Oleh: M. Ridha Bin Abdullah Bin Syech Achmad
Kenakalan remaja adalah suatu karakter buruk atau sifat tidak senonoh yang bersandar pada anak-anak sedang bertransisi tamatan sekolah dasar “sd” sampai sekolah menengah atas “sma”. Perbuatan buruk atau tidak baik yang lahir dari tingkah tidak senonoh itu dapat merugikan dirinya sendiri dan juga dapat meresahkan masyarakat, seperti menyia-nyiakan waktu karena asik bermain games, asik berpacaran, asik begadang, asik balap-balapan sehingga dapat meresahkan pengguna jalan.
Baca Juga: Malasnya Melanjutkan Pendidikan
Umumnya di indonesia perilaku tidak senonoh itu malah menjadi sebuah trend dalam kalangan para remaja, sehingga hal yang sepantasnya di hindari malah menjadi kontradiksi pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari,
Tentu ada beberapa efek yang terdapat dibalik kenakalan remaja. Dan siapakah yang harus bertanggung jawab atas maraknya terjadi kenakalan remaja ini ?
Jika ditanyakan tentu tidak ada seorang pun yang mau bertanggung jawab atas perilaku buruk yang terjadi pada remaja di zaman era globalisasi ini.
Sekalipun demikian, ada dua penyebab yang sangat mempengaruhi kenakalan remaja,: pertama orang tua. Kasih sayang dan keprihatian orang tua sangat mempengaruhi baik atau buruknya tingkah laku para remaja. Karena kurang didikan atau pantauan orang tua sehingga Akhlakul-qarimahnya semakin hari semakin menurun secara segnifikan. Yang kedua adalah lingkungan. Lingkungan menjadi dorongan bagi perilaku karakter seseorang, lingkungan yang baik akan menjadi tolak ukur perilaku baik yang akan diikuti.
Baca Juga:Teknik Menulis Esai dan Permasalahannya
Namun sebalik hal-nya yang terjadi pada kenakalan remaja, mereka berteman dengan satu sama lain yang perilakunya tidak baik sehingga memberikan efek ketularan karakter tingkah laku yang tidak baik itu pula. Untuk menjawab persoalan kenakalan remaja, penulis ingin memperkenalkan faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja, Diantaranya adalah :
MIindset
Mindset adalah sebuah kepercayaan kepada sesuatu atau cara berpikir yang mempengaruhi perilaku seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Kepercayaan itu biasanya di dapatkan setelah melihat dan merasakan hal yang pernah terjadi.
Selain itu, mindset juga memiliki peran yang penting dalam membantu untuk menyelesaikan berbagai masalah hidup. Hal ini karena pola pikir yang positif akan membangun rasa semangat yang tinggi. Dengan begitu, setiap orang akan mampu untuk menghadapi tantangan.https://www.detik.com/bali/berita/d-6597616/mindset-adalah-pengertian-jenis-dan-contoh-mindset-positif
Mindset seorang pelajar menjadi salah satu peran utama bagi perilaku atau karakteristik yang akan di aplikasikan dalam dirinya. Sifat atau karakter itu sendiri bisa lahir dari mindset atau sebuah pemikiran yang dilandasi oleh sebuah kejadian yang menurutnya itu baik dan bisa menjadi sebuah acuan untuk di pelajari dan didalami guna untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Mindset atau cara berfikir yang baik tentu juga akan melahirkan sebuah hasil pemikiran yang baik, begitu pula sebaliknya mindset atau cara berfikir yang tidak baik juga akan melahirkan sebuah pemikiran yang tidak baik dan tidak senonoh dengan aklhakul-qarimah bagi seorang pelajar yang sedang menempuh jenjang pendidikan.
Kurangnya Pantauan Orang Tua
Pantauan dan kepedulian orang tua merupakan tanggung jawab penuh terhadap pelajar supaya jalur yang ditempuh pun tidak terlepas dari sokongan dan dorongan yang baik. Perhatian orang tua juga menjadi peran penting dalam kesuksesan seorang anak.
Supaya seorang anak mampu memilih jalur mana yang ditempuh agar masa depan tidak hancur, karena dengan kondisi era globalisasi sekarang ini banyak sekali penyebab hancurnya cara anak memilih jalan hidup. Seperti salah dalam memilih lingkungan belajar, salah dalam memilih teman, salah dalam menempatkan waktu, dan lain-lain.
Baca Juga:Motivasi Santri dalam Belajar Ilmu Agama di Pesantren Jabal Nur Paloh Lada
Salah satu perhatian yang diberikan dari orang tua ke anak adalah dengan memberitahunya sesuatu yang benar dan salah serta yang patut dilakukan atau tidak. Jika anak tidak mendapatkan pengetahuan terkait sosial atau moral, kecenderungan terjadinya kenakalan remaja lebih tinggi.
Anak yang kekurangan pendidikan ini dapat menyebabkan interaksi yang buruk dengan orang lain dan membuatnya kurang percaya diri. https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-kurang-perhatian-bisa-memicu-kenakalan-remaja
Tanpa adanya perhatian khusus dari orang tua, maka anak akan lebih leluasa untuk mengerjakan suatu hal yang dia inginkan tanpa memikirkan apakah hal itu baik atau tidak. karena suatu yang dikerjakan itu hanyalah semata mengikuti hawa nafsu bukan berdasarkan kemauan dia yang di sebabkan ilmu.
Pengaruh Lingkungan
Lingkungan bagi seorang pelajar adalah kawan bermain, sahabat, dan orang-orang yang sering dia jumpai. Maka bagi pelajar penting untuk memilih lingkungan yang baik, seperti teman bermain yang baik,
Supaya waktu yang dihabiskannya pula akan bermanfaat. Jika teman yang ia pilih adalah seorang anak yang mempunyai karakteristik yang buruk, ditakutkan akan mempengaruhi watak si anak juga akan buruk. Sehingga maraknya bagi remaja zaman sekarang yang memiiki pergaulan bebas di sebabkan tidak lain hanyalah karena teman dekatnya yang memiliki watak atau karakter yang tidak baik dan tidak senonoh seperti yang di harapkan.
Permasalah pergaulan bebas di atas, menurut saya, dikarenakan mindset tentang teman adalah "tidak usah memilih untuk berteman". Tidak harus memandang apakah temannya itu positif untuk dirinya dan masa depannya atau malah menghancurkan. Sehingga mereka tidak berpikir panjang untuk menjalin pertemanan dengan orang. Mereka hanya mengikuti nafsu anak muda supaya dianggap keren, "sangar", dan hebat -- dalam bentuk yang menyalahi akhlak terpuji. https://www.kompasiana.com/musthamy/5ac7026abde5756be219cfe2/pergaulan-mengembalikan-mindset-yang-dulu
Kondisi Keluarga
Keluarga adalah suatu komponen atau elemen yang saling memperikat hubungan suka, sedih, masalah, dan bahagia antara satu sama lain.
Untuk menuju jalur sukses diperlukan keharmonisan, kenyamanan dan ketentraman dalam menjalin sebuah ikatan dalam kekeluargaan, seperti perhatian orang tua untuk anaknya, perhatian kakak untuk adiknya.
Jika sebuah keluarga hancur, seperti broken home, cekcok antara hubungan ayah dan ibu, ketidaksukaan kaka terhadap adiknya, dan sebaliknya, justru akan membuat aktifitas belajar dan bermain seorang anak akan terganggu, karena selalu dihantui didalam ingatannya.
Faktor keluarga, terdiri dari struktur keluarga mencakup ketidakutuhan keluarga, keterpisahan dari keluarga dan ukuran keluarga yang terlalu besar.
Fungsi keluarga mencakup kelemahan dalam pengelolaan kontrol dan pengawasan, gangguan hubungan antara orang tua dan anak, keterlantaran anak, kekerasan terhadap anak, kekerasan dalam keluarga, pengabaian atau penolakan dari orang tua, ada model/contoh keluarga yang berperilaku anti sosial, mobilitas orang tua yang tinggi, dan pengasuhan orang yang psikopat. Status sosial ekonomi keluarga, mencakup pendapatan dan tingkat pendidikan orang tua yang rendah, dan orang tua yang menganggur. chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/00009-faktor-keluarga-dalam-kenakalan-remaja.pdf
Tidak sedikit faktanya banyak perilaku watak para remaja yang sering berubah karakternya sehingga menjadi keras, cepat emosi, dan ketidak-etikaan, disebabkan hancur keharmonisan dalam kekeluargaan.
Gadget
Gadget adalah sebuah alat tegnologi genggaman kecil dan terdapat semua kapasitas yang diperlukan didalamnya. Gadget yang dimaksud disini adalah seperti handphone, laptop, komputer, dan lain-lain.
Di era kehidupan zaman sekarang ini banyak sekali kita jumpai ketergantungan anak terhadap gadget sehingga memakan waktu yang seharusnya dipakai untuk belajar namun dihabiskan dengan memainkan gadget, Seperti memainkan games, dan sosial media tanpa ada tujuan khusus yang membuat dia semakin cerdas.
Peran seorang anak dalam menghabiskan waktu dengan gadget seringkali karena mengikuti trend, semua itu di pengaruhi oleh faktor lingkungan perkumpulan dengan temannya baik di sekolah dan diluar sekolah. Pantauan anak di sekolah tidak sepenuhnya terkafer/mencukupi oleh guru, karena berbagai hal kesibukan seorang guru yang di kerjakan di sekolah.
Oleh sebab itu, perlu pantauan spesifik/bimbingan khusus untuk memperhatikan semua aktifitas yang dilakukan oleh anak setiap hari. Salah satunya teman yang dekat dengannya, karena teman dekat sangat mempengaruhi dengan apa yang dia akses didalam gadget. Jika watak atau perilaku temannya positif maka akan positif pula yang dia akses dalam gadget, begitu pula sebaliknya.
Solusi untuk membantah perilaku yang tidak senonoh lebih dikenal dengan sebutan kenakalan remaja adalah sebagai berikut.
Mindset seorang pelajar harus benar-benar di benahi supaya jangan asal mudah mempercayai dan meyakini apa saja yang pernah dialami atau dilihat. Perlu adanya penyaringan untuk mengambil suatu keputusan agar tidak salah dalam mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mindset yang positif akan melahirkan keputusan dan karakter yang positif yang berpengaruh terhadap kelakuan dan perbuatan yang akan menjai acuan dalam kehidupan. Oleh karena itu, pelajar harus pintar dalam memilih sebuah keputusan yang akan di ambil, keputusan yang positif akan membawakan pelajar lebih maju untuk menempuh jenjang pendidikannya.
Perhatian orang tua juga sangat penting dalam kesuksesan anak kedepan. Sepatutnya orang tua harus mengedepankan kesuksesan anaknya di samping mengerjakan hal-hal atau keperluan lain yang dikerjakan.
Perhatian dan dukungan orang tualah yang selalu di ingat oleh seorang anak. Jika perhatian orang tua kurang malah sama sekali tidak ada, maka si anak akan mngerjakan hal-hal yang tidak boleh dikerjakan, karena menurutnya itu baik. Maka oleh sebab itu, orang tua harus benar-benar membagi waktunya untuk memperhatikan aktifitas anaknya sehari-hari.
Keseharian teman bermain bagi seorang anak pun perlu diperhatikan dan dipilih. Karena kecenderungan watak seorang anak sangat mudah untuk mengikuti apa saja yang dilakukan oleh teman-nya, apalagi jika teman yang sering bersamanya berupa sahabat dekat, karena ajakan sahabat dekat biasanya mudah untuk diikuti dan susah untuk ditolak.
Keharmonisan dalam sebuah hubungan kekeluargaan tidak boleh hancur jika ingin anaknya sukses dan tidak terpengaruh oleh kenakalan disebabkan teman atau berubah mindset oleh dirinya sendiri. Ketidak ada etikaan seorang anak karena mengikuti kebiasaan apa yang pernah dilihat. Kebiasaan itu biasanya dilihat pada yang terlebih dekat dengannya yaitu dalam keluarga.
Kelalaian anak terhadap gadget pula butuh kepada perhatian orang tua untuk mengawasi dan mengontrol hal-hal apa yang membuat anak sibuk dengan gadget. Dalam gadget itu pula banyak berbagai macam yang bisa di akses, ada yang baik dan bisa di jadikan sebagai ilmu untuk acuan pembelajaran sekolah, dan banyak pula hal-hal tidak senonoh yang bisa menghancurkan watak dan karakternya. Seperti memainkan games berkelahi, permainan perkelahian itu menjadi salah satu sebab yang bisa mengubah watak dan karakter seorang anak dari baik menjadi tidak baik.
Simpulan
Kenakalan remaja mempunyai banyak sebab, namun disini penulis hanya menyampaikan 5 sebab besar akibat kenakalan remaja. Tak menutupi kemungkinan peran orang tualah yang paling besar yang mempengaruhi kenakalan remaja di antara kelima sebab itu. Karena bersama orang tualah anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu dibandingkan dengan teman atau sahabatnya.
Orang tua yang acuh tak acuh terhadap anak akan membuat jalinan kasih semakin jauh, sehingga semua aktifitas tidak baik dan tidak senonoh yang anak-anak lakukan tidak ada yang mengontrol.
Hal yang paling penting untuk membebaskan anak dari kenakalan remaja adalah memberikan pendidikan yang cukup kepada anak diiringi perhatian orang tua untuk memantau semua aktifitas yang menyibukkan anak setiap hari.
Penulis adalah seorang pelajar Imu Agama di Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Paloh Gadeng Kecamatan Dewantara, Aceh Utara Provinsi Aceh
0 Komentar