Hilangnya Rasa Tolerasi di Lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe

Hilangnya Rasa Tolerasi di Lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe

 


Oleh: Ghina Maliqa

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman. Toleransi menjadi nilai utama dalam kehidupan masyarakat dan lingkungan sekolah. Namun, justru semakin hilang rasa toleransi di lingkungan kita khususnya di lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe. Perbedaan agama, suku, budaya seringkali menjadi konflik di lingkungan sekolah kita. Padahal harapan kita semua jika kita tidak boleh memandang rendah suku, agama, dan budaya siswa lain karna kita semua sama.

Faktor yang menyebabkan hilangnya toleransi di lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe yaitu kurangnya edukasi mengenai toleransi yang di ajarkan kepada siswa/i sehingga menyebabkan kurangnya rasa peduli mereka terhadap keberagaman. Yang lainnya adalah yaitu hilangnya kesadaran bahwa mereka menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan. 

Ketiga ada FOMO, sebelumnya sudah tahu apa itu FOMO? FOMO adalah kepanjangan dari Fear of Missing Out atau ikut ikutan. Banyak siswa yang ikut-ikut an membully teman yang berbeda agama alasannya pasti biar kelihatan keren. Nyatanya mereka tidak tahu jika perasaan yang di bully bagaimana pasti sedih jika agama yang mereka anut/ mereka percaya di rendahkan oleh agama lain. Dan yang terakhir karna Lingkungan keluarga yang juga kurang toleransi memengaruhi sikap kita di sekolah.

Sebaiknya, Guru Bk mengadakan sosialisasi mengenai Toleransi di sekolah jika guru mata pelajaran sedang berhalangan hadir agar siswa mengatahui makna toleransi dan dapat mencegahnya sebelum terlambat.

Alasan pertama dilakukannya sosialisasi mengenai toleransi di sekolah yaitu agar siswa mengetahui makna toleransi dalam kehidupan sehari hari seperti membiarkan teman ibadah tanpa mengganggunya, tidak pernah bertanya hal-hal yang menyinggung teman.Selanjutnya, ada beberapa langkah agar sikap toleransi bisa diimplementasikan secara real dalam kehidupan anak di sekolah. Berikut langkah-langkahnya. 

Contoh toleransi di sekolah adalah dengan mengedukasi kepada teman bahwa sikap saling membantu merupakan sikap terpuji yang harus dimiliki dan diimplementasikan. Saling membantu dan tidak pilih pilih teman merupakan salah satu sikap Toleransi di sekolah. Mengejek, membully, apalagi sampai merundung teman akan membuat suasana yang kurang harmonis antar anak. Oleh karenanya, tindakan perundungan kepada maupun antar anak harus dicegah dan dihindari. Di sekolah, peserta didik akan berjumpa dengan perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut harus disikapi secara bijak dengan tidak mencemooh dan menyalahkannya.

Pengtingnya sikap saling menghormati pada peserta didik untuk menciptakan ruang aman dan nyaman tanpa perundungan, bulliying, ejekan dan lain-lain yang dapat menyebabkan kurangnya keharmonisan antar peserta didik. https://sditsalsabila3banguntapan.sch.id/blog/menanamkan-nilai-toleransi-pada-peserta-didik-di-sekolah/ diakses tanggal 14 september 2024

Alasan kedua supaya siswa lebih tahu dampak positif dalam menjalankan toleransi antar beragama dan tidak membeda bedakan satu sama lain, menganggap kita semua sama dan membiarkan mereka beribadah dalam agamanya masing-masing. Setiap agama mengajarkan sikap toleransi antar umat lain yang beragama berbeda. Iman adalah satu tonggak dalam menciptakan masyarakat bertoleransi. Menerapkan iman dalam setiap tindakan juga satu tanda bahwa sikap toleransi berhasil diaplikasikan. Sikap toleransi sangat penting di kehidupan mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagamannya, sehingga melestarikan sikap toleransi sangat diperlukan ciptakan kenyamanan. 

Contoh penerapan manfaat dari toleransi di SMAN 1 Lhokseumawe yaitu dengan menjaga ketenangan dalam kelas saat berlangsung proses belajar mengajar. Menghargai perbedaan pendapat dengan teman. Tidak membedakan suku, agama, dan ras teman dalam bergaul. Tidak memaksakan agama kita kepada orang lain. Mematuhi tata tertib sekolah. Menghormati kebudayaan milik daerah lain. Belajar beraneka tarian tradisional atau bahasa daerah suatu daerah tertentu. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk sekolah. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk membela negara.  https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7350904/toleransi-pengertian-manfaat-cara-melestarikan-dan-contohnya Diakses pada tanggal 19 september 2024

Alasan terakhir agar waktu siswa tidak terbuang-terbuang jika guru berhalangan hadir. Guru BK bisa membuat sosialisasi terhadap siswa/i 

yang belum paham mengenai apa itu toleransi, dampak toleransi dana cara penerapannya. Sebagian siswa tahu apa itu toleransi tetapi tidak semua siswa menerapkan toleransi di kehidupan nyata. Padahal hal itu sangat penting apalagi kita berada di negara yang penuh akan keberagaman. waktu siswa tidak terbuang” jika guru berhalangan hadir. perbedaan yang terdapat di lingkungan sekitar tidak dijadikan alasan untuk bermusuhan dengan orang lain tetapi mampu hidup berdampingan di antara perbedaan. Tujuannya untuk mengetahui strategi guru dalam menanamkan toleransi pada siswa.      

Keanekaragaman agama yang tidak dapat bertentangan dapat menciptakan kelompok yang berbeda. Sikap senang dalam mendukung kebhinekaan yang dijalankan dapat membantu dengan baik karena memiliki peran pendukung yang mendukung. Strategi yang dilakukan guru di sekolah yang memiliki siswa berbeda agama akan berhasil tanpa konflik yang terlihat yang dilatarbelakangi oleh keragaman. Peran guru sangat penting dalam menanamkan sikap pinjam meminjam agama baik melalui panutan maupun melalui kegiatan yang diadakan di sekolah. https://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/view/400 diakses pada tanggal 19 september 2024

 

Simpulan:

Keberagaman agama, suku, dan budaya di lingkungan sekolah telah menimbulkan hilangnya rasa toleransi di lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe. Hal ini disebabkan oleh kurangnya edukasi mengenai toleransi yang di ajarkan kepada siswa dan kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai persatuan dan kesatuan. Faktor lainnya adalah FOMO, atau kepanjangan dari Fear of Missing Out, yang menyebabkan siswa ikut-ikutan dalam membully teman yang berbeda agama demi kelihatan keren. Kehidupan keluarga juga berperandalam kurangnya toleransi di sekolah. 

Untuk itu, Guru Bk disarankan untuk mengadakan sosialisasi mengenai toleransi di sekolah. Langkah-langkahnya adalah mengedukasi kepada anak tentang sikap saling membantu, menghormati perbedaan, serta mencegah dan menghindari perundungan. Selain itu, guru BK harus mengaplikasikan konten toleransi dalam praktik nyata dengan memberikan contoh betapa pentingnya toleransi di lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe.

Sosialisasi mengenai toleransi di sekolah bertujuan agar siswa mengetahui makna toleransi dalam kehidupan sehari-hari, seperti membiarkan teman beribadah tanpa mengganggunya dan tidak bertanya hal yang menyinggung teman. Dampak positif dari menjalankan toleransi adalah terciptanya suasana aman dan nyaman tanpa perundungan, bullying, atau ejekan. 

Manfaat dari perdamaian antar beragama dan penghormatan terhadap perbedaan agama telah memunculkan contoh penerapan toleransi di SMAN 1 Lhokseumawe. Toleransi juga memberikan dampak positif dalam menjaga ketenangan di kelas saat belajar mengajar, menghargai perbedaan pendapat dengan teman, dan tidak membedakan suku, agama, dan ras teman dalam bergaul.

Sosialisasi mengenai toleransi di sekolah berguna agar siswa mengetahui dampak positif dalam menjalankan toleransi antar beragama dan tidak membeda-bedakan satu sama lain, menganggap bahwa kita semua sama, dan membiarkan mereka beribadah dalam agamanya masing-masing. pentingnya sikap toleransi di kehidupan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagamannya. 

Untuk itu, guru BK perlu membuat sosialisasi terhadap siswa yang belum paham mengenai apa itu toleransi, dampak toleransi, dan cara penerapannya agar siswa mampu menerapkan sikap toleransi di kehidupan nyata dan tidak terbuang saat guru mata pelajaran sedang berhalangan hadir.

Strategi guru dalam menanamkan toleransi pada siswa dalam menyikapi perbedaan keyakinan. Hal ini membuktikan bahwa melakukan sosialisasi mengenai toleransi di sekolah akan berhasil tanpa konflik yang berdasarkan keragaman, karena sikap toleransi tersebut sangat penting dalam mendukung kebhinekaan di Indonesia.

Penulis adalah Siswa Kelas XI-1 Unggul SMA N 1 Lhokseumawe

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar