Oleh: Safrizal, S.Pd
Sinar purnama telah di nyalakan
Hembusan angin malam menusuk tulang
Periuk perunggu mulai dipanaskan
Ditari tarian kupu- kupu malam
Bejana emas anggur peras
Dibagikan para pengawa desa
Musik tambur berdendang keras
Kupu-kupu malam ikut bersula
Kau tebar senyum penuh gairah
Berlapis madu di bibir merah
Tanpa mengenal rasa lelah
Hingga hasrat tunai sudah
Engkau kini tersesat sudah
Karena bangga akan sebuah nikmat
Namun itu hanya sesaat
Penyesalan kini terlambat sudah
Kini engkau sudah sadar
Warna senyummu sudah putar
Bagai serial terakhir di putar
Asmara pergi tutuplah layar
Lhokseumawe, Januari 2024
0 Komentar