Oleh: Sisca Vitaya, S.Pd
Kau tau kawan,
Aku sangat tertarik pada hujan,
Namun gravitasi lebih menarik baginya.
Aku tertarik pada waktu,
Namun lagi-lagi relativitas enggan ku tipu.
Aku tertarik pada pagi,
Namun rotasi juga memaksanya pergi.
Aku sangat tertarik pada hujan,
Namun gravitasi lebih menarik baginya.
Aku tertarik pada waktu,
Namun lagi-lagi relativitas enggan ku tipu.
Aku tertarik pada pagi,
Namun rotasi juga memaksanya pergi.
Masih..
Aku masih tertarik pada hujan,
namun hari ini ia mengkhianatiku lagi
Dan kau tau, sepertinya kopiku sudah tak hitam lagi.
Apakah cangkir menyerap pekatnya, sebelum aku menikmatinya?
Atau aku yang mendiamkannya terlalu lama.
Aku masih tertarik pada hujan,
namun hari ini ia mengkhianatiku lagi
Dan kau tau, sepertinya kopiku sudah tak hitam lagi.
Apakah cangkir menyerap pekatnya, sebelum aku menikmatinya?
Atau aku yang mendiamkannya terlalu lama.
Baca Juga:Dahaga Laut
Entahlah..
Sepertinya aku terlupa syarat keseimbangan
Sepertinya aku terlupa syarat keseimbangan
Pilarku hilang.
Aku gamang.
Gravitasi perlahan tak berteman.
harapku, gaya itu menipu barang sesaat.
Agar tak menghempasku jatuh dengan hebat.
Aku gamang.
Gravitasi perlahan tak berteman.
harapku, gaya itu menipu barang sesaat.
Agar tak menghempasku jatuh dengan hebat.
Kali ini..
Aku sudah tak tertarik pada hujan, waktu dan pagi hari..
Karena semua akan pergi bersama gravitasi juga rotasi..
Hanya harum dan hangatnya kopi yang membersamai
Walau tak pekat lagi
Aku sudah tak tertarik pada hujan, waktu dan pagi hari..
Karena semua akan pergi bersama gravitasi juga rotasi..
Hanya harum dan hangatnya kopi yang membersamai
Walau tak pekat lagi
Kau tau kawan?
Lebih dari itu semua,, aku tertarik pada saat-saat dimana kita bermain dengan angka, rumus, analisa, gambar, bahkan sejumlah kerutan di dahi.
Menikmati taman alam semesta,
berkeliling mengitari indahnya ilmu sembari melipat waktu dan tempat.
berkeliling mengitari indahnya ilmu sembari melipat waktu dan tempat.
Lhokseumawe, 9 September 2023
0 Komentar