ditimbang sejauh
kaki melangkah
Uang saku diukur sejumlah pita di kepala
Anakku....
Cepat masuk dan bertapalah dalam gubugmu,
Tunggu masa berkabung isu dialihkan ke gempa dan banjir
Kau ku izinkan berlayar sampai cekukan
Tunggu masa berkabung isu dialihkan ke gempa dan banjir
Kau ku izinkan berlayar sampai cekukan
Anakku....
Pondasi persada lagi diserobot berjamaah
Nasib sara bagai rayap mengerat sendi negeri
Warna kulit, bentuk wajah, rambut dan tempat sujud dibungkus dalam kukusan bara
Nasib sara bagai rayap mengerat sendi negeri
Warna kulit, bentuk wajah, rambut dan tempat sujud dibungkus dalam kukusan bara
Anakku...
Tak.usah lagi kau selancari lautan maya
Pembajak asing mengawal setiap inci diksi yang kau goreskan
Paus pemangsa haus darah menerkam setiap yang mengambang
Penjaga pantai disuap pemodal bermata sipit,
Lautan maya dalam bayang maut
Pembajak asing mengawal setiap inci diksi yang kau goreskan
Paus pemangsa haus darah menerkam setiap yang mengambang
Penjaga pantai disuap pemodal bermata sipit,
Lautan maya dalam bayang maut
Anakku...
Masuk dan bersemedilah dalam gubug imajimu
Merontalah tentang negerimu dalam angan
Bungkus saja suaramu dalam kresek warna hitam
Merontalah tentang negerimu dalam angan
Bungkus saja suaramu dalam kresek warna hitam
Anakku...
Putarlah haluan ke arah pantai
Perahumu terlalu kecil menyeberang samudera maya
Pengayuhmu rapuh melawan badai
Burung camar menukik mengintai sasaran
Laut maya telah bercampur korosan
Sebelum penamu tumpul dalam lumatan garam
Perahumu terlalu kecil menyeberang samudera maya
Pengayuhmu rapuh melawan badai
Burung camar menukik mengintai sasaran
Laut maya telah bercampur korosan
Sebelum penamu tumpul dalam lumatan garam
Anakku...
Pulanglah....
Sebelum kau diarak di layar kaca
Lalu digelandang dan ditelanjangkan dalam maya
Pulanglah....
Sebelum kau diarak di layar kaca
Lalu digelandang dan ditelanjangkan dalam maya
Lhokseumawe, 5 Juli 2023
0 Komentar