Oleh: Yulianti Idris
Apakah ini sepi?
Mengapa tiada suara?
Kemana kebisingan itu?
Siapa yang membawanya pergi?
Dimana cahaya?
Apakah padam dihembus angin?
Ataukah hilang bersama senja?
Mengapa tiada suara?
Kemana kebisingan itu?
Siapa yang membawanya pergi?
Dimana cahaya?
Apakah padam dihembus angin?
Ataukah hilang bersama senja?
Malam...!
Dia telah hadir
Memaknai hari
Sepi dan sunyi
Suara pergi ditelan kegelapan
Dia telah hadir
Memaknai hari
Sepi dan sunyi
Suara pergi ditelan kegelapan
Baca Juga: Takdir (buat mu teman)
Kemana kegaduhan siang tadi?
Tak kudengar lagi
Hiruk pikuk manusia pekerja
Kini lenyap
Pergi bersama pekatnya malam
Lelap dalam buaian mimpi
Seiring suara jangkrik yang kian nyata
Tak kudengar lagi
Hiruk pikuk manusia pekerja
Kini lenyap
Pergi bersama pekatnya malam
Lelap dalam buaian mimpi
Seiring suara jangkrik yang kian nyata
Seperti inikah kesunyian malam?
Mengapa begitu berbeda?
Cahayanya redup
Tak seterang siang tadi
Begitu sunyi dan senyap
Jangan pernah kau risaukan malam
Karena ia akan berlalu
Berganti pagi
Mengapa begitu berbeda?
Cahayanya redup
Tak seterang siang tadi
Begitu sunyi dan senyap
Jangan pernah kau risaukan malam
Karena ia akan berlalu
Berganti pagi
Matahari hadir dibalik rimbunnya dedaunan
Datang bersama merdunya kicauan burung.
Menyongsong mimpi para pekerja.
Tuk mewujudkannya menjadi nyata
Jangan sia siakan hadirnya pagi
Datang bersama merdunya kicauan burung.
Menyongsong mimpi para pekerja.
Tuk mewujudkannya menjadi nyata
Jangan sia siakan hadirnya pagi
Teruslah bekerja merajut asa!
Wujudkan mimpi yang tertunda.
Sebelum malam tiba kembali
mengusir terangnya pagi
Wujudkan mimpi yang tertunda.
Sebelum malam tiba kembali
mengusir terangnya pagi
Lhokseumawe, September 2023
0 Komentar