Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
Sebelum mengubah cerpen dalam ke dalam naskah drama, sebaiknya seorang penulis harus mengetahui perbedaan antara penulisan naskah cerpen dengan naskah drama. Oleh karena itu, untuk jelasnya dapat dipahami dengan serius mengetahui perbedaan keduanya.
Secara umum perbedaan antara penulisan dengan naskah drama seperti tergambar pada uraian berikut ini
1. Perbedaan antara Gaya Penulisan Cerpen dengan Drama
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa, cerpen adalah karya sastra berbentuk tulisan yang memiliki alur tunggal. Oleh karena itu naskah cerpen hanya berbentuk uraian cerita yang disusun secara naratif. Peristiwa demi peristiwa dikaitkan dengan berpedoman pada plot atau jalan cerita.
Dialog tokoh dan peristiwa hanya terjadi dalam naskah. Pembaca mengetahui adanya konflik dari kegiatan membaca cerpen tersebut. Sebaliknya, sebuah naskah drama berisikan semua kegiatan yang berhubungan dengan naskah, setting atau latar, unsur pendukung, dan petunjuk- petunjuk lainnya.
Dengan demikian, jika ingin menulis naskah drama, seorang penulis harus menyertakan semua petunjuk- petunjuk tersebut dalam naskah. Tidak boleh ada unsur yang dilewatkan agar drama dapat dipentaskan sesuai keinginan sang sutradara. Untuk itu, perlu diketahui karakteristik naskah drama, seperti naskah drama berbentuk dialog tokoh- tokohnya, ada petunjuk tertentu yang mencerminkan perbuatan yang dilakukan tokohnya, dan prolog dan epilog biasanya berbentuk naskah yang dibacakan secara address.
2. Mengubah Naskah Cerpen Menjadi Naskah Drama
Setelah mengetahui perbedaan dan persamaan antara naskah drama dan naskah cerpen, penulis dapat membandingkan keduanya. Karena naskah drama berupa dialog langsung antartokoh, berarti penulis harus mengubah naskah cerpen menjadi kalimat dialog atau kalimat langsung. Supaya naskah drama yang dihasilkan baik dan mudah jika dipentaskan, penulis perlu memperhatikan kaidah penulisan drama.
Selanjunya, ketentuan penulisan drama meliputi seluruh isi cerita dilukiskan melalui dialog, baik tokoh maupun narator. Petunjuk teknis untuk pemain, latar, dan lain lain ditulis di dalam tanda kurung atau dengan huruf yang berbeda dengan huruf pada dialog. Nama tokoh terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.
Semua dialog tidak menggunakan tanda petik ("). Agar lebih jelas tentang langkah- langkah di atas, berikut ini diberikan contoh penyusunan naskah drama dari penggalan sebuah cerpen. Naskah Cerpen Naskah Drama Malam malam paman datang menemui ning dan keluarganya yang datang dari tenda pengungsian.
Paman mengajak ning dan keluarganya pindah kesola. Semula fraulein ragu ragu, namun akhirnya menyetujuinya. Setting Malam hari ditenda pengungsi Paman( membujuk dengan sabar) Ning, mau, ya, bersama keluarga pindah kesola? Ning( berpikir, Melihat Keayahnya) Bagaimana Ayah? Ayah( ragu ragu) Bagimana, ya? Ya, sudahlah kami mau Pengertian Strategi Ekplisit Intruction Strategi unequivocal instruction disebut juga pengajaran secara langsung. Strategi ini dirancang khusus untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut widodo( 2009) ”
Pembelajaran unequivocal instruction atau pembelajaran langsung khusus dirancang untuk meningkatkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahua deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. ”
Adapun langkah- langkah strategi unequivocal instruction adalah sebagai berikut 1) Menyampaikan kompetensi atau tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa 2) Mendemontrasikan pengetahuan dan kemampuan 3) Membimbing pelatihan kepada siswa 4) Mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik 5) Memberikan kesempatan siswa untuk laihan lanjutan 6) Kesimpulan pembelajaran
Mengubah cerpen menjadi naskah drama dengan strategi unequivocal instruction. Materi mengubah cerpen menjadi naskah drama merupakan materi yang mengangkat masalah sehari hari- hari siswa. Diharapkan dengan pembelajaran strategis unequivocal instruction dapat membantu siswa dalam memahami materi secara tuntas, pembelajaran strategis unequivocal instruction dapat diharapkan siswa terlatih untuk dapat mengembangkan kemampuan menulis drama.
Pembelajaran dengan strategis unequivocal instruction pada materi mengubah cerpen menjadi naskah drama mengikuti langkah langkah sbagi berikut 1). Kegiatan awal Menjelaskan tujuan pembelajaran mengingat kembali materi prasyarat memotivasi dalam kegiatan pemecahan masalah 2). Pada kegiatan inti membagikan siswa beberapa kelompok( tiap kelompok anggotannya 5- 6 orang).
Memberikan materi pelajaran cerpen yang akan diubah ke dalam naskah drama. Membimbing tentang tata cara merubah cerpen menjadi naskah drama Membantu siswa dalam mengubah cerpen menjadi naskah drama Memandu siswa dalam mengamati cerpen yang diberikan tentang tokoh, alur, dan tema yang ada dalam cerpen )
Pada kegiatan akhir membimbing siswa dalam memahami mengubah cerpen menjadi naskah drama membagikan soal tes akhir mengumpulkan lembaran akhir untuk evaluasi metode tersebut menyajikan bahan pembelajaran yang menuntut aktivitas secara keterlibatan internal siswa terhadap bahan yang dipelajari. Siswa dilibatkan dalam memperoleh dan memproses informasi sehingga mereka dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai dalam memahami cerpen untuk diubah ke dalam naskah drama.
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
0 Komentar