Cinta Profesi Balasan Ukhrawi

Cinta Profesi Balasan Ukhrawi

 

                        Sumber: Dokumen  Pribadi

Oleh : Mutiawati, S.Ag.,M.Pd

Dalam rangka memperingati hari guru Nasional (HGN) mari kita meningkatkan kualitas kinerja kita menjadi guru harapan bangsa dan selalu dalam ridha dan lindungan Allah Swt. Guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia, karena tugas guru bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik, melatih dan membimbing siswa. 

Tujuan utama  menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, cakap dan kreatif. Guru tidak hanya sebatas mentransfer ilmu tetapi memiliki tanggung jawab yang besar dalam menentukan kelangsungan sebuah bangsa. 

Untuk melaksanakan pekerjaan mulia ini guru harus meningkatkan kualitas kinerja dalam berbagai aspek dan menjadi guru profesional yang tugas utamanya adalah mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi siswa. Guru berkualitas adalah guru yang memiliki dedikasi tinggi dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk menjadi negara maju dan sejahtera.

Namun ada yang lebih penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru yaitu bagaimana tugas mulia ini mendapat ridha dan pahala dari Allah swt.

Mengajar adalah salah satu tugas pokok guru,akan tetapi sebagai guru yang beriman mengajar bukan hanya menjadi mata pencaharian. Hal ini  juga merupakan suatu ibadah yang mendapat pahala dari Allah Swt. 

Pertanyaan yang kemudian muncul, bagaimana caranya agar mengajar tidak hanya sekedar menjalankan profesi tapi bisa menjadi ladang amal dan mendapat pahala jariyah dari Allah Swt. dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dan untuk mendapat derajat yang tinggi disisi Allah Swt.?  Orang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain Allah akan mengangkat derajatnya disisi Allah dengan beberapa derajat. 

Untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru. Biar lebih jelas  tentang  hal  tersebut  penulis  akan  menguraikan secara  detail  pada  bagian  - bagian  tulisan ini.

1. Niat Ikhlas karena Allah SWT

Untuk memperoleh ridha Allah dalam bekerja, apapun pekerjaannya maka harus meluruskan niat, terutama dalam mengajar guru harus niat mengajar ikhlas karena Allah Swt.  

Mengajar bukan hanya untuk memperoleh keuntungan atau gaji semata.  Bukan juga karena sekedar memenuhi tugas dari atasan atau mengejar target pribadi menjadi guru prestasi atau lainnya. Akan tetapi  mengajar harus betul-betul berniat mendidik siswa supaya pintar ikhlas mengharap ridha Allah Swt. 

Ketika guru mengajar dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah, maka akan memperoleh pahala jariyahterus mengalir walaupun jasad sudah terkubur. Bagaimana kalau yang  diajarkan itu ilmu pengetahuan umum, seperti matematika, kimia, bahasa Inggris, geografi atau lainnya apakah kita ada pahala? 

Tentunya mendapat pahala juga. Selama ilmu yang kita ajarkan itu dilandasi niat ikhlas karena Allah Swt dan bermanfaat bagi anak didik untuk bekal hidup di dunia dan sebagai bekal dalam mempersiapkan amal untuk akhirat, maka kita juga akan mendapat pahala jariyah dari Allah SWT. 

Mengajar dengan niat ikhlas merupakan bagian dari ibadah . Jika guru bekerja dengan dilandasi niat tulus dan ikhlas apapun ilmu yang diajarkan maka Allah akan memberikan dua imbalan, yaitu imbalan di dunia dan imbalan diakhirat kelak.

2. Sabar 

Kesabaran merupakan suatu kondisi seseorang dapat mengendalikan emosinya ketika dihadapi suatu kondisi tertentu. Siswa dikelas dengan bermacam karakteristik dan tingkah laku yang berbeda. Seorang guru sering menghadapi tingkah laku siswa yang tidak menyenangkan, sulit diatur, membuat gaduh suasana kelas, ada siswa yang pendiam, ada yang suka berbicara, ada yang cepat memahami pembelajaran, ada juga yang lambat dalam memahami pelajaran, dan lain sebagainya, yang semua itu berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. 

Disinilah tantangan dan ujian guru untuk tetap bersabar menghadapi berbagai perilaku siswanya. Guru tidak perlu panik atau marah, ada banyak hal yang bisa dilakukan guru dalam menghadapi karakter siswa yang beragam, mungkin dengan merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa. 

Banyak cara yang bisa dilakukan guru profesional dalam menghadapi perilaku siswa yang beragam. Guru harus sabar, tingkatkan kemampuan mengontrol emosi dikelas. Dengan manajemen emosi yang baik guru akan dapatt berpikir jernih dan dapat bertindak dengan tepat.

Sikap sabar dari seorang guru akan membuat dia lebih tenang dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan di kelas dan siswa yang diajarnya merasa nyaman dalam belajar. Hal ini membuat siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru dan akan memberikan kesan yang mendalam sampai siswa tersebut lulus. Dengan demikian tujuan dari pendidikan dan pembelajaran akan dapat tercapai dengan maksimal. Semua adalah ujian, ujian kesabaran. Jika guru Sabar maka Allah akan memberikan pahala yang besar. Allah Swt berfirman dalam Qs. Al Baqarah ayat 153 yang artinya :”Sesungguhnya Allah Bersama orang-orang yang sabar”
3. Pemaaf dan Penuh Kasih Sayang 
Ketika berada di lingkungan sekolah, guru merupakan orang tua bagi siswanya. Oleh karena itu, peran guru sebagai orang tua di sekolah harus mampu memberikan kasih sayang yang tulus kepada semua siswanya. 

Kasih sayang yang perlu dibangun adalah kasih sayang sebagaimana orang tua kepada anaknya, kasih sayang yang bersumber dari hati. Kasih sayang yang ditunjukkan atau yang diberikan oleh seorang guru kepada siswa akan sangat berpengaruh terhadap suasana belajar dan hasil pembelajaran yang diciptakan. 

Ketika guru mengajar dengan penuh kasih sayang, walaupun siswa sering sekali melakukan kesalahan-kesalahan, baik disengaja atau tidak disengaja, maka guru akan menegurnya dengan teguran seperti orang tua kepada anaknya.

Walaupun guru marah tapi marah dalam bentuk mendidik, marah karena peduli, karena sayang. Namanya siswa kita masih dalam usia remaja, mereka juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Ketika siswa melakukan kesalahan maka guru harus menegur dan menasehatinya dengan penuh kasih sayang. Disitulah peran kita hadir sebagai orang tua disekolah untuk menangani dan memperbaiki kesalahannya. 

Seorang guru tidak boleh memiliki rasa dendam kepada siswa, guru yang baik adalah guru yang memiliki jiwa pemaaf bukan pendendam yang akan memperlakukan siswa dengan perilaku yang tidak menyenangkan, misalnya dengan sering mengancam anak. 

Memaafkan bukan berarti membiarkan siswa membuat kesalahan tapi guru menegur, menasehati setiap mereka berbuat kesalahan dan memberikan ruang untuk mereka memperbaiki kesalahannya dan memaafkannya.Berdoa kepada Allah untuk siswa kita supaya diberi hidayah, dilembutkan hatinya sehingga mereka menjadi siswa yang baik yang bisa menerima nasihat dari siapapun terutama dari guru. 

Dengan memaafkan kesalahannya dan mendoakannya akan dapat menumbuhkan pribadi yang baik, yang penuh kasih sayang dan pemaaf yang sesuai dengan harapan kita.

4. Rendah Hati, Sopan dan Santun

Guru harus rendah hati, rendah hati disini dalam arti tidak sombong tidak angkuh, bersikap sopan dan santun, baik kepada anak didik maupun kepada sesama teman di tempat kerja. 

Kita menyadari ilmu yang kita miliki adalah pemberian Allah Swt. Kepandaian dan keahlian kita adalah kehendak dari Allah Swt. Bagaimanapun kita berusaha belajar, kuliah, mengikuti pelatihan, workshop, seminar dan sejenisnya, tanpa Allah kehendaki kita tidak akan memperoleh ilmu tersebut. 

Sebagai hamba Allah harus bersyukur atas ilmu dan kemampuan yang kita miliki dengan cara harus selalu rendah hati kepada siapapun, kepada teman sejawat dan juga kepada siswa kita. Orang yang rendah hati dia akan santun dalam berbahasa, akan sopan dalam bersikap dan bertingkah laku. Akan selalu bisa menerima masukan, ide atau saran dari orang lain.

Menurut Imam Al Ghazali dalam kita Ihya Ulumuddin “seorang guru harus memiliki kasih sayang kepada muridnya, meniru dan meneladani sifat Rasulullah dalam mengajarkan ilmu. Terutama kepada siswa guru harus menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam bersikap. Karena sikap kita ini yang membuat siswa mudah menerima ilmu dari kita”. 

Guru yang profesional harus rendah hati. Sikap rendah hati seorang guru sangat didambakan oleh siswa. Seorang guru yang bersikap sopan dan santun akan membekas dalam jiwa siswa. guru harus rendah hati dan sopan santun karena guru adalah figur yang baik dan panutan bagi siswanya.
 Sikap rendah hati dan sopan santun seorang guru akan membuat siswa mudah menerima setiap ilmu yg kita ajarkan, mereka tidak tertekan merasa nyaman dan dihargai, sehingga mereka akan lebih mudah belajar.

5. Keteladanan

Keteladanan merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam mendidik. Kalau guru mendidik dengan keteladanan maka tujuan pembelajarannya akan tercapai. 

Keteladanan yang berikan oleh guru tersebut akan membawa pengaruh yang sangat besar kepada peserta didik, karena naluri alami seorang murid adalah meniru perilaku yang dicontohkan oleh guru-nya. Perilaku yang ditunjukkan seorang guru diamati dan ditiru oleh muridnya, bahkan seringkali murid tersebut memodifikasi apa yang mereka lihat untuk diaplikasikan kedalam versi mereka sendiri. 

Contoh keteladanan di sekolah misalnya seorang guru menyuruh siswa shalat, berakhlak mulia, bertutur kata yang baik, disiplin dan lainnya maka guru duluan yang harus mencontohkannya. Misalnya guru menyuruh siswa untuk selalu “Senyum, Sapa, Salam” maka guru juga harus menerapkan “Senyum, Sapa, Salam” dalam kesehariannya. Jika seorang guru memberikan teladan yang baik dalam mengajar dan berperilaku sehari-hari tentu akan membawa dampak positif dalam kehidupan siswanya di masa yang akan datang. 

Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan guru untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan pahala jariyah dari Allah Swt. Semoga bermanfaat. 

Simpulan

Guru adalah profesi yang sangat mulia  dalam mendidik anak bangsa menjadi manusia yang berguna bagi agama nusa dan bangsa. Sebagai guru yang beriman hendaknya melaksanakan tugas mengajar  bukan hanya sekedar menjadi mata pencaharian semata. Akan tetapi merupakan suatu ibadah yang akan mendapatkan dua imbalan, yaitu imbalan di dunia dan imbalan diakhirat kelak yaitu pahala jariyah. Di samping melaksanakan tugas sebagai profesi juga akan mendapat balasan ukhrawi.

SELAMAT HARI GURU”


Penulis  Adalah  Ketua  MGMP  PAI dan Ketua AGPAI Kota  Lhokseumawe, Saat Ini  Aktif  Mengajar di  SMA. Negeri 1 Lhokseumawe 
  

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar