Dampak Negatif Selebgram Terhadap Moral Dan Pendidikan

 


Oleh: M.Ridha Bin Abdullah Bin Syech Achmad

Selebgram adalah akronim dari kata selebritis dan instagram. Selebgram tidak jauh beda dengan selebritis yang kita tahu pada umum-nya. Namun perbedaan sebutan karena berbeda tempat terkenal pada media sosial, seperti halnya artis pemain film di televisi, mereka terkenal dan eksis-nya di televisi. Begitu pula yang terkenal di media sosial tiktok seperti khalis setiawan terkenal dan eksis-nya di tiktok. 

Mereka yang mendapat gelar selebritis karena banyak dari kalangan manyarakat yang menyukai, istilah lain karena banyak fans ( Fanatik seseorang terhadap suatu karakter seperti lucu, gagah, ganteng, cantik dan lain-lain ). 

Hal ini merupakan salah satu kesenangan dan kebanggaan tersendiri bagi seorang aktor dalam memerankan peran-nya di media sosial. Karena selain terkenal mereka juga mempunyai peluang untuk mendapatkan uang dari berbagai sisi, seperti mendukung, mengendors ( mempromosikan ) produk atau merk suatu barang kepada masyarakat luas.

Tidak bisa dipungkiri juga, disamping ada sisi positif masih banyak pula dari sisi negatif yang terdapat pada selebgram. Diantaranya seperti (1) perubahan karakter menjadi emosional terhadap sesama selebgram, (2) menganggap dirinya hebat, (3) menampakkan kemewahan supaya dilihat oleh khalayak ramai, (4) menghabiskan banyak waktu untuk berkumpul dengan teman dan pasangan percintaannya, (5) mengabaikan pentingnya pendidikan yang sedang didalami, (6) merusak suasana islami dengan berpakaian tampak aurat, (7) moral yang tidak baik.

Perubahan Karakter

Karakter adalah suatu sifat yang terdapat dalam diri seseorang sejak masih kecil, karakter bisa juga diartikan sebagai watak dan tingkah laku seseorang dalam menjalani kehidupan. Pembawaan karakter biasanya ketularan arah karakter orang tua. Tidak menutupi kemungkinan juga karakter atau tingkah laku seseorang berubah karena dipengaruhi oleh keadaan lingkungan fisik ataupun lingkungan psikologis. 

L Dampak ingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis. Baik itu pembentukan akhlak, prilaku, karakter, dan sifat seseorang. https://www.kompasiana.com/siti46343/60347c1a01be083f44795172/pengaruh-lingkungan-terhadap-pembentukan-karakter

Lingkungan fisik yang dimaksud disini yaitu berupa harta benda seperti uang, kendaraan, alat komunikasi. Semua hal itu mempengaruhi mindset seseorang untuk dimiliki selayak-nya yang dimiliki o Dampak leh orang-orang yang berada didekat-nya. Adapun lingkungan psikologis adalah berupa perilaku seseorang yang berada di sekeliling-nya. Perilaku seorang teman dekat bahkan sahabat sangat mudah tertular untuk diikuti dalam kehidupan sehari-hari.

Menganggap Dirinya Hebat

Menganggap diri lebih mampu dan lebih hebat dari orang lain adalah termasuk salah satu sifat yang tidak terpuji, dengan sebutan lain ialah sombong. Terbentuk-nya sifat sombong pada seseorang biasa-nya karena memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Kesombongan itu berasal dari unsur-unsur psikologis seperti lingkungan yang tidak baik. 

Penyebab terbesar kesombongan adalah  minim-nya pengetahuan agama. Dalam islam sifat sombong merupakan salah satu sifat sangat tercela yang harus di hindari oleh semua orang. Karena sifat sombong berasal dari iblis la’natillah.

Iblis tercipta dari api, sementara Nabi Adam as dari tanah. Begitu selesai menciptakan Adam, Allah segera memerintahkan malaikat dan Iblis untuk bersujud kepada manusia pertama sebagai wujud hormatnya. Tetapi Iblis terlalu sombong. Dirinya yang tercipta dari api, merasa lebih mulia dari Adam yang hanya tercipta dari tanah. Peristiwa penciptaan Nabi Adam as dan perintah sujud kepada malaikat dan Iblis telah Allah kisahkan dalam Al-Qur’an:

وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kalian kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur, dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS al-Baqarah: 34). https://unissula.ac.id/kesombongan-iblis/

Menampakkan Kemewahan 

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI). Mewah adalah serba lebih atau serba ada. Kemewahan pada seseorang baru nampak jika ia berada dalam kalangan orang-orang bawah. 

Kebanyakan pakaian, kendaraan, dan perhiasan mata yang dipakai oleh selebgram harganya lebih mahal dari kebiasaan orang pakai. Memperlihatkan kemewahan merupakan hal biasa bagi selebgram. Ini membuktikan salah satu contoh sifat yang tidak baik dalam agama. 

Memamerkan harta benda adalah sifat tercela yang dilarang dalam agama. Karena hal tersebut termasuk dalam golongan orang-orang yang sombong dan angkuh. Sisi negatif ini tidak mencerminkan selayak-nya orang yang beriman. 

Ciri pertama dari orang sombong yang senang memamerkan kekayaan adalah mereka selalu ingin memamerkan barang-barang mewah yang mereka miliki. Mungkin itu mobil mewah, perhiasan berlian, atau barang-barang bermerek. Mereka sering memposting foto-foto ini di media sosial atau membicarakannya secara berlebihan. https://www.fimela.com/lifestyle/read/5434200/7-ciri-orang-sombong-yang-suka-pamer-kekayaan-yang-dimilikinya?page=2

Waktu  Terbuang Sia-sia 

Waktu sinonim masa adalah keseluruhan rangkaian yang terjadi dengan keadaan dalam menjalani kehidupan. Mempergunakan waktu dengan baik merupakan ciri-ciri orang cerdas, sebalik dengan selebgram. 

Mereka banyak menghabiskan waktu kepada hal-hal yang tidak bermanfaat sama sekali. Seperti berkumpul nongkrong sama teman. Justru mempergunakan waktu seperti itu dapat memicu aktifitas-aktifitas yang tidak senonoh yang dilanggar dalam nilai dan norma.

Aktifitas sehari-hari dalam satu kali dua puluh empat jam banyak dihabiskan oleh selebgram untuk berkumpul sama teman di cafee sampai larut malam bahkan sampai pagi hari, sehingga mengakibatkan aktifitas belajar terganggu karena waktu istirahat belum cukup.

Mengabaikan Pentingnya Pendidikan 

Pendidikan adalah aktifitas yang diikuti berupa keseluruhan atau sebagian rangkaian ilmu yang di pelajari untuk dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan sebagai modal bagi keseluruhan aktifitas untuk bertahan hidup. Oleh karena itu begitu pentingnya pendidikan. 

Berbeda dengan para selebgram, mereka menganggap sepele bahkan mengabaikan seluruh rangkaian ilmu untuk dipelajari demi mementingkan popularitas peran-nya di media sosial.

Di era digital ini sepertinya bukan membuat Indonesia dengan pemuda yang lebih aktif berpendidikan justru sebaliknya. Sangat disayangkan sekali, milenial kini lebih mementingkan ketenaran atau popularitas mereka saja daripada pendidikan mereka. https://www.hipwee.com/narasi/milenial-indonesia-imbangi-popularitasmu-dengan-pendidikan-karena-pendidikan-itu-penting/

Merusak Suasana Islam

Membentuk suasana Islami adalah landasan utama bagi umat Islam di indonesia. Karena mayoritas penduduk indonesia memeluk agama islam. Berbeda hal-nya dengan aktor-aktor yang nama-nya sudah populer di dunia maya, kelakuan dan perbuatan mereka sudah diluar batas sehingga merusak suasana islami.

 Seperti berpakaian era barat, melakukan aksi joget di depan kamera, bahkan ciuman dengan wanita yang bukan mahram dan di upload ke media sosial.

Moral dan Perilaku Tidak Baik 

Moral adalah ajaran mengenai tingkah laku hidup yang baik berdasarkan norma agama. Moral yang baik seharusnya tetap dipertahankan dalam diri seseorang karena berkenaan dengan kesuksesan dalam mencapai suatu tujuan. 

Semakin majunya pada masa milenial ini banyak mindset para remaja yang sesat-menyesatkan, karena memilih jalur yang salah. Seiring masa mereka hanya memikirkan trend tanpa memikirkan mana yang penting untuk masa depan mereka.

Lalu siapa yang akan bertanggung jawab?Pastaskah orang tua yang gagal mendidik anak melepaskan tanggung jawab-nya sebagai orang tua?

Tentu tidak ada yang mau menanggung resiko atas kejadian ini dan semua akan saling menyalahkan satu sama lain tanpa ada titik temu. !

Sungguh sangat disayangkan jika mereka yang akan menjadi generasi kedepan, maka tidak ada lagi yang berdiri tegap didepan untuk menegakkan syariat islam nantinya. Oleh sebab itu, dengan situasi seperti ini perlu adanya antisipasi dan solusi supaya tidak terputus generasi yang baik untuk kemajuan islam dan negara yang kita cintai. 

Pada kesempatan  ini penulis mencoba mengamati faktor atau sebab dampak negatif selebgram terhadap moral dan pendidikan para remaja. Adapun sebab yang merubah nilai dan norma dalam lingkungan selebgram sebagi berikut.

Kurang Perhatian Orang Tua 

Orang tua adalah orang yang paling penting untuk menjadi peran terhadap sukses-nya seorang anak. Jika perhatian orang tua kurang, maka semangat belajar anak pun akan menurun secara segnifikan. Realita membuktikan sangat banyak orang tua sekarang sibuk dengan aktifitas masing-masing tanpa menghiraukan dan memperhatikan kulitas belajar anak sehingga anak menjadi leluasa dalam bersikap. seperti berani mengambil keputusan untuk selalu mempergunakan waktu dengan bermain dan kumpul nongkrong bersama teman tanpa ada kejelasan tertentu.

Akibat dari leluasa anak dalam bersikap, maka waktu yang dihabiskan akan terbuang dengan sia-sia, bahkan hal yang tidak diinginkan pun tidak menutupi kemungkinan akan terjadi, seperti terbentuk-nya kenakalan remaja sehingga mengakibatkan kontradiksi dalam bersikap. 

Anak berpotensi memiliki perilaku menyimpang bila kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Perilaku menyimpang dapat berupa suka mencuri, membuat onar atau melakukan perilaku bullying. Anak akan melakukan perilaku negatif tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mendapatkan perhatian orang tuanya ataupun orang-orang disekitarnya. https://telemed.ihc.id/artikel-detail-597-Dampak-Buruk-Anak-Yang-Kurang-Perhatian-Orang-Tua.

Kurang iImu Agama 

Hikmah manusia di ciptakan tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah swt. Maka senantiasa anak tidak luput dari pendidikan agama supaya kualitas moral dan aklhakul-qarimah-nya terjaga sebagaimana sejalan dengan nilai dan norma agama. 

وما خلقت الجن والانسان الا ليعبدون

 Artinya : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.

( Az-zariyat ayat 56 )

Faktor yang paling besar dari segala faktor berubah karakter pada anak dari baik menjadi tidak baik hanyalah karena kurang ilmu pengetahuan tentang agama. Tentu tidak bisa dipungkiri karena agama mengajarkan keseluruhan kebaikan dalam hidup. Seperti sepotong kalimat qalam allah  هدا للناس, alqur’an atau yang di ajarkan dalam agama itu merupakan petunjuk bagi manusia.

Lingkungan Tidak Baik 

Lingkungan yang dimaksud  disini adalah teman dan sahabat. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam kehidupan di dunia ini tidak terlepas dengan ikatan hubungan sesama manusia, ada yang dekat dan ada juga keterikatan hubungan itu jauh. Ketularan karakter atau sifat tidak baik tentu dari seseorang yang dekat dan selalu bersama yaitu teman atau sahabat. Lingkungan psikologis ini sangat mudah untuk di ikuti karena selalu bersama.

Bagi seorang anak mungkin belum terfikir begitu penting-nya memilih teman dan sahabat yang baik perilakunya, agar searah jalan fikiran dalam mengerjakan semua hal yang baik.

Adapun solusi yang dapat penulis simpulkan ialah:

Sebagai orang tua harus memperhatikan keperluan anak-nya, bukan hanya memberi asupan makanan untuk tumbuh besar. Namun pendidikan agama dan pendidikan umum pun merupakan tanggung jawab orang tua kepada anak-nya. Orang tua sepatutnya menjaga waktu anak bermain dan belajar supaya tidak terbuang sia-sia demi kepentingan pribadi anak. 

Ilmu agama wajib untuk diketahui dan dipelajari oleh setiap individu. Konteks pendidikan inilah yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang anak agar mindset atau jalan fikiran anak tidak salah dalam menyikapi sebuah putusan yang mau diperbuat.

Dan lingkungan bagi anak juga harus baik. Seperti kawan bermain supaya waktu tidak terbuang dengan sia-sia. Peran orang tualah sangat penting dalam memberikan perhatian kepada anak dengan cara memantau dan menasehati untuk memilih teman atau sahabat yang baik

Simpulan

Agar masa depan anak bisa cerah maka peran orang tua yang paling utama dalam menyikapi keseriusan untuk memantau anak. Orang tua harus menyisakan waktu setiap saat untuk selalu memberi perhatian kepada anak-nya dengan cara memilih kawan yang baik perilaku atau karakter-nya, memperhatikan kedisiplinan waktu bermain dan waktu belajar, dan menyisakan waktu anak supaya bisa kumpul bersama dengan seluruh keluarga. 

Penulis adalah seorang pelajar di Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Paloh Gadeng, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar