Malasnya Melanjutkan Pendidikan

 



Oleh: M. Ridha Bin Abdullah Bin Syech Achmad

Pendidikan adalah modal utama yang seharusnya digapai dan dicari oleh setiap per-individu dalam mengaplikasikan untuk menjalani kehidupan sehari harinya. 

Dalam konteks pendidikan di era zaman globalisasi sekarang ini, banyak sekali kita melihat turunnya semangat para pelajar khususnya bagi pelajar tamatan tingkat atas (SMA).

Setelah mereka selesai dalam menjalani proses belajar tingkat atas (SMA), banyak dari mereka yang memilih menganggur duduk dirumah dan ada juga sebagian dari mereka yang memilih untuk bekerja banting tulang. Oleh karena itu, tentu banyak alasan dan faktor bagi mereka sehingga meninggalkan pendidikan diusia yang sangat muda. Salah satu faktor yang kerap sering terjadi adalah melihat orang lain yang sudah sarjana tingkat S-1, namun belum juga mendapatkan pekerjaan.

Baca  Juga:Penyebab Kegagalan Santri Mondok Enam Tahun di Pesantren Bustanul Ulum

Hal seperti demikian merupakan sebuah fenomena yang sangat memperihatinkan bagi kemajuan para pelajar remaja kedepan nantinya. Perlu adanya antisipasi untuk membantah paradigma yang sudah turun menurun berkembang di masyarakat luas. 

Ada beberapa penyebab atau faktor sehingga terhentinya minat  para pelajar untuk melanjutkan pendidikan tingkat tinggi atau lebih dikenal dengan perkuliahan, diantaranya adalah. :

Perubahan Mindset

Mindset adalah pola pikir atau keyakinan yang mempengaruhi perilaku bagaimana cara kita menjalani kehidupan, baik itu didasari karena pengaruh orang sekeliling atau karena persepsi diri sendiri.

Mindset adalah bentuk kepercayaan atau cara berpikir seseorang yang menentukan perilaku, pandangan, sikap, dan masa depan seseorang. Mindset dapat dikatakan sebagai cara seseorang dalam memandang sebuah tantangan, potensi, kecerdasan, atau peluang sebagai proses yang perlu diupayakan demi tercapainya tujuan. Keyakinan ini memainkan peranpenting untuk menentukan apa yang seseorang ingin capai dalam hidupnya. Pola pikir atau mindset yang baik juga dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku terhadap berbagai situasi berbeda yang datang dalam hidupnya.https://www.detik.com/bali/berita/d-6597616/mindset-adalah-pengertian-jenis-dan-contoh-mindset-positif.

Jika seorang pelajar memiliki mindset yang baik, maka dia akan memilih untuk melanjutkan  pendidikan tingkat atas (kuliah), yang merupakan jenjang dari pendidikan yang sudah dia tekuni semenjak dri SD sampai seterusnya. Maka disinilah pentingnya mindset yang baik bagi para pelajar sehingga dapat berpikir kritis dan tepat agar tidak mengambil kesimpulan yang salah yang dapat mengakibatkan keputusan sangat fatal.

Dorongan Orang Tua

Orang tua merupakan pengaruh terbesar bagi kamajuan atau kemunduran anaknya. Orang tua adalah elemen terpenting untuk mendorongan semangat belajar seorang anak, tanpa dorongan orang tua sudah pasti kemajuan belajar anak akan turun secara segnifikan. Tidak heran dalam sistem pendidikan anak seringkali dilibatkan peran orang tua, tidak lain hanyalah untuk mendorong semangat belajar anak.

Baca  juga: Motivasi Santri dalam Belajar Ilmu Agama di Pesantren Jabal Nur Paloh Lada

Maka banyak  fakta dan realita yang membuktikan putusnya pendidikan anak karena kurang dari segi aspek kepedulian orang tua untuk mendukung pendidikan anaknya sendiri.

Pentingnya social support dari orang tua dalam pendidikan anak tidak dapat diremehkan. Dukungan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari dukungan emosional hingga dukungan praktis dalam belajar. 

Berikut salah satu alasan mengapa social support dari orang tua penting bagi pendidikan anak, diantaranya adalah motivasi dan dukungan emosional: orang tua yang memberikan dukungan kepada anak mereka dapat membantu meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Dengan memberikan pujian, dorongan, dan perhatian positif, orang tua dapat membantu anak merasa percaya diri dan termotivasi untuk mencapai kesuksesan akademik.https://www.iainpare.ac.id/en/blog/opinion-5/pentingnya-social-support-orang-tua-bagi-pendidikan-anak.

Faktor Ekonomi

Perekonomian adalah produksi yang selalu di konsumsi setiap hari guna untuk mendapatkan apa saja yang dibutuhkan atau yang diinginkan, baik itu kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder tergantung apa yang diinginkan oleh seseorang.

Ekonomi seringkali dijadikan sebuah landasan terhenti atau tidaknya untuk mencapai sebuah keinginan yang ingin dimiliki. Tidak bisa dipungkiri juga jika suatu hal tidak akan tercapai bila hal itu menyangkut dengan permasalahan ekonomi. Dalam kehidupan kita sehari haripun perekonomianlah yang selalu kita kedepankan, maka banyak juga pendidikan terputus pada pertengahan atau dari awal terhenti disebabkan karena permasalahan perekonomian keluarga.

Perekonomian yang berbentuk materialistik juga sangat dibutuhkan bagi pelajar untuk melanjutkan pendidikan baik itu mulai dari biaya transportasi, uang jajan, biaya per semester, dan biaya kebutuhan membuat tugas kuliah, namun biaya untuk melanjutkan pendidikan perkuliahanpun berbeda beda, beda universitas beda pula biaya yang harus kita keluarkan juga, maka tidak menutup kemungkinan jika melanjutkan kuliah, karena masih banyak diluar sana universitas yang biayanya masih bisa kita jangkau.

Pengaruh  Lingkungan

Lingkungan adalah sesuatu apa saja yang berada disekeliling kita, seperti pohon, rumah, kawan, hewan, dan lain lain. Lingkungan yang baik tentu akan menjadi faktor atau penyebab kita akan baik, begitupula sebaliknya, karena sifat karekteristik manusia akan mengikuti langkah -langkah cara menjalani kehidupan seperti yang pernah dilihat, atau dirasakan.

jika pola pikir seseorang atau yang lebih dikenal dengan mindset itu baik, walaupun lingkungannya buruk maka seseorang tersebut tidak akan terpengaruh karena sanggup mencerna apakah hal itu baik untuk di ikuti atau tidak.

Namun realitanya banyak pelajar yang putus pendidikan di sebabkan pengaruh lingkungannya, seperti mengikuti ajakan temannya untuk langsung menikah, bekerja, dan lain lain. Yang paling banyak terpangaruh karena kenakalan remaja seperti mengkonsumsi narkoba, sehingga sangat disayangkan diusianya yang masih dini terputusnya pendidikan demi pengorbanan karena ajakan temannya.

Dalam pendidikan, lingkungan juga berperan besar dalam mengubah tingkah laku manusia. Lingkungan yang ada di sekitar individu akan berpengaruh terhadap aktivitas, baik di lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. 

Bahkan kebanyakan lingkungan lebih menentukan perilaku seseorang sehingga secara tidak langsung lingkungan social masyarakat dimana individu itu berada akan berpengaruh pada jenis aktivitas yang dilakukannya. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat.  

Proses kependidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan atau citacita tersebut. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera menurut konsep pandangan hidup mereka. chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://media.neliti.com/media/publications/253037-faktor-faktor-penyebab-anak-putus-sekola-0d0abea8.pdf

Untuk memecahkan masalah atau solusi bagi pelajar malas melanjutkan perkuliahan adalah sebagai berikut,:

Mindset atau pola pikir seorang pelajar harus di ubah supaya dapat berpikir kritis dan benar yang dulunya masih meyakini perihal yang bukan sepantasnya ia yakini, baik itu persepsi masyarakat yang turun temurun atau bukan. Seperti halnnya banyak dari kalangan masyarakat dengan melihat beberapa sekumpulan sarjana tingkat s-1 tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Maka pemikiran yang seperti inilah harus disingkirkan. Karena pendidikan itu luas, sedangkan pekerjaan itu cuma hal kecil yang spesifik didapatkan setelah sarjana. Pendidikan itu mengarahkan kita untuk berpijak di atas jalan yang tepat dalam menjalani kehidupan yang bersosial.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kemajuan semangat belajar dari seorang anak tergantung kepada dorongan setiap orang tua, banyak anak yang gagal dalam masa belajarnya di sebabkan kelalaian atau kurangnya pandangan dari orang tua, 

Itupun mempunyai beberapa faktor lain sehingga anak jauh dari pantauan orangtua, dengan demikian semua yang dikerjakan oleh si anak tidak ada yang melarang jika itu tidak baik atau terbuang waktu sehingga mengakibatkan anak tidak fokus dalam pembelajarannya. 

Seharusnya dilakukan oleh orang tua selalu mengawasi setiap waktu apa yang di kerjakan oleh si anak supaya masa waktu belajarnya tidak terbuang sia sia.

Ekonomi kerap sering menjadi sebab putusnya pendidikan, namun hal itu tidaklah menjadi sebuah alasan utama putusnya pendidikan. Karena masih banyak universitas yang menampung anak anak yang ekonominya masih berada dibawah rata rata. 

Pemerintah indonesia banyak menyediakan beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu untuk bisa melanjutkan anaknya untuk menimba ilmu di berbagai universitas ternama yang ada di indonesia bahkan di luar negeri. 

Lingkungan yang baik sangat berpengaruh kepada kondusif anak yang masih dalam pembelajaran pendidikan, maka dari itu pelajar harus pintar pintar memilih mana kawan yang bisa dijadikan kawan dan mana kawan yang tidak bisa dijadikan kawan. Karena pengaruh lingkungan inilah yang sangat berbahaya,h Seperti mulai adanya ajakan kawan sehingga membuat waktu belajar kita terbuang sia sia.


Simpulan 

Mindset yang baik sangat diutamakan bagi pelajar supaya bisa memikirkan mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.

Peran  penting dalam kesuksesan anak yang sedang belajar adalah dorongan dan pantauan orang tua supaya waktu masa belajar si anak tidak terbuang dengan sia sia.

Ekonomi dalam keluarga tidak menjadi patokan utama supaya anak bisa melanjutkan pendidikan sekolah tinggi (kuliah). Dalam  hal ini pemerintah s banyak memberikan kesempatan bagi anak'- anak kurang mampu untuk melanjutkan Pendidikan perguruan tinggi dengan memberikan biaya seperti beasiswa melalui universitas negeri.

Lingkungan yang baik sepatutnya dicari, karena suksesnya anak juga sangat tergantung kepada lingkungan yang baik. Seperti mencari teman yang baik dan yang rajin supaya si anak mengikuti jejak temannya yang baik dan yang giat untuk belajar. Seperti kata pepatah,: “Jangan main disamping sumur nanti kamu ikut jatuh kedalamnya”. Jika teman kita sifatnya pemalas kita sebagai kawannya lama kelamaan tanpa kita sadari akan mengikuti sifat malasnya.


Penulis adalah seorang pelajar imu agama di Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Paloh Gadeng  Kecamatan  Dewantara,  Aceh  Utara  Provinsi Aceh 
















Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar