Salahkah Aku Menjadi Orang Biasa

Salahkah Aku Menjadi Orang Biasa

                                                                      Sumber:Dreamina.capcut.com  

Oleh:  Zaky Derya Rahman

Inilah kisahku.Tentu banyak orang ingin menjadikan dirinya seorang yang dikenal banyak orang, baik itu artis,pejabat, dan lain- lain. Tak seorangpun ingin menjadi orang yang biasa- biasa saja. Semua  orang ingin menjadi terkenal, menjadi artis ataupun Pahlawan dijadikan cita-cita oleh banyak orang. 

Namun  Aku seorang siswa SMA yang tinggal di rumah peninggalan orang tua, hanya ingin menjadi orang biasa. Aku yang melihat orang tuAku  meninggal dikarenakan kekotoran dan trik di dunia para Pahlawan ini sehingga membuat Aku ingin menjadi menjadi orang biasa.

Aku berpikir tak peduli seberapa hebat mereka yang hanya seorang menampakkan kebaikan  di depan orang lain, sehingga mereka disebut Pahlawan.Bagiku  dunia biasa tanpa harus memikirkan berbagai hal yang dilakukan para ‘Pahlawan’ itu dengan menampakkan ‘Kebaikan’ pada khayalak ramai atau berbagai kepahlawanannya dalam menyelamatkan seseorang. Aku berpikir bahwa menjadi orang biasa yang baik hati tanpa menjadi luar biasa.

Namun, ada cerita ‘Pahlawan’ yang Aku alami  dalam perjalanan pulang sekolah .pada malam harinya, Aku yang saat itu pulang terlambat, karena meninggalkan bukunya di laboratorium sekolah. Dalam perjalanan pulang, Aku mendengar suara seorang perempuan yang nampak terengah-engah seolah sedang melakukan olahraga dan seorang laki-laki memakai senjata tajam di gang yang ada tong sampahnya.

Aku melihat untuk memastikan apa yang terjadi, Akupun mengintip apa yang sedang mereka lakukan. Namun  apa yang Dia lihat adalah seorang teman sekelas perempuan denganku  yang bernama Kiky,dan Aku  mencoba mendengar apa yang mereka katakan.

"Tolong jangan melukaiku...hah...hah"Sambil terengah-engah.

"Tentu, tapi Aku ambil uang dan tasmu itu !"sang laki berkata dengan kasar.
"J-jangan ambil apapun"kata wanita itu.

Aku yang sedang melihat hal itu sedang dalam dilema antara dua pilihan membantu atau biarkan saja,tapi Aku berpikir hanya ingin menjadi orang biasa saja tanpa ingin menjadi seoran yang terkenal atau pahlawan yang masuk dalam berita “seorang pria menyelamatkan seorang dari pembegalan”.Aku yang ingin hanya menjadi orang biasa saja pun berpikir,hingga ia melihat sebuah kain yang sedang digantung pada sebuah gantungan.

'bagaimana kalau Aku tutup muku ku saja dengan kain itu  'pikir Aku.

‘Hmm,boleh juga ide ku’pikir Aku.

"Kyaaa..."Sebuah teriakan membangunkan Aku dari pikirannya.

'Aku harus bergegas sebelum dia kenapa-napa'pikir Aku sambil mengambil sebatang kayu yang tergeletak di depannya.

"Berhenti !" Kata Aku dengan tangan agak bergetar, walau pun dia pernah berlatih beladiri namun ini pengalaman pertama nya menghadapi senjata tajam.

" ! "

" ! "

"Wah wah, ternyata ada seorang pahlawan nih" ujar laki tersebut sambil berjalan kearahnya

"Buka topengmu bocah"

  Aku tetap diam dan menatap temannya , Aku yang tak ingin teman sekelas nya terluka menyuruhnya pergi.

"CEPAT PERGI, DAN PANGGIL POLISI!"

"Te- terimakasih banyak "

Akupun berbalik menghadap sang lelaki jahat tersebut. Namun apa yang tidak diketahui Aku, Kiky tidak langsung pergi namun mengintip dibelakang mereka.

"Hah bocah sok gaya" kata lelaki itu.

Aku hanya diam saja sambil mengepalkan tangannya.sambil saling berhadapan dengan lelaki tersebut membentuk kuda-kuda standar

"Cih"lelaki tersebut sambil meremehkan.

Tiba-tiba tanpa disadari oleh lelaki itu Aku melakukan penyerangan tiba-tiba terhadapnya,karena tidak siap , laki itu hanya bisa menahan dengan tangannya hingga dia kesakitan.

"Sial beraninya diam diam" ujarnya.

Aku yang melihat serangan tersebut tidak berhasil harus mundur kembali dan memikirkan serangan lain,saat berpikir lelaki itu menyerang Aku dengan belatinya sehingga membuat Aku terluka di tangan kiri nya , hal itu membuat Aku mengerang kesakitan,melihat hal tersebut membuat lelaki itu lebih berani dalam serangannya, menyerang Aku hingga menyebabkan beberapa luka di sekitar lengannya.Namun Aku tak tinggal diam dia ambil tong sampah yang ada disekitarnya lalu menghantam lelaki tersebut sehingga ia terjatuh kesakitan.

"Kau curang"kata lelaki tersebut.

"Tidak ada aturan dalam pertarungan jalanan.jadi,dimana salah nya?"kata Aku dengan dingin.

Aku yang akan  memukul kembali lelaki tersebut, tiba-tiba terdengar suara sirene polisi yang membuat Aku tersadar.

'Aku harus pergi cepat-cepat' pikir Aku sambil mengambil tasnya dan berlari menuju kegelapan malam.Kiky yang melihat dari belakang merasa familiar dengan tas itu.

'tas itu apakah milik teman sekelas 'gumamnya.

'Ahhh, tidak usah dipikirkan. Aku harus memikirkan tentang penjahat ini untuk mendapatkan hukuman yang setimpal' pikiran itu pun disela oleh panggilan seorang polisi.

Kasus itupun ditangani oleh Kiky dengan orangtua nya setelah persaksian yang lama mereka akhirnya diperbolehkan pulang.

Keesokan harinya…

Aku yang sudah membersihkan lukanya dan menutupi tangan kirinya dengan perban dan Hoodie nya yang ber lengan panjang.Saat sampai di gerbang depan sekolah , Aku bertemu dengan Kiky , teman yang ia selamat kan semalam.

"Hai selamat pagi" ucap Kiky

"selamat pagi juga" ucap Aku

"Hei,Aku apa kau tidak panas dengan Hoodie itu" tanya Kiky ke Aku

" Tidak kok,Aku sudah biasa " balasnya

"Apa bener" ucap Kiky dengan curiga

"Bener" balasnya lagi

Lalu,tanpa kesiapan apa pun, Kiky tiba-tiba memegang lengan Aku,Aku pun yang tidak siap ber desis kesakitan.

"Aduh" ucap Aku kesakitan

"Maaf" kata Kiky,sambil melihat tangan Aku dengan tatapan curiga.

"Hmm apa kau orang yang menyelamatkan ku tadi malam,Aku ?" Tanya Kiky yang tatapannya maih tertuju pada tangan Aku.

"Hmm yah, sebenarnya Aku  ingin merahasiakan nya tapi kau sudah menebaknya"ucap Aku

"Wow" Kiky kaget.

“Semalam kau hebat sekali dengan bela diri mu,seperti di film-film” ucap Kiky dengan kagum.

“Ah,tidak kok,bisa aja” kata Aku deng malu.

"Tapi,mengapa kau melarikan diri saat datang polisi padahal kau bisa mendapatkan apresiasi atas tindakan heroik mu" tanya Kiky dengan tatapan penasaran.

"Aku menyelamatkan bukan karena suatu hal yang akan didapatkan tapi Aku membantu karena….”

“Karena apa !”desak Kiky karena penasaran.

“Karena Aku hanya ingin menjadi orang biasa”ucap Aku perlahan.

 “Apa hubungannya ?”Tanya Kiky

“Yah,Aku hanya ingin menjalani kehidupan yang biasa tanpa perlu terkenal,tanpa perlu diganggu oleh media yang banyak Tanya, itu saja.” Jelas Aku.

“Kau aneh Aku , disaat orang mencari kepopuleran dan ketenaran,kau malah ingin hidup biasa”ucap Kiky dengan heran.

“Apa salah nya menjadi orang biasa, menjadi orang biasa itu banyak bahagia nya dibandingkan menjadi orang terkenal” jelas Aku.

“Apa maksudmu Aku,bukan kah dengan ketenaran kau akan banyak uang,lalu kau akan bahagia” Tanya balik Kiky.

“Yah tidak semudah itu,dengan menjadi terkenal atas kepahlawanan mu maka kau akan dilirik hal-hal yang kotor pada dunia yang kalian sebut ‘populer’ itu” jelas Aku lagi.

“Hah, hal yang kotor. Apanya yang kotor” ucap Kiky dengan bingung.

“Yah, kau akan tau ketika hal itu akan terungkap ke public”

Aku  tak peduli apa yang coba kau jelaskan, tapi Aku berterima kasih atas yang terjadi kemarin”ucap Kiky sambil tersenyum lalu berbalik untuk melihat dengan bestienya yang tampak dari kejauhan memanggilnya.

“Yah sampai jumpa di kelas Aku, Aku duluan ya”

“Yah sampai jumpa”  jawab Aku sambil melihat ke arah Kiky yang tampak tersenyum bahagia dengan teman-temannya, membuat Aku termenung dan berpikir bahwa betapa enaknya tidak mengetahui apa apa tanpa harus memikirkan hal yang rumit yang terjadi didunia.

“Mungkin ini yang disebut dengan’ketidaktauan adalah kebahagiaan’” pikir Aku.

Aku yang masa kecil nya penuh dengan konspirasi,trik,dan berbagai hal yang terjadi pada orang tuanya, membuat Aku ingin menjadi menjadi orang biasa,Aku yang sering mendengar berbagai berita dan orang –orang ingin terkenal di dunia ini, dan segala hal menurutnya tak sesuai dengan yang terjadi pada orang tua nya, tanpa motivasi balas dendam pada orang yang membuat orang tua nya mati, karena menurutnya semua aka nada pembalasannya.ketika semua ini terbuka ke publik maka itu adalah balas dendam terbaik. Semua itu membuatnya berpikir ‘SALAHKAH AKU  MENJADI ORANG BIASA’.

 


Penulis adalah siswa Kelas XI-1 Unggul SMA N 1 Lhokseumawe 

 

 

 

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar