Penyebab Kegagalan Santri Mondok Enam Tahun di Pesantren Bustanul Ulum

 



Oleh : Munizar M.Ali Ibrahim 

Belajar adalah suatu proses untuk mengembangkan potensi diri seseorang baik dari segi ilmu, kecakapan dan kepandaian, belajar bisa dimana saja dan kapan saja tanpa mengenal batas waktu, baik itu ditempat khusus atau tempat umum. 

Belajar yang efisien adalah belajar di tempat yang  bisa mempergunakan waktu secara maksimal untuk belajar dan tepat. Agar seseorang bisa belajar dengan waktu yang semaksimal mungkin, adalah pondok pesantren. 

Di pondok seseorang selain bisa mempelajari ilmu agama juga bisa mempelajari ilmu umum.  Di pondok juga seseorang  lebih bisa mungkin untuk sukses.

Baca  Juga:Motivasi Santri dalam Belajar Ilmu Agama di Pesantren Jabal Nur Paloh Lada

Oleh karena itu, pada masa sekarang banyak sekali orang tua yang memasukkan anak anaknya ke pondok-pondok di daerahnya sendiri , bahkan ada yang ke luar daerah dengan tujuan  anak lebih fokus untuk belajar. 

Namun di sisi lain ada juga anak-anak yang telah belajar di pondok dengan waktu yang lumayan lama tetapi mereka masih juga belum sukses dalam belajar.  

Bahkan bisa dikatakan gagal total jika dia dibandingkan dengan anak-anak yang belajar di sekolah umum.  

Akan.tetapi, mereka memiliki kemampuan melebihi kemampuan anak pesantren tentunya dengan perbandingan yang semestinya, dari sinilah penulis memiliki inisiatif untuk menulis  tentang ,sebab kegagalan santri yang mondok selama 6 tahun di Bustanul Ulum. 

Kebetulan penulis merupakan salah satu alumni di pesantren terkait.sebaikmya seorang santri yang mondok di Bustanul Ulum harus selalu patuh terhadap segala peraturan yang ada di pondok.

1.Malas

Malas merupakan penyakit yang  berbahaya bagi semua orang terlebih lagi terhadap seorang pelajar.  Seorang pelajar yang memiliki sifat malas ini hampir bisa dipastikan pelajar tersebut tidak akan berhasil sebagaimana yang diharapkan .

Di pondok Bustanul Ulum semua santri selalu diajarkan agar  tidak bermalas-malasan dalam belajar dan dalam segala aktivitas yang ditetapkan di pondok. 

Namun demikian tetap ada santri yang bermalas-malasan dalam menjalankan peraturan pondok, padahal setiap peraturan yang ditetapkan oleh pondok  agar para santri itu sukses dan bisa meraih apa yang dicita-citakan nya, sehingga santri tersebut tidak akan merasakan pahitnya kegagalan,karena itu. 

Jikalau santri tidak ingin merasakan  kegagalan, maka hilangkan rasa malas tersebut dengan selalu mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak pondok.

Kita juga  bisa melihatnya dengan mata kepala kita sendiri bahwa santri -santri yang selalu mematuhi peraturan, mereka bisa sukses sesuai dengan harapan bahkan keberhasilan mereka bisa dikatakan lebih dari yang diharapkan,dampak dari malas

1.Kesulitan mengikuti Pelajaran di Sekolah 

Dampak yang paling terlihat dari malas belajar adalah anak akan mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Hal ini bisa saja membuat anak merasa kesal hingga stres saat sekolah. Orang tua pun akan mendapatkan peringatan dari sekolah terkait anak yang sulit menerima pelajaran di sekolah. Kesulitan ini juga akan membuat anak tidak maksimal dalam mendapatkan ilmu pengetahuan dari sekolah.https://bpkpenabur.or.id/news/blog/5-dampak-anak-malas-belajar-yang-tidak-bisa-dianggap-sepele,diakses pada tanggal 9 Juni 2024.

Itulah salah satu dampak dari malas, orang yang sulit mengikuti pelajaran maka dia akan ketinggalan dalam belajar sehingga membuat orang tersebut akan gagal dalam meraih apa yang dicita-citakan.

2.Tidak Pandai Membagi waktu

Waktu merupakan hal yang sangat penting dalam segala hal,bagi seorang pelajar harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin apabila ingin mendapatkan kesuksesan seperti yang dicita-citakan. Orang yang bisa mengatur waktu dengan baik, maka kesuksesan ada di depan matanya,

 Sebaliknya, orang yang tidak bisa mengatur waktu dengan baik, maka orang itu pasti akan banyak mendapatkan kerugian dalam hidupnya, bahkan Allah didalam Al-Qur'an juga berfirman dalam surah Al Ashri,yang mana dalam surah tersebut Allah bersumpah dengan waktu dan mengatakan bahwa semua manusia dalam kerugian kecuali "Orang - orang yang beriman,beramal saleh,yang menasehati tentang kebaikan dan yang menasehati tentang kesabaran.sebagian dari beramal saleh adalah mempergunakan waktu sebaik mungkin dalam menuntut ilmu"

3.Salah dalam Bergaul

Salah satu penyebab orang bisa sukses adalah lingkungan pergaulannya,jika seseorang bergaul dengan orang yang sukses maka besar kemungkinan orang tersebut juga akan ikut sukses, 

Demikian juga seorang pelajar sebaiknya seorang pelajar lebih memilih dalam bergaul,pilih lah teman yang bisa memberikan semangat positif kepada kita, sehingga kita selalu ingin melakukan hal-hal yang positif juga yang bisa mengantarkan kita menuju keberhasilan, seperti pengalaman pribadi penulis,dulu semasa di pondok penulis mempunyai teman kakak leting,yang mana mereka itu adalah orang-orang yang menjalankan peraturan di Ma'had.  

Sebagaimana  yang kita tahu di pondok banyak sekali peraturannya dan siapa saja yang melanggar tentu akan dikenakan mahkamah atau sanksi. 

Nah ....di sini penulis mendapatkan keuntungan karena berteman dengan pemangku peraturan, sehingga mahkamah yang diberikanpun tidak seberapa, sehingga menjadikan penulis orang yang tidak takut terhadap mahkamah yang berimbas kepada diri penulis sendiri,. 

Seperti yang penulis rasakan sekarang ini,dan terlalu panjang untuk diceritakan pada kesempatan kali ini,bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan kakak-kakak leting, bahkan lebih bagus asalkan kita berteman untuk tujuan mendapatkan ilmu sebanyak mungkin dari mereka, intinya semua itu tergantung kepada diri pribadi masing-masing.

4.Tidak Memanfaatkan Fasilitas yang Disediakan di Pondok 

Salah satu penyebab kegagalan seorang santri juga  tidak memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh pondok, pondok pesantren khususnya pondok yang pernah saya menimba ilmu.  Hampir semua pondok juga sama yaitu menyediakan apa saja yang santrinya butuhkan, baik itu kebutuhan jasmani ataupun rohani,pondok pesantren modern akan berusaha sebaik mungkin dalam hal tersebut, sehingga hampir tidak ada celah untuk santrinya yang tidak mempunyai kemampuan sama sekali setelah mereka menyelesaikan pendidikan di pondok. 

Berbagai kegiatan belajar yang disediakan, santri boleh memilih apa saja minatnya dalam belajar. namun demikian tetap ada  santri yang bisa dikatakan gagal walaupun pondok menyediakan fasilitas sedemikian rupa.Walaupun santri tersebut dianggap sukses oleh orang lain,itu akibat dari tidak memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh pondok.sayang sekali ya temen-temen

5.Tidak Menganggap Penting Ilmu yang di daDpat di Pondok

Adapun yang terakhir penyebab kegagalan seorang santri versi penulis adalah kita menganggap bahwa ilmu yang kita dapat selama di pondok tidak terlalu penting. Bahkan sama sekali tidak penting, dikarenakan ingin masuk ke universitas umum, 

Padahal setiap ilmu dimana saja kita mendapatkannya dan apa saja bentuk nya itu semuanya penting, karena semua ilmu yang kita pelajari pasti akan bermanfaat pada waktunya,dan penulis menyadari itu semua setelah menyelesaikan pendidikan di pondok dan setelah melanjutkannya ke pondok yang lain.

Nah dari apa yang telah penulis sampaikan, solusi yang bisa penulis berikan adalah 

1). Kita sebagai manusia lebih-lebih kita ummat Islam, berusahalah semaksimal mungkin untuk selalu rajin dalam menuntut ilmu sekecil apapun ilmu yang diperoleh tetap selalu dahulukan kerajinan dan selalu berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah.

2.) Kita juga harus selalu menggunakan waktu untuk hal-hal yang positif dan menghasilkan ilmu,

3) Bertemanlah dengan orang - orang yang mempunyai keinginan kuat untuk berhasil karena percaya tidak percaya seorang teman sangat berpengaruh dalam hidup kita,maka carilah teman yang bermanfaat bagi kesuksesan kita bukan teman yang memanfaatkan kita.

4.) Manfaatkan fasilitas yang ada di pondok sebaik mungkin karena di luar pondok kita tidak bisa mendapatkannya secara gratis

5) Yakinilah semua ilmu yang kita dapat selama di pondok sangat bermanfaat untuk kita, sebagaimana yang penulis alami.


Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Modern Bustanul Ulum,alumni dua dayah salafi ternama di Aceh,dan sekarang guru salafi di Dayah Terpadu Jabal Nur Paloh lada .







Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar