Muklis Puna
Sepi mengayuh dingin
Jiwa membekap rindu
Dalam remang kudaki tanjakan malam
Dengusan napas di bebatuan tajam
Tangga -tangga menuju langit-Mu
Kutapaki lewat zikir basah
dalam lorong keagungan-Mu
Jiwa membekap rindu
Dalam remang kudaki tanjakan malam
Dengusan napas di bebatuan tajam
Tangga -tangga menuju langit-Mu
Kutapaki lewat zikir basah
dalam lorong keagungan-Mu
Sejak syahadat terpasak dalam dada
Gemetar menyerang jasad
Malam mencapai puncak
Aku menyepi dalam gemalau resah
Kukarungkan wajah dalam sorban penuh noda
Aku bak pasir dalam hempasan pasang
Silap lupa menggerogoti lamunan
Gemetar menyerang jasad
Malam mencapai puncak
Aku menyepi dalam gemalau resah
Kukarungkan wajah dalam sorban penuh noda
Aku bak pasir dalam hempasan pasang
Silap lupa menggerogoti lamunan
Baca Juga:
Malam merajam jiwa
Bentangan bayang bercabang-cabang
Ranting- ranting rapuh berjatuhan dalam pelukan
Daun-daun kerontang dikunyah matahari
Bentangan bayang bercabang-cabang
Ranting- ranting rapuh berjatuhan dalam pelukan
Daun-daun kerontang dikunyah matahari
Malam semakin tua
Aku menanti belaian- Mu
Pada fajar mengeja senja
Aku menanti belaian- Mu
Pada fajar mengeja senja
Lhokseumawe, 2 Juli 2023
0 Komentar