Indonesia dikenal
sebagai negara yang kaya akan keberagaman. Toleransi menjadi nilai utama dalam
kehidupan masyarakat dan lingkungan sekolah. Namun, justru semakin hilang rasa toleransi
di lingkungan kita khususnya di lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe. Perbedaan agama,
suku, budaya seringkali menjadi konflik di lingkungan sekolah kita. Padahal
harapan kita semua jika kita tidak boleh memandang rendah suku, agama, dan
budaya siswa lain karna kita semua sama.
Faktor yang
menyebabkan hilangnya toleransi di lingkungan SMAN 1 Lhokseumawe yaitu
kurangnya edukasi mengenai toleransi yang di ajarkan kepada siswa/i sehingga
menyebabkan kurangnya rasa peduli mereka terhadap keberagaman. Yang lainnya
adalah yaitu hilangnya kesadaran bahwa mereka menjunjung tinggi nilai persatuan
dan kesatuan.
Ketiga ada
FOMO, sebelumnya sudah tahu apa itu FOMO? FOMO adalah kepanjangan dari Fear of Missing Out atau ikut ikutan.
Banyak siswa yang ikut-ikut an membully teman yang berbeda agama alasannya
pasti biar kelihatan keren. Nyatanya mereka tidak tahu jika perasaan yang di
bully bagaimana pasti sedih jika agama yang mereka anut/ mereka percaya di rendahkan
oleh agama lain. Dan yang terakhir karna Lingkungan keluarga yang juga kurang
toleransi memengaruhi sikap kita di sekolah. Sebaiknya,
Guru Bk mengadakan sosialisasi mengenai Toleransi di sekolah jika guru mata
pelajaran sedang berhalangan hadir agar siswa mengatahui makna toleransi dan
dapat mencegahnya sebelum terlambat.
Alasan pertama,
dilakukannya sosialisasi mengenai toleransi di sekolah yaitu agar siswa
mengetahui makna toleransi dalam kehidupan sehari hari seperti membiarkan teman
ibadah tanpa mengganggunya, tidak pernah bertanya hal-hal yang menyinggung
teman.Selanjutnya, ada beberapa langkah agar sikap toleransi bisa
diimplementasikan secara real dalam kehidupan anak di sekolah.
Berikut
langkah-langkahnya. Contoh toleransi di sekolah adalah dengan mengedukasi
kepada teman bahwa sikap saling membantu merupakan sikap terpuji yang harus
dimiliki dan diimplementasikan. Saling membantu dan tidak pilih pilih teman merupakan
salah satu sikap Toleransi di sekolah. Mengejek, membully, apalagi sampai
merundung teman akan membuat suasana yang kurang harmonis antar anak. Oleh
karenanya, tindakan perundungan kepada maupun antar anak harus dicegah dan
dihindari. Di sekolah, peserta didik akan berjumpa dengan perbedaan latar
belakang. Perbedaan tersebut harus disikapi secara bijak dengan tidak mencemooh
dan menyalahkannya.
Pengtingnya sikap
saling menghormati pada peserta didik untuk menciptakan ruang aman dan nyaman
tanpa perundungan, bulliying, ejekan dan lain-lain yang dapat menyebabkan
kurangnya keharmonisan antar peserta didik. https://sditsalsabila3banguntapan.sch.id/blog/menanamkan-nilai-toleransi-pada-peserta-didik-di-sekolah/ diakses tanggal 14
september 2024
Alasan kedua supaya
siswa lebih tahu dampak positif dalam menjalankan toleransi antar beragama dan
tidak membeda bedakan satu sama lain, menganggap kita semua sama dan membiarkan
mereka beribadah dalam agamanya masing-masing. Setiap agama mengajarkan sikap
toleransi antar umat lain yang beragama berbeda. Iman adalah satu tonggak dalam
menciptakan masyarakat bertoleransi.
Menerapkan iman dalam
setiap tindakan juga satu tanda bahwa sikap toleransi berhasil diaplikasikan.
Sikap toleransi sangat penting di kehidupan mengingat bahwa Indonesia adalah
negara yang kaya akan keberagamannya, sehingga melestarikan sikap toleransi
sangat diperlukan ciptakan kenyamanan.
Contoh penerapan
manfaat dari toleransi di SMAN 1 Lhokseumawe yaitu dengan menjaga ketenangan
dalam kelas saat berlangsung proses belajar mengajar. Menghargai perbedaan
pendapat dengan teman. Tidak membedakan suku, agama, dan ras teman dalam
bergaul. Tidak memaksakan agama kita kepada orang lain. Mematuhi tata tertib
sekolah. Menghormati kebudayaan milik daerah lain. Belajar beraneka tarian
tradisional atau bahasa daerah suatu daerah tertentu. Laki-laki dan perempuan
mempunyai kesempatan yang sama untuk sekolah. Laki-laki dan perempuan mempunyai
kesempatan yang sama untuk membela negara. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7350904/toleransi-pengertian-manfaat-cara-melestarikan-dan-contohnya Diakses pada
tanggal 19 september 2024
Alasan ketiga,
agar waktu siswa tidak terbuang-terbuang jika guru berhalangan hadir. Guru BK
bisa membuat sosialisasi terhadap siswa/i yang belum paham mengenai apa itu
toleransi, dampak toleransi dana cara penerapannya. Sebagian siswa tahu apa itu
toleransi tetapi tidak semua siswa menerapkan toleransi di kehidupan nyata.
Padahal hal itu sangat penting apalagi kita berada di negara yang penuh akan
keberagaman. waktu siswa tidak terbuang” jika guru berhalangan hadir. perbedaan
yang terdapat di lingkungan sekitar tidak dijadikan alasan untuk bermusuhan
dengan orang lain tetapi mampu hidup berdampingan di antara perbedaan.
Tujuannya untuk mengetahui strategi guru dalam menanamkan toleransi pada siswa.
Keanekaragaman
agama yang tidak dapat bertentangan dapat menciptakan kelompok yang berbeda.
Sikap senang dalam mendukung kebhinekaan yang dijalankan dapat membantu dengan
baik karena memiliki peran pendukung yang mendukung. Strategi yang dilakukan
guru di sekolah yang memiliki siswa berbeda agama akan berhasil tanpa konflik
yang terlihat yang dilatarbelakangi oleh keragaman. Peran guru sangat penting
dalam amenanamkan
sikap pinjam meminjam agama baik melalui panutan maupun melalui kegiatan yang
diadakan di sekolah. https://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/view/400 diakses pada
tanggal 19 september 2024
Simpulan:
Kehidupan keluarga
juga berperan dalam kurangnya toleransi di sekolah. Untuk
itu, Guru Bk disarankan untuk mengadakan sosialisasi mengenai toleransi di
sekolah. Langkah-langkahnya adalah mengedukasi kepada anak tentang sikap saling
membantu, menghormati perbedaan, serta mencegah dan menghindari perundungan.
Selain itu, guru BK harus mengaplikasikan konten toleransi dalam praktik nyata
dengan memberikan contoh betapa pentingnya toleransi di lingkungan SMAN 1
Lhokseumawe.
Sosialisasi mengenai
toleransi di sekolah bertujuan agar siswa mengetahui makna toleransi dalam
kehidupan sehari-hari, seperti membiarkan teman beribadah tanpa mengganggunya
dan tidak bertanya hal yang menyinggung teman. Dampak positif dari menjalankan
toleransi adalah terciptanya suasana aman dan nyaman tanpa perundungan,
bullying, atau ejekan.
Manfaat dari
perdamaian antar beragama dan penghormatan terhadap perbedaan agama telah
memunculkan contoh penerapan toleransi di SMAN 1 Lhokseumawe. Toleransi juga
memberikan dampak positif dalam menjaga ketenangan di kelas saat belajar
mengajar, menghargai perbedaan pendapat dengan teman, dan tidak membedakan
suku, agama, dan ras teman dalam bergaul.
Penulis adalah Siswa Kelas XI-1 Unggul SMA N 1 Lhokseumawe
0 Komentar