Oleh: Yuliani
matahari sedang mengecup pucuk cemaa di ujung langit pagi...
aku berjalan menepi pada pahitnya kenangan
air mata masih bersandar di pipi dari isak tangisku
tangan lembut menghapus tangisan ini
aku berjalan menepi pada pahitnya kenangan
air mata masih bersandar di pipi dari isak tangisku
tangan lembut menghapus tangisan ini
Oh Tuhan ....
haruskah ku menyerah?
Oh Tuhan
haruskah hati ini bertahan?
ada pilihan yang tak bisa aku pilih
tanganpun bergetar menahan keputus asaan ,
Yang tidak berdaya ini
haruskah ku menyerah?
Oh Tuhan
haruskah hati ini bertahan?
ada pilihan yang tak bisa aku pilih
tanganpun bergetar menahan keputus asaan ,
Yang tidak berdaya ini
Baca Juga: Penari Bertopeng
Kucepatkan langkah kaki
menuju tempat berlindung
suasana begitu sunyi
menuju tempat berlindung
suasana begitu sunyi
Oh Tuhan...
sakit ini bagaikan tersayat-sayat pisau belati
menusuk-nusuk ke relung hati,,,
adakah secuil senyum dari duka ini
sakit ini bagaikan tersayat-sayat pisau belati
menusuk-nusuk ke relung hati,,,
adakah secuil senyum dari duka ini
Lhokseumawe, 23 September 2023
0 Komentar