Aku, Temanku, dan Keluarga Idamanku

Aku, Temanku, dan Keluarga Idamanku



                                                               


                                Sumber:Dreamina.capcut.com

 Oleh:  Marsya Uldzia  

Aku adalah Inara Rizqiana Alesha anak Perempuan pertama dari Bapak Hamid Karim dan ibu Bisma Zahra. Aku memiliki empat  orang adik yang berakhlak mulia dan patuh kepada orang tua.  Adik pertamaku bernama Amina Qaisara, kedua bernama Muhammad Azmi Al-Ghifari,  ketiga bernama Jannah Syauqiah,  dan terakhir Radhiyatul Izatul Putri.

Aku hidup di keluarga yang cemara yang dididik dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, selalu mengikuti Sunnah yang nabi lakukan.   Orang tuaku selalu mengajarkan berpuasa  Senin dan Kamis ,Aku dan adik-adikku tidak pernah melupakan apa yang diajarkan oleh kedua orang tua kami yang saling menyayangi satu sama lain hidup dengan tentram dan nyaman.

Pada suatu hari  saat itu Aku berumur 13 tahun, orang tuaku pindah kerja. Otomatis Kami semua ikut pindah, pindah rumah pindah sekolah,  teman-teman baru pengalaman baru semuanya baru.   Saat itu Aku menduduki kelas  VII SMP naik kelas dua bagiku dilingkungan baru itu sangat susah untuk berinteraksi dengan orang lain namun orang tua ku selalu meyakiniku bahwa dimana saja kita tinggal akan terasa nyaman jika Allah meridhai dan nyaman itu terciptanya dari diri sendiri. Untuk menciptakan kenyaman itu harus memiliki hati yang bersih tidak memiliki sifat yang dengki maupun iri kepada orang lain.

Sering  berhuznuzhon kepada siapapun Itu, kata Bundaku bunda itu adalah ibuku Aku dan adik-adikku sudah terbiasa dengan memanggil dengan sebutan bunda sedangkan Bapak hamid Karim itu adalah Ayah Kami sebutannya adalah Abi.  Untuk membiasakan diri Aku perlu waktu beberapa hari untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baruku ini ternyata tidak begitu sulit dijalankan,  jika Aku percaya apa yang telah Allah atur dengan sebaik baik nya karena itu yang baik untukku.

Sudah berakhirnya waktu libur dan ini hari pertama Aku bersekolah di SMP Al Azhar Cairo sekolah ini dikenal dengan anak-anak yang menghafal Al-qur’an tidak hanya itu sekolah ini juga ada mata pelajaran lain.   Masya Allah Aku semakin bersemangat untuk bersekolah di tempat yang baru ini. Setelah selesai shalat subuh Aku melihat ke arah jendela pagi yang cerah Aku bersegera pergi ke sekolah yang baru, Bunda tidak lupa membuat sarapan untuk anak-anak nya dan membuat kopi untuk Abi.

Selesainya sarapan Aku berangkat dengan Abi tidak lupa salim dengan bunda berapa menit di perjalanan sampailah di sekolah baru.  Dengan penuh senyum dan bergembira Aku dan Abi masuk ke ruang kepala sekolah selesai Abi berbicara.  Abipun mau berangkat kerja sedangkan aku bersama ustadzah cantik yang bernama Zainab sampailah di kelas dengan hati yang gembira dan tak sabar untuk mulai pelajaran Aku segera perkenalan diri. 

Tak disangka mereka senang akan kehadiranku. Selesai   perkenalan  aku duduk bersama Shaqueena Dia sering dipanggil Saqina ternyata Dia orang yang sangat ceria tidak hanya Saqinah ada beberapa teman yang menyapa ku namun ada satu orang teman lagi yang menyapa sekaligus mengajak ku berbicara dia adalah Azalea Khaliqa Ramadani dipanggil  khaliqa aku sangat senang berteman dengan mereka dan berakhirnya waktu belajar sampailah waktunya istirahat.

         ‘’KRINGGG’’

Saqinah dan Khaliqa mengajakku ke kantin mereka menceritakan betapa senangnyanya bersekolah di  sini. Begitu banyak hal yang Kami ceritakan sampai keasikan bercerita ternyata sudah bel masuk dan sampai waktunya pulang. Aku dijemput Abi betapa senangnya aku bersekolah di sekolah yang baru sampai aku  menceritakan kepada Abi apa yang terjadi di sekolah tadi. 

Aku cerita ke Ab pun ikut senang, karena Aku nyaman dengan sekolah baru saat sampai rumah Aku pun tidak lupa menceritakan kepada bunda.  sebab Aku dari kecil sudah terbiasa terbuka dengan orang tua ku dan pastinya kedua orang tua memberikan nasehat. 

Nah..  itulah yang Aku inginkan Bunda dan Abi selalu memberikan nasehat dengan nada yang lemah lembut,dan tidak pernah lelah mendengar cerita ku .Setelah cerita tidak lupa shalat berjamaah bersama-sama setiap selesai tidak lupa juga melakukan kegiatan-kegiatan seperti biasa, berzikir, berdoa, dan bersalawat akan nabi, baru lah makan dan tidur siang tidak terlupakan selalu bersalawat saat mau tidur.

Setiap harinya aku melakukan kegiatan seperti biasa bersekolah malamnya mengaji. Suatu ketika Aku berangkat sekolah sampai di sekolah menuju ke kelas ternyata ada satu siswa kelas sebelah memanggilku dengan nada nya tidak senang, lalu Dia mengatakan dasar perebut di situ Aku kebingungan tidak tau apa masalah nya tiba-tiba dia berkata seperti itu Namanya bianca dia salah satu teman dekat Saqinah dulu nya .

’’Maksudnya apa ya?’’ tanya Ku

dan bianca meninggalkan ku begitu saja dengan tidak enak hati aku masuk ke kelas

‘’Ya Allah apa salah saya ya, tunjukkan ya Allah apa yang saya perbuat membuat orang lain menjadi benci dan sakit hati kepad ku’’.

 Beberapa hari ini ada yang aneh dengan Inara ya tanya Khaliqa ke Ssaqinah’’

"Iya ya coba kita tanya aja ‘’.

Inara,  Kamu kenapa ya, kok beberapa hari ini terlihat tidak happy apa Kamu ada masalah tanya Khaliqa iya tu kenapa ya kamu sahut saqinah

Aku menjawab’’gak papa kok aku cuman kurang sehat aja ‘’

 dalam hati aku berkata ya allah maafin inara udah bohongin teman-teman inara

 yaudah kalo ada apa-apa cerita ya kata saqinah dan khaliqa

’’iya teman-teman ‘’ kata ku.

Aku juga tidak cerita ke bunda dan Abi karena aku tidak mau membuat bunda dan abi khawatir selesai shalat dzuhur aku masuk kamar dan menangis cerita ke allah aku benar-benar ragu dan tidak tau membuat apa’’ dan akhirnya aku memutuskan untuk bersegera shalat istikharah untuk pertama kali nya karena aku tidak pernah mengalami seperti ini dulunya setelah melaksanakan shalat istikharah hatiku pun sangat tenang dan bertawakal (berserah diri ) sama Allah Aku siap untuk menyelesaikan masalah ini ‘’ Benak ku’’.

Sampai nya di kelas aku bertemu dengan Saqina dan Khaliqa sambil tersenyum mereka membalas senyum ku dan tak lupa aku ingin menanyakan soal kejadian yang kemarin ia dengan kelas sebelah yaitu bianca teman dekat saqinah.Aku memulai pembicaraan ia tujuan nya untuk bertanya dengan saqinah ’’Saqinah kenal Bianca tidak?’’Saqinah berkata ‘’oh bianca kenal kok teman dekat aku dulu kenapa ya inara? kamu kenal sama bianca tanyanya lagi’’

 Jadi gini beberapa hari yang lalu aku didatangin bianca  dia bilang selamat ya sudah menjadi teman dekat saqinah lalu ya pergi *padahal kata’’bianca kemarin sangatlah tidak sopan demi kebaikan aku mengatakan yang baik’’saja kepada mereka* dan saqinah tiba-tiba menangis setelah saqinah tenang lalu ya menceritakannya.

Dulu kami sangat dekat dari kecil karena kami tetanggan tidak pernah berantam dan salah paham satu sama lain.  Saat ujian kenaikan kelas VII SMP di hari itu Aku sangat lelah baru saja siap hafalan dua juz untuk ujian, namun Aku tidak bisa mengontrol emosi, sehingga saat Bianca mengajakku bicara Aku menjawa nya dengan nada yang tinggi dan marah.   

Saat itu Aku lagi murajaah saat lagi halangan juga, jadi amarahku tidak terjaga, sehingga menyakitkan hati bianca. Sebelumnya Kami tidak pernah berantam setelah aku membentaknya dari situ Ia menjauh dari Aku.  Dia berfikir Aku membenci dan tidak mau berteman lagi denganku Dia salah paham Aku ingin berteman lagi,  namun setiap Akumengajaknya berbicara Ia langsung menghindariku.  Saat itu Aku memberi Ia   waktu untuk  tidak marah lagi denganku, namun dia malah dekat sama yang lain Aku sangat sedih ingin Kembali     berteman dengan nya.

Di satu posisi inara tersenyum manis karena yang  Ia rencanakan berhasil di balik pintu kelas ada Bianca sebelum masuk ke kelas, Inara memohon kepada Bianca untuk tidak salah paham dan mendengar penjelasan Saqinah awalnya Bianca tidak mau namunya juga merasa bersalah,  karena sudah membuat keputusan tanpa membicarakannya dengan bianca.Inara pun mengajak Bianca untuk masuk ya menjemputnya dari depan pintu kelas dan mengantarkannya di samping saqinah dan mereka saling bermaafan saling memahami satu sama lain dan mereka pun semua tersenyum manis .

Inara pun pulang dengan keadaan gembira setelah sampai rumah Abi dan Bunda mengajaknya berbicara karenaya sangat mengenal anaknya. Ia tidak pernah menyembunyikan masalahnya dari orang tua nya. Bunda menanyakan kenapa kemarin tidak cerita ke Bunda dan Abi Aku tersenyum. Wahh Bunda sama Abi sangat khawatir dengan Inara. 

Ya Allah terimakasih telah berikan orang tua sebaik Bunda dan Abi, Bunda jangan khawatir sama inara. Inara sudah besar bukannya inara tidak mau cerita lagi ke bunda dan abi tapi inara berusaha menyelesaikan nya dulu baru inara cerita ke bunda dan abi kemarin-kemarin inara bingung namun inara ada allah dan inara shalat istikharah untuk mendapat jawaban yang telah allah berikan ujian kepada inara allah sangat baik kepada inara padahal allah menguji inara tapi allah juga telah membantu inara untuk menyelesaikan nya dan aku menceritakan kejadiannya sedetail-detail nya jawab abi dan bunda ‘’Bunda dengan abi bangga karena inara sudah besar sudah bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.  Alhamdulilah ...

 

Penulis adalah Siswa Kelas XI - 1 Unggul SMA Negeri 1 Lhokseumawe

 





Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar