Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
Selama ini penulis sering menghadapi aduan dan keluh kesah dari penulis pemula. Keluh kesah tersebut membusur begitu cepat, kadang seperti panah keluar dari induknya. Keluhannyapun beragam, mulai dari tidak tahu harus mulai dimana, materi apa yang ditulis atau apa saja syaratnya agar tulisan tersebut lebih menarik. Ada lagi keluhan, tidak sanggup merangkai kata menjadi untaian kalimat, sehingga membentuk suatu wacana yang utuh dan sistematis. Belum lagi faktor usia yang kayanya mempengaruhi pola pikir dalam merancang sebuah ide menjadi tulisan yang panjang. Itulah kondisi para peserta dalam sebuah pelatihan menulis artiker popular.
Selanjutnya, faktor lain yang paling dominan adalah kemampuan menuangkan ide secara teratur dalam bentuk bahasa belum pernah dimiliki oleh peserta pelatihan. Penulis berpikir kemampuan menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan bisa diasah dan dipelajari dengan berbagai modul menulis , baik di media cetak maupun media elektronik. Faktor utama dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan adalah ilmu dan budaya baca yang tinggi. Terdapat korelasi yang kuat antara pembaca yang profesional dan tulisan yang dihasilkan. Hubungan ini dapat dilihat pada tingkat keterbacaan dan konsep - konsep yang dipahami dalam bentuk tulisan.
Baca Juga: Aku, Kopi, dan Pengemis Bulus
Setiap penulis hebat adalah pembaca yang profesional dan
teliti. Falsafah ini memberikan dampak yang luar biasa bagi ilmu menulis itu
sendiri. Artinya, setiap tulisan yang dihasilkan adalah sebuah proses panjang dari membaca.
Untuk menghadapi beberapa pertanyaan di
awal tulisan ini, penulis mencoba memberikan alternatif dari permasalahan
tersebut. Alternatif yang menjadi masalah untuk keluar dari hal tersebut adalah
"Menulis Cepat Lima Menit
"
Pertanyaan muncul seketika, bagaimana sih menulis cepat selama lima menit? Pertanyaannya ini hanya bisa dijawab melalui aplikasi menulis secara langsung melalui praktik menulis secara instan. Namun ada beberapa hal yang yang perlu diperhatikan dalam menulis cepat. Analoginya dalam menulis cepat adalah seperti sebuah kegiatan memasak. Penulis diibaratkan seperti Chief yang menjadi ahli bidang memasak.
Sebelum masakan disajikan seorang chief tentunya harus
menyiapkan segala kebutuhan untuk memasak. Kebutuhan tersebut harus
diseleksi sesuai dengan tujuan dan menu yang ingin dimasak. Jika tujuan memasak
sudah ditentukan oleh chief selanjutnya harus memilih bahan- bahan yang
akan diracik menjadi masakan yang bernilai rasa bagi penikmat ketika disajikan.
Hal ini sama persis dengan persiapan menulis cepat lima menit yang akan dilakukan oleh peserta pelatihan menulis. Adapun bahan dan langkah yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1.Penulis Harus
menyiapkan Tema, Topik dan Judul Tulisan
Sebelum melakukan
penulisan secara tepat selama lima menit, penulis harus mempersiapkan secara matang tema, topik dan judul yang ingin ditulis. Penentuan ini
sangat penting dilakukan agar pembahasan tidak melebar kemana - mana. Hal ini sering
penulis sebutkan dengan " Pagar Tulisan" seberapa pentingkah pagar
dari tulisan dalam menulis? Pagar atau batasan diberikan agar konsentrasi
menulis cepat selama lima menit tidak buyar dan melebar ke arah yang tidak
diinginkan. Fungsi pagar atau tema dan topik dari masalah yang ditulis adalah
memetakan konsep yang ingin ditulis secara tepat.
Pemilihan judul
tulisan yang ingin ditulis dalam menulis cepat lima menit harus betul –betul diperhahatikan
. Judul tulisan merupakan sesuatu hal yang seksi dalam sebuah tulisan. Jika
judul tulisan terlalu seksi dan banyak mengandung sisi gelap, maka akan banyak pembaca yang
bertandang dalam tulisan. Menarik tidak
menarik suatu judul sangat tergantung pada
penulis dalam memahami masalah yang mau ditulis, sehingga menghasilkan
sebuah judul yang menarik.
2. Seleksi Masalah
yang akan ditulis dalam Bentuk pertanyaan
Agar sebuah tulisan itu ditulis dalam waktu sekejap, perlu diajukan beberpa pertanyaan terhadap masalah yamg yang akan ditulis. Pertanyaan pertama yang perlu diajukan kepada penulis, apakah masalah yang akan ditulis dikuasai dan menarik bagi penulis ? Apakah terdapat manfaat baik teoretis maupun praktis terhadap masalah yang akan ditulis? Pertanyaan ke tiga adalah apakah tersedia referensi yang cukup untuk melanjutkan masalah yang telah dipilih dalam bentuk tulisan? Pertanyaan terakhir adalah apakah penulis menguasai masalah tersebut, minimal penulis mengetahui dan menguasai masalah yang akan ditulis sebanyak 75 persen.
Semua pertanyaan yang sudah disebutkan di atas harus bisa
dijawab secara cermat oleh calon penulis cepat. Misalnya untuk satu pertanyaan tidak dikuasai
" Penulis harus Menguasai minimal 75 persen dari masalah yang
ditulis tidak dikuasai dengan benar, maka penulis akan mengalami kendala dalam
realisasi menulis.
3. Menulis Lima Menit
Apabila semua kebutuhan menulis sudah ada dalam pikiran
penulis. Menulis cepat lima menit bagi pemula baru bisa dimulai. Agar hal tersebut berjalan lancar ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh penulis pemula:
a) Gunakan Alat Pengukur Waktu atau Timer
sebagai alat mengontrol waktu menulis. Alat ini bisa jadi
sebuah alternatif , kalau penulis ingin menggunakan alat lain juga tidak
mengapa, yang diperlukan dalam menulis cepat adalah keakuratan waktu. Usahakan
ketika aba -aba diberikan untuk menulis, setiap peserta harus konsiten dan
komit dengan aturan menulis. Adapun aturan tersebut, meluputi dilarang berhenti
sebelum selesai. Hal ini juga berlaku bagi penulis yang gagasannya sudah
disampaikan secara utuh.
b). Dilarang Menoleh ke Belakang dan Berhenti atau Jeda
Ketika aba- aba menulis sudah diberikan , maka setiap
penulis secara cepat dan gesit menuangkan isi pikiran dalam bentuk tulisan.
Proses ini dilakukan tanpa menoleh ke belakang, artinya penulis
tidak boleh membaca, mengedit, dan menghapus apa yang sudah ditulis. Penulis harus selalu bersandar pada curahan pikiran
tentang masalah yang ditulis tanpa ada jeda atau berhenti ketika waktu belum
sampai.
Apabila terdapat jeda ( berhenti) sebelum sampai waktu, maka curahan ide yang mengalir dengan deras dari pikiran kemudian disalurkan ke ujung jari akan terganggu. Ini menjadi syarat utama bagi penulis pemula. Apabila waktu yang ditentukan sudah tiba , silakan berhenti dan menuntaskan sampai tanda titik. Untuk sementara penulis dipersilahkan menutup tulisan baik yang ditulis di android maupun di kertas. Penulis diharapkan tidak membaca tulisan yang sudah ditulis. Nanti pada saat tulisan sudah siap, penulis dipersilahkan untuk menyunting tulisannya sesuai dengan keinginan dan aturan penulisan yang tepat.
Menulis cepat Lima menit biasanya lebih mudah dilakukan untuk penulisan apasaja terutama bagian pengenalan masalah atau paragraf pengantar. Apabila sudah lancar penulis dianjurkan untuk melanjutkan menulis cepat ke waktu 10 , 15,, 20, dan 25 menit tanpa berhenti. Kesanggupan menulis seperti in sangat tergantung pada persiapan terhadap masalah yang akan ditulis. Kesiapan -kesiapan tersebut seperti yang menjadi bahasan pada awal tulisan ini.
Simpulan:
Dengan menulis lima menit seperti uraian di atas, diharapkan
menjadi masukan bagi penulis pemula dalam
menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Pelatihan dan pembiasaan hal ini akan
menjadi modal dasar dalam menulis. Semoga menulis cepat lima menit dapat
dipraktikkan oleh setiap orang dalam menulis. Selamat Mencoba Semoga
bermanfaat.
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru
SMA Negeri 1 Lhokseumawe
0 Komentar