Maraknya Kenakalan Remaja di Kota Lhokseumawe, dalam Persepsi Siswa SMA N 1 Lhokseumawe

Maraknya Kenakalan Remaja di Kota Lhokseumawe, dalam Persepsi Siswa SMA N 1 Lhokseumawe

 

Oleh:Nayla Febriana Riska 

Maraknya terjadi kenakalan remaja membuat warga kota Lhokseumawe harus lebih berhati-hati. Pasalnya,  banyak terjadi penyimpangan norma sosial dari remaja yang mengakibatkan terjadinya kenakalan remaja seperti pembegalan, pencurian dan sebagainya. Banyak pula terjadi aksi remaja yang membawa benda tajam dengan motif gaya-gayaan yang justru dapat membahayakan nyawa orang lain.   Menurut Nayla Febriana Riska yang merupakan siswi SMA Negeri 1 Lhokseumawe, aksi kenakalan remaja yang terjadi melibatkan dua faktor, yaitu:

1. Mengikuti Tren yang Terpengaruhi Melalui Media Sosial

Media sosial menyajikan banyak hal, baik positif maupun negatif. Berbagai macam tren disajikan untuk konsumsi publik. Bisa saja tren yang merujuk ke aksi kenakalan remaja diikuti oleh kalangan remaja dengan maksud ikut-ikutan, tidak ingin ketinggalan tren, atau ingin memperlihatkan aksi yang tidak baik agar dipuji oleh orang lain (teman sejawatnya). 

2.Emosi

Emosi para remaja tidak stabil, bahkan  mudah terpengaruh dari  perkataan yang  dilontarkan oleh orang lain. Misalnya para remaja antarkelompok saling adu mulut mengenai satu hal yang berujung tawuran.

Mulanya, aksi kenakalan remaja sangat minim di kota Lhokseumawe. Namun seiring berkembangnya teknologi dan pergaulan, mengakibatkan para remaja terpengaruh dengan aksi kenakalan remaja. Dampak dari aksi kenakalan remaja  tidak hanya diterima oleh pelaku kenakalan remaja, tetapi orang lain juga ikut terkena dampaknya. Terlebih lagi keluarga pelaku kenakalan remaja yang harus terkena sanksi sosial berupa celaan atau dijauhi. 

Keterkaitan dengan Dengan Materi Sosiologi

Tentu permasalahan kenakalan remaja berkaitan dengan sosiologi, karena sosiologi adalah ilmu yang dibangun menjadi sebuah teori, kemudian disusun secara logis yang bertujuan untuk mencari sebab akibat dari suatu permasalahan.

1.Masalah Sosial

Kenakalan remaja dengan masalah sosial memiliki hubungan yang erat. Kenakalan remaja dapat menjadi penyebab maupun akibat dari permasalahan sosial. Kenakalan remaja merupakan bentuk pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dimana aksi kenakalan remaja sering merujuk ke tindakan kriminal. Aksi kenakalan remaja memberikan keresahan bagi masyarakat, karena aksi yang dilakukan dapat membahayakan orang lain seperti begal dapat mencelakai orang lain, tawuran dapat menimbulkan korban jiwa, dan lain-lain. 

2.Kerumunan Immoral (Tanpa Moral)

Bisa berkaitan dengan materi tersebut karena kelompok remaja yang melakukan aksi kenakalan remaja berkumpul dan melakukan pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, seperti tawuran, pembegalan, dan lain-lain.

Solusi dari Nayla

Menurut Nayla ada beberapa tindakan yang harus dilakukan untuk mengantisipasi tawuran dan aksi kenakalan remaja lainnya. Ada beberapa solusi, yaitu:

1.Membatasi Jam Main

Tindakan ini perlu dilakukan oleh para orang tua terhadap anaknya. “Main” tentu diperbolehkan untuk menjalin hubungan pertemanan dan berinteraksi untuk membangun relasi serta dapat menjaga mental. Jika dilarang, maka akan berdampak pada perkembangan mental anak. Namun perlu digaris bawahi untuk membatasi waktu bermain, agar tidak terlalu larut di luar rumah. Karena jam yang sangat rawan terjadi  tawuran dan aksi kenakalan remaja lainnya yaitu tengah malam. Maka, perlu dilakukan tindakan tersebut untuk mencegah para remaja melakukan tawuran dan aksi lainnya.  

2.Melakukan Sosialisasi

Sosialisasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para remaja mengenai kenakalan remaja. Sosialisasi bisa dilakukan oleh keluarga, sekolah (guru), polisi, dan lain-lainnya. Dengan melakukan sosialisasi, kemungkinan besar aksi kenakalan remaja berkurang.

3.Sanksi Yang Tegas

Sanksi ini bisa diterapkan kepada pelaku kenakalan remaja agar tidak mengulanginya lagi. Sanksi bisa berupa rehabilitasi agar dapat dilihat pengembangan perilaku remaja tersebut. Rehabilitasi mempunyai tujuan untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial. Selama rehabilitasi, para pelaku kenakalan remaja mendapatkan edukasi, baik secara agama maupun ilmu pengetahuan yang umum. Diharapkan para pelaku setelah menjalani masa rehabilitasi, menjadi pribadi yang lebih baik. 

Dan jika pelaku kenakalan remaja yang melakukan tindakan yang mengarah ke kriminalitas, maka sanksi yang diberikan dapat berpatokan pada undang-undang yang berlaku. Dengan sanksi yang tegas, dapat memberikan efek jera pada pelaku.

Tiga solusi tersebut yang Nayla berikan untuk mengantisipasi aksi kenakalan remaja. Tentu perlu kolaborasi antara pihak keluarga, sekolah, dan instansi yang berwenang untuk mewujudkan tindakan atau solusi tersebut.

Penulis adalah Siswa Kelas XI 9 SMA Negeri 1 Lhokseumawe 

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar