Remaja,Fenomena Begal dan Peran Keluarga

Remaja,Fenomena Begal dan Peran Keluarga

 

Oleh: Ananda Yura Khadijah

Pembegalan sering kali terjadi akibat berbagai faktor, di antaranya adalah pengaruh lingkungan, ekonomi, dan pendidikan. Banyak pelaku pembegalan yang masih berusia muda, bahkan remaja, dan sering kali melakukan tindakan tersebut tanpa alasan yang jelas. Fenomena ini dapat dijelaskan dengan memahami masa remaja sebagai fase pencarian jati diri, di mana mereka sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, terutama keluarga. Peran keluarga sangat penting dalam membentuk pola pikir dan perilaku anak.

Dalam konteks ini, komunikasi yang baik antara anggota keluarga menjadi kunci. Anak yang tumbuh dalam keluarga yang menghargai dan mendukung mereka, cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan tidak merasa perlu mencari pengakuan dari luar. 

Sebaliknya, jika seorang anak merasa diabaikan atau tidak dihargai dalam keluarganya, mereka akan mencari validasi di luar, yang bisa mengarah pada pergaulan yang tidak sehat, termasuk bergabung dengan kelompok yang terlibat dalam pembegalan.

Kelompok ini memberikan rasa penerimaan dan penghargaan yang mungkin tidak mereka dapatkan di rumah, sehingga para pelaku tidak merasa bersalah saat melakukan tindakan kriminal karena merasa didukung oleh kelompoknya.

 Untuk mengatasi masalah pembegalan, diperlukan penegakan hukum yang tegas, pembinaan karakter sejak dini, serta peran keluarga yang lebih aktif dalam mendampingi perkembangan anak. Keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak dapat membantu mencegah perilaku menyimpang dan membangun generasi muda yang lebih baik.

Untuk mengatasi terjadi begal yaitu dengan  Penegakan Hukum yang Tegas Untuk mengatasi perilaku begal, penegakan hukum yang tegas dan efektif sangat diperlukan. Hukuman yang tegas bagi para pelaku begal harus ditegakkan untuk memberikan efek jera dan mencegah tindakan serupa di masa depan. Mengatasi masalah begal membutuhkan pendekatan komprehensif yang melibatkan semua pihak terkait, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. kita dapat mengurangi dan mengatasi masalah begal serta mencegah generasi muda terjerumus ke dalam perilaku kriminal. https://www.kompasiana.com/ritazahara6684/64a2626ae1a1674ab203eda2/begal-makin-merajalela-bagaimana-sikap-kita   Diakses pada tanggal 19 september 2024

Dengan penegakan hukum yang tegas, para pelaku akan berpikir dua kali sebelum melakukan aksi begal, karena mereka akan menghadapi masalah serius dan hukuman penjara. Perlindungan bagi anak di bawah umur tidak berlaku dalam kasus ini, sehingga mereka juga dapat dijatuhi hukuman penjara


Pendidikan merupakan kunci dalam mengatasi masalah begal. Sekolah dan institusi pendidikan harus mengambil peran aktif dalam memberikan pemahaman yang jelas tentang konsekuensi hukum dan sosial dari perilaku kriminal seperti begal. Kampanye kesadaran dan penyuluhan tentang bahaya dan dampak negatif dari begal juga harus ditingkatkan. https://www.kompasiana.com/ritazahara6684/64a2626ae1a1674ab203eda2/begal-makin-merajalela-bagaimana-sikap-kita diakses pada tanggal 19 september 2024

Sekolah dan lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam memberikan pemahaman mendalam tentang pembinaan karakter, agar generasi muda memahami pentingnya nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Kampanye kesadaran, penyuluhan tentang bahaya begal, serta pengembangan karakter harus berjalan seiring untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bermartabat.

Cara terakhir yaitu orang tua menanamkan sifat-sifat positif kepada anak. Karena Orang tua memegang peran penting dalam membentuk perilaku dan moral anak-anaknya. Orang tua dapat memberikan pengaruh positif pada anak-anaknya dengan memberikan pendidikan moral dan mengajarkan nilai-nilai yang baik. bahwa peran orang tua dalam mendidik anaknya amat menentukan pembentukan karakter dan perkembangan kepribadian anak(Taher, 2021). Orang tua juga harus memberikan perhatian pada kegiatan anak-anaknya dan memastikan bahwa mereka terlibat dalam kegiatan yang positif. https://taruna-bangsa.sch.id/news-and-events/pentingnya-peran-orang-tua-dalam-membangun-karakter-positif-anak diakses pada tanggal 21 september 2024

peran orang tua menjadi sangat penting untuk mengarahkan anak agar menjauhi lingkungan dan aktivitas yang berpotensi merusak masa depan.  perhatian dan keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak di masa depan. Dan juga dengan komunikasi yang baik dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan anak, orang tua bisa membantu mencegah anak terjerumus dalam perilaku negatif.

 Simpulan:

Fenomena pembegalan yang marak terjadi, terutama di kalangan remaja, disebabkan oleh berbagai faktor seperti lingkungan, ekonomi, pendidikan, serta kurangnya perhatian dan peran keluarga. Remaja yang mencari validasi di luar lingkungan keluarganya sering kali terjerumus ke dalam pergaulan negatif. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penegakan hukum yang tegas, pendidikan yang menekankan pembinaan karakter, serta peran aktif orang tua dalam membentuk moral dan perilaku anak. Peran keluarga dalam mendidik anak dan memberikan perhatian sangat penting dalam mencegah anak terlibat dalam aktivitas kriminal seperti pembegalan.


Penulis adalah Siswa Kelas Program Unggul XI.1  SMAN 1 Lhokseumawe




Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar