Memahami Pola, Jenis, dan Struktur Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Memahami Pola, Jenis, dan Struktur Kalimat dalam Bahasa Indonesia

 Sumber: Dreamina.capcut.com


Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Dalam tataran sintaksis setiap bentuk kalimat ditentukan pada salah satu  pola kalimat dasar. Sehubungan dengan hal ini, Samsuri (Rusmadji: 67) menyatakan bahwa, “Kalimat sebagai suatu preposisi  mempunyai bagian yang menjadi pokok pembicaraan dan sebagian merupakan keterangan tentang pokok itu. 

Pola Kalimat Dasar
Pada kalimat dasar, pokok pembicaran itu disebut dengan subjek (S) kalimat dan keterangan tentang kalimat itu disebut predikat ( P) kalimat.”  Adapun  pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia  menurut Ridwan (2003:84)  dibagi menjadi enam kelompok. Seperti berikut ini.
 1) Kalimat Dasar yang Berpola S-P
        Contoh
       (1a) Orang itu tidak akan pergi
       (2b) Kami mahasiswa
2) Kalimat Dasar yang Berpola S-P-O
       Contoh 
        (3a) Ayahnya mendapat hadiah
        (3b)  Dia mencintai Ani
3)  Kalimat dasar yang berpola S-P-Pel
      Contoh: 
         (4a) kota itu bermandikan cahaya neon
         (4b)  Aceh merupakan daerah istimewa
4)  Kalimat dasar yang berpola S-P-K
         Contoh   
        (5 a) Pak Azwir tingggal di Matanggulumpangdua
        (5b)  kecelakan itu terjadi kemarin
5)  Kalimat dasar yang berpola S-P-O-Pel
         Contoh   
        (5a) Gadis itu menghadiahi pacaranya jam baru
        (5b)  Adi mengambilkan ibunya air minum
6)  Kalimat dasar yang berpola S-P-O-K
      Seperti pada contoh berikut: 
        (6a) Pak Amir memasukan uang ke Bank
        (6b)  beliau memperlakukan kami dengan baik

Pola-pola dalam kalimat di atas, sering disebut dengan klausa dalam ilmu sintaksis. Walaupun terjadi perbedaan penyebutan akan tetapi pola atau klausa ini dapat menentukan jenis-jenis kalimat berdasarkan pola atau klausa yang dimiliki.  Apabila pola-pola atau klausa tersebut mempunyai derajat yang setara dalam kalimat, maka hasil gabungan tersebut disebut kalimat majemuk setara. Sedangkan dalam penggabungan pola-pola tersebut dalam kalimat satu pola lebih tinggi derajatnya, maka  jenis kalimat yang dihasilkan adalah kalimat majemuk bertingkat. Begitu juga  dengan jenis kalimat majemuk bertingkat yang dihasilkan oleh pola-pola kalimat dasar ini. Dalam kalimat majemuk campuran pola-pola kalimat dasar ada yang setara dan ada juga berada lebih rendah derajatnya.

Dengan kata lain,  jenis kalimat majemuk ditentukan oleh gabungan pola-pola tersebut dalam kalimat. Untuk lebih jelas tentang pola-pola kalimat dasar akan digambarkan pada bagan berikut ini seperti yang dikemukakan oleh Hasan, dkk.(2000: 322)

Jenis Kalimat Berdasarkan Cara Penyampaian Pendapat atau Ujaran Orang Ketiga 

Berdasarkan  cara penyampaian pendapat atau ujaran orang ketiga kalimat dibagi menjadi dua, yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Adapun secara umum yang menyatakan pendapat orang ketiga dengan mengutip kata-katanya persis seperti waktu dikatakannya.

Contohnya :

a)"Aku benar-benar mencintaimu. Aku ingin kau menjadi milikku" kata ibu kepada ayah.
b) "Kontak batin antara lbu dan anak," katanya, "ialah rahmat Tuhan yang tak ternilai harganya.
c)”Apakah guru mu baik?”Tanya cecep.
d) Kata orang tua  zaman dulu, ”malu bertanya, sesat dijalan. ”
e)”Jangan  mendekat” bentak penjahat itu.

Sedangkan kalimat tak langsung adalah yang menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa mengulang kata-katanya secara tepat.  

Contoh:

a)  Ibu mengatakan bahwa benar- benar mencintai ayah dan ingin memilikinya
b) Dia mengatakan bahwa kontak batin antara ibu dan anak adalah rahmat Tuhan yang tak ternilai harganya
c) Ali menanyakan baik tidaknya guru saya.
d) Orang tua  zaman dulu berkat malu bertanya sesat dijalan.
e) Penjahat itu membentak agar aku tidak mendekatinya
 
Kalimat Langsung 

Kalimat langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain secara langsung mengutip, menirukan atau mengulang kembali ucapan dari sumber tersebut. Menurut Kosasih (2002:115)  mengemukan kalimat langsung adalah” 

Perhatikan kalimat berikut!
1.“Siapkan kertas ulanganmu” kata pesti kepada murid murid.
2.Hendro bertanya, “ mengapa kamu tidak masuk sekolah?”
3.“Saya menjadi juara,” kata Agus,
4.“Jangan muda putus asa,”kata Nita.”Kita harus mencobanya lagi.

Kalimat kalimat di atas merupakan kalimat langsung. Kalimat langsung yaitukalimat yang mengulang atau mengutip kembali ucapan orang lain.

Kalimat langsung terdiri dari dua bagian pengiring dan petikan. Ada beberapa variasi kalimat langsung.
1.Kalimat langsung dengan pola kutipan pengiring (contoh Kalimat 1)
2.Kalimat langsung dengan pola pengiring kutipan (contoh kalimat 2)
3.Kalimat langsung dengan pola kutipan-pengiring-kutipan (contoh kalimat 3). 

Pada pola ini pengiring berada ditengah sebuah kalimat yang dikutip.

4.Kalimat langsung dengan pola kutipan-pengiring-kutipan (kutipan kalimat 4).pada pola ini pengiring berada di antara dua kalimat yang dikutip.

Dalam bentuk tulis, bagian kutipan kalimat langsung dituliskan di antara tanda kutip atau petik  (“…”). Dalam bentuk lisan, bagian kutipan diucapkan dengan intonasi bervariasi, sedangkan bagian pengiring diucapkan dengan intonasi kalimat berita.

Kalimat langsung dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung atau sebaliknya. Kalimat tidak langsung yaitu kalimat yang tidak secara langsung disampaikan oleh pembicaraan. Jadi sudah merupakan hasil pengolahan penyampaian berita.

Bila disampaikan secara tidak langsung, contoh kalimat langsung diatas berubah menjadi sebgai berikut.

1.Bu Pesti mengatakan kepada murid murid agar menyiapkan  kertas ulangan.
2.Hendro menanyakan mengapa aku tidak masuk sekolah
3.Agus mengatakan  bahwa dia menjadi juara walaupun hanya juara harapan
4.Nita mengatakan bahwa jangan putus asa. Kami harus mencobanya lagi.

Penulisan kalimat tidak langsung tidak menggunakan tanda petik, karena ucapannya sudah diolah oleh penyampai berita. Perhatikan bahwa kalimat tidak langsung biasanya menggunakan kata penghubung, misalnya bahwa, agar, dan supaya. Perhatikan pula adanya perubahan kata ganti orang dari pengubahan kalimat langsung menjadi kalimat langsung.

Kalimat yang secara cermat menirukan apa yang diujarkan orang.” Selanjutnya, Yus (2011) http:// Pengertian  Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung.blogsport.com mengemukakan tentang Kalimat langsung adalah” kalimat yang isinya menirukan ucapan seseorang”

Kedua pendapat di atas, menunjukkan bahwa  kalimat langsung  adalah  kalimat yang isinya menirukan ucapan orang lain, baik secara lisan maupun   tulisan. Dalam ragam lisan kalimat langsung lebih mudah digunakan sedangkan dalam ragam tulisan, kalimat langsung membutuhkan sejumlah tanda untuk membantu pemahaman pembaca.

Contoh :

1) Apakah gurumu baik? tanya Cecep
2) Kata orang tua zaman dulu, “ malu bertanya, sesat di jalan.”
3) “Jangan mendekat,” bentak penjahat itu.
4) “Saya tidak senang pada sikapnya yang angkuh itu, “ ujar arman
5) “ Ayo, lari!” teriak penjahat itu pada teman-temannya.  

Kalimat Tidak Langsung 

Kalimat tidak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut. Menurut Kosasih (2002:215) Kalimat tidak langsung adalah” Kalimat yang melaporkan apa yang diujarkan orang”.  Yus (2011) mengemukakan tentang ”Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang isinya menceritakan ucapan seseorang.”

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat tidak langsung adalah  kalimat  yang  isinya menceritakan kembali ucapan orang lain. Untuk menceritakan kembali apa yang diucapkan oleh orang lain kalimat tidak langsung membutuhkan penambahan kata penghubung atau kata ganti yang tepat.

Contoh

1)Ali menanyakan baik tidaknya guru saya.
3)Penjahat itu membentak biar aku tidak mendekatinya
4)Arman mengatakan bahwa ia tidak menyukai orang tua itu, karena sikapnya yang angkuh.
5)Sambil berteriak, penjahat itu menyuruh teman-temannya untuk lari.

Perbedaan Kalimat Langsung dengan Kalimat Tidak Langsung

Kalimat langsung dan tidak langsung dibedakan sebagai berikut : 

1)Kalimat langsung 
(1)Bertanda petik (“…”) dalam ragam bahasa tulis.
(2)Intonasi bagian yang di kutip lebih tinggi daripada bagian lainnya
(3)Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip, tetap
(4)Tidak berkata tugas
(5)Kalimat yang diberikan tanda petik  bisa berbentuk kalimat berita, tanya, atau perintah.

Contohnya :

1) ” Kapan bukuku kamu kembalikan?“ tanya Samid. 
2) ” Belikan saya mobil baru!“ pinta Tria. 
3) ” Saya akan datang nanti malam,“ kata Hamid.

2) Kalimat tidak langsung 

(1)Tidak bertanda petik
(2)Intonasi mendatar dan menurun dan mendatar pada akhir kalimat
(3)Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip mengalami perubahan
(4)Berkata tugas, seperti bahwa sebab, untuk dan supaya.
(5)Hanya berbentuk berita

Contohnya :

1)Ayah menanyakan apakah kami mendengar bunyi “kring-kring” yang sangat menakutkan
2)Aku mengatakan agar sebaiknya kita segera meningalkan tempat itu.
3)Ibu mengatakan bahwa aku harus belajar yang rajin supaya lulus.

Cara Mengubah Kalimat Tidak Langsung Menjadi Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat hasil kutipan pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang dikatakannya.

Contoh :

Kata Desmon,” Anggel nanti pulangnya saya antar!”
“Anggel Nanti pulangkanya kamu saya antar ya?” kata Desmon.

Jika pengiring di belakang perhatikan tanda baca sebelum tanda kutip ( Jika kalimat tanya dan perintah sebelum tanda kutip menggunakan tanda tanya (?)  atau seru (!)  jika kalimat berita menggunakan koma(,). Selain itu, huruf awal di pengiring huruf kecil.

Perhatikan contoh berikut.

1. “Kapan bukuku kamu kembalikan?” tanya Samid.
2. “Belikan saya mobil baru!”pinta Tria.
3. “Saya akan datang nanti malam,” kata Hamid.

Dalam perubahan kalimat langsung ke kalimat tidak langsung dapat diperhatikan berdasarkan kata gantinya:

1.Langsung —>Tak Lansung

(1)Saya —-> Dia
(2)Kamu —–> Saya
(3)Kalian —–> Kami
(4)Kami —–> Mereka
(5)Kita —–> Kami

Ada alternatif lain agar tidak menghafal :

Caranya Posisikan diri anda menjadi orang yang diajak bicara setelah itu informasikan kepada orang ketiga.

Contoh : 

Kata Dhani,” Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!”
Maka anda menjadi orang yang diajak bicara Dhani,
Setelah itu ada orang lain yang bertanya : Dhani tadi bicara apa?

jawab:  Dhani mengatakan supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas.

(1)Paman mengatakan,” Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”
(2)Kata Ketua Rombongan,” Terimakasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan kami,”

2.Kalimat tidak langsung ke kalimat langsung

Kalimat tidak langsung menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa mengulang kata-katanya. cara mengubah kalimat tidak langsung ke kalimat langsung.

Contoh :

Webby mengatakan bahwa dia akan datang ke rumahku nanti sore.
Untuk mengubahnya maka langkah yang harus dilakukan adalah :
(1) Menerka kira-kira Webby bicaranya apa saat itu.
(2) Ubahlah kembali ke kalimat tidak langsung lagi sebagai cek ulang.

Hasilnya  dapat dilihat pada kalimat berikut:

Kata Webby,” Saya nanti sore akan ke rumahmu.”


Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

 

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar