Oleh : Diah Nuriana Indah
Bullying merupakan salah satu ketakutan yang dialami siswa, apalagi siswa yang mengalami intimidasi dari teman-temannya. Alasan yang paling utama adalah ketakutan mereka pada pelaku pembullyan yang membuat mereka bungkam terhadap apa yang dialami. Hal tersebut juga membuat para pelaku semakin merajalela dengan yang dilakukan, tanpa memliki rasa malu, rasa bersalah bahkan cenderung memiliki sikap arogan dan tidak bisa menghargai orang lain. Perlu diketahui, bullying di sekolah juga salah satu tindakan yang tidak bisa dianngap sepele, karena dampak yang ditimbulkan juga sangat berefek, seperti krtakutan yang di alami korban, yaitu korban merasa cemas, malas sekolah, dan bahkan mengalami trauma berat.
Efek yang ditimbulkan tersebut juga akan berdampak pada psikologis korban yaitu apabila perubahan tingkah laku yang dialami. Awalnya adalah sosok periang, namun berubah menjadi pendiam dan tidak mau untuk bercerita juga salah satu efek yang serius. Semakin berlanjut efeknya berdampak pada frustasi ataupun trauma maka bisa saja korban akan melakukan tindakan-tindakan yang tak wajar, seperti bunuh diri karena merasa dia tidak layak hidup di dunia karena aksi bully yang dilakukan oleh para pelaku.Sebaiknya, adanya pencegahan tindakan perilaku bullying.
1.Menurunnya Rasa percaya Diri
biasanya disebabkan oleh perasaan tertekan, korban sering dipermalukan secara terus-menerus, membuat mereka percaya bahwa mereka tidak layak. Dan biasanya jika sudah berlangsung lama, korban tidak dapat berpikir jernih lagi. Seiring jalannya waktu, dampak psikologis ini bisa semakin buruk, menyebabkan korban merasa putus asa tentang masa depannya.
Pada kasus yang ekstrem, korban merasa tidak ada harapan dan memilih mengakhiri hidup sebagai solusi dari penderitaan. Ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial dan perhatian dari orang-orang terdekat dalam membantu korban pulih dan mengatasi rasa sakit yang mereka alami. Kesadaran dan tindakan dari lingkungan sekitar sangat penting untuk mencegah situasi ini.
Selanjutnya, korban bully akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaannya, merasa stress yang menyebabkannya kurang percaya diri, malu, sulit fokus dan cemas, sehingga tidak dapat berbaur dengan lingkungan sekitar. Semakin besar bullying yang diterima oleh korban semakin rendah rasa percaya diri, sebaliknya semakin rendah bullying pada korban, maka akan semakin tinggi rasa percaya diri. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/viewFile/12314/pdf diakses 19/09/2024
Masalah menurunnya kepercayaan diri korban, bullying dapat berpengaruh pada kesejahteraan mental dan emosional indivuidu yang mengalaminya. Mereka sering merasa terasingkan, cemas, yang dapat menyebabkan hilangnya motivasi, keraguan diri, dan perasaan marah atau sedih yang mendalam.
Dampak ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, mempengaruhi hubungan sosial dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dukungan yang tepat dari orang-orang terdekat untuk membantu korban mengatasi perasaan tersebut dan membangun kembali kepercayaan diri mereka. Lingkungan yang aman diperlukan untuk memutus siklus negatif yang dihadapi para korban.
2.Menyebabkan Dampak Negatif pada Hubungan Sosial.
Bullying biasanya disebabkan oleh rasa tidak suka dan tujuan menjatuhkan orang lain. Siswa di sekolah diharapkan untuk berinteraksi pada teman sebaya, sehingga sering terjadi bullying fisik, verbal, maupun psikis. Banyak siswa mengalami perubahan sikap karena mereka meniru teman sekelas yang memiliki sikap yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Aspek penting dalam hubungan sosial adalah saling berinteraksi dengan baik.
Perilaku bullying dapat berdampak negatif pada anak, antar lain membuat mereka merasa malu, ingin menyendiri, dan terisolasi dari lingkungan sosial. Karena itu, perilaku bullying memliki dampak yang signifikan pada hubungan sosial.
Selanjutnya, seorang bullying sering terjadi pada kehidupan sehari-hari, biasanya bullying terjadi karena adanya rasa tidak suka dan rasa ingin menjatuhkan orang lain. Di dalam sebuah pekerjaan kita di tuntut untuk saling bekerja sama, saling berhubungan antar anggota organisasi. Di dalam bekerja dan berhubungan dengan sesama anggota, tidak jarang terjadi bullying. Bullying ini bersifat psikis maupun fisikis.
Hal-hal kecil yang tampa kita sadari merupakan sebuah tindakan bullying sering kita lakukan dalam kehidupan berorganisasi, seperti contohnya mengatai teman kita tidak becus dalam bekerja atau memberikan ejekan. Tanpa kita sadari hal ini berpengaruh pada pekerjaan, hubungan antar manusia dan keharmonisan kita dalam sebuah organisasi.file:///C:/Users/USER/Downloads/Artikel%20Pengaruh%20Bullying%20Terhadap%20Hubungan%20Antar%20Manusia%20(%20Robi%20Pratama,%2017002028%20).pdf diakses 20/09/2024
Masalah yang menyebabkan dampak negatif pada hubungan sosial yaitu rusaknya rasa kepercayaan dan suasana yang mencekam dalam hubungan sosial. Korban sering meyendiri, menjauh dari sekitar dan sulit mempercayai orang lain. Sementara itu, pelaku dan pendukungnya dapat membentuk kelompok yang menormalisasikan perilaku buruk. Selain itu, korban perundungan juga mengalami dampak negatif berupa panick attack dan rasa ketidaknyaman yang mempengaruhi interaksi sosial. Secara umur perundungan dapat merusak hubungan antar individu, baik dalam pertemanan maupun keluarga.
3.Menganngu Psikis Korban.
Dampak bullying terhadap kesehatan mental biasanya berdampak dalam jangka panjang bagi korban. Jika tidak segera ditangani hal ini akan berlangsung lama yang berakibat pada gangguan mental, amarah yang berlebihan, depresi, menuunnya kualitas tidur, munculnya keinginan menyakiti diri sehingga beresiko bunuh diri.
Selanjutnya, kesehatan mental merupakan keadaan di mana seseroang dapat mempertahankan stabilitas dirinya dalam menghadapi setiap permasalahan yang dialami. Seorang remaja yang mendapatkan perilaku bullying secara terus menerus dan berulang kali dapat mengakibatkan munculnya emosi yang tidak stabil, serta dapat menurunkan tingkat kepercayaan dirinya. Tidak hanya itu, perilaku bullying juga berakibat pada kondisi psikis korban seperti, mudah menangis, mudah marah bahkan pada saat berinteraksi dengan orang lain selalu timbul rasa takut yang berlebihan.file:///C:/Users/USER/Downloads/_31604-Article%20Text-87671-102836-10-20240408.pdf diakses 20/09/2024
Masalah yang mengganggu psikologis korban. Kesehatan mental adalah cara seseorang menghadapi stres dengan menjaga kestabilan dalam berbagai bentuk emosi dan psikologinya. Misalnya, ketika seorang remaja terus-terusan di bully dampaknya sangat buruk, kondisi emosi menjadi tidak stabil dan menurunnya rasa percaya diri. Biasanya, korban merasa takut saat berinteraksi yang akhirnya membuat korban menjauhkan diri dari orang-orang. Oleh karena itu, untuk membantu korban berkembang yang optimal, mereka membutuhkan dukungan dan lingkungan yang aman.
Simpulan
Bullying dapat menimbulkan damppak yang serius bagi korbannya, seperti berkurangnya kepercayaan, masalah kesehatan mental, dan terganggunya hubungan sosial. Korban sering kali mengasingkan diri dan merasa tidak berharga, sehingga dapat berujung depresi dan mengakhiri hidupnya.
Dalam jangka panjang, kondisi ini membuat korbannya sulit berpikir jernih saat berhadapan dengan orang lain. Di masyarakat, perundungan menciptakan lingkungan yang negatif di mana korban merasa terancam dan sulit membangun kepercayaan kembali. Maka dari itu, penting untuk meningkatkan kesadaran terdahap perundungan dan memberikan dukungan yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang aman.
Penulis adalah Siswa Kelas Program XI-1 Unggul SMA Negeri 1 Lhokseumawe
0 Komentar