Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
Dalam kehidupan sehari-hari kata fakta sering disinonimkan dengan kenyataan atau realita. Walaupun kata tersebut bersinonim tetapi memilki arti yang berbeda apabila berada dalam kon tertentu.
Kusumah, dkk (2007:24) Memberi pengertian tentang fakta yaitu “ faktual ( Factual) “ yakni ada faktanya (fact) benar-benar terjadi bukan fiksi (rekaan, khayalan atau karangan). Fakta muncul dari sebuah kejadian nyata.” Sebuah peristiwa, baik berupa kejadian maupun ucapan seseorang menghasilkan fakta.
Secara umum isi dari fakta terdiri atas 3 bagian, yaitu berupa data, keadaan, dan peristiwa. Fakta yang berupa data adalah suatu pokok masalah yang dikupas berdasarkan data dan angka baik berupa tabel ,maupun berupa nilai-nilai yang ada pada sebuah tabulasi.
Selain itu, fakta yang berupa data disajikan dengan memanfaatkan kurva dan grafik sebagai media penyampaian informasi. Fakta yang berupa data juga dapat di umpai dalam bentuk laporan ,seperti rapor, kuesioner yang berupa data.
Fakta yang berupa keadaan adalah sejumlah kondisi atau suasana yang dirasakan oleh setiap individu. Keadaan atau kondisi tersebut berupa: cuaca alam, keadaan batiniah manusia, dan keadaan lingkungan. Keadaan cuaca merupakan keadaan yang menggambarkan tentang peristiwa alam yang bersifat fakta atau kenyataan.
Berbeda dengan fakta yang mencakup keaadaan lingkungan yang lebih menonjolkan peristiwa-peristiwa sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Peristiwa tersebut berupa gotong royong, ronda malam dan acara –acara yang lain yang melibatkan masyatrakat secara berkelompok
Ciri- Ciri Kalimat Fakta
Fakta yang sering dijumpai dalam setiap kon berbentuk pernyataan yang bersifat deklaratif, imperatif, dan persuasif.
Untuk menandakan apakah yang dikemukakan oleh seseorang termasuk fakta atau opini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya yang menjadi ciri-ciri fakta?
Keraf ( 2005:11) mengemukakan tentang ciri fakta secara garis besar adalah “konsistensi dan koherensi” kedua ciri –ciri tersebut akan dibahas satu per satu disertai dengan contoh yang akurat.
Konsistensi
Sebuah argumen akan kuat dan mempunyai tenaga persuasif yang tinggi, kalau bukti-bukti yang diberikan bersifat konsisten.
Akan tetapi, jika bukti dan alasan–alasan yang diberikan hanya sebagai alat untuk melepaskan diri dari sebuah ganjaran dan tidak sesuai dengan kenyataan maka tidak dapat dimasukan dalam kelompok kalimat fakta.
Dengan demikian ciri-ciri fakta yang bernbentuk konsistensi adalah berbentuk suatu permasalahan yang dilami oleh setiap individu, akan tetapi hal itu didukung oleh kalimat-kalimat yang berupa fakta.Senada dengan hal di atas, Qidran http://kreasi-nurdi.blogspot.com mengemukakan tentang ciri- ciri kalimat fakta sebagai berikut
1) Kenyataan
2) Informasi dari kejadian yang sebenarnya.
3) Kalimat fakta adalah kalimat yang mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argumen,misalnya "berdasarkan tulisan Leonardo Da Vinci...", "mengutip kata Shakespeare...", "menurut hasil survey yang dilakukan oleh BSI...", dll.
4) Kalimat fakta itu kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan waktu kejadian.misalnya seperti "kebakaran yang terjadi di tanah abang senin kemarin telah memakan 8 orang korban jiwa".
Koherensi
Semua evidensi yang digunakan untuk menentukan penilain terhadap fakta adalah masalah koherensi. Semua fakta yang digunakan haruslah koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia atau sesuai dengan pandangan atau sikap yang berlaku.
Bila penulis dan pembicara menginginkan pembaca dan pendengar agar yakin terhadap apa yang ingin disampaikan, fakta mempunyai peranan penting dalam hal tersebut.
Berdasarkan ciri-ciri fakta yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa fakta mempunyai ciri –ciri sebagai berikut,
1) Fakta berbentuk pernyataan yang bersifat imperatif, naratif dan persuasif.
2) Fakta dapat diuji dengan pertnyaan yang berbentuk 5 W+ 1H (What,where. who, when, why, dan How)
3) Isi dari fakta mencakup semua peristiwa, data, keadaan dan konsep atau istilah dalam bidang pengetahuan.
4) Frekuensi fakta terdapat dalam sebuah informasi yang berbentuk berita.
5) Fakta merupakan suatu pernyataan yang tidak dapat dibantah kebenarannya.
Perbedaan Kalimat Fakta dan Kalimat Opini
Pada dasarnya kedua hal di atas, memiliki perbedaan yang signifikan. perbedaan tersebut ditentukan oleh ciri-ciri yang dimiliki oleh kalimat fakta dan opini.
Selain tampak pada ciri- ciri perbedaan juga tampak pada isi yang dikandung oleh kedua kalimmat tersebut. Hal ini seperti digambarkan dalam tabel berikut
Simpulan:
Perbedaan antara kalimat fakta dan opini juga dapat dilihat dari strukturnya. Kalimat fakta cenderung menggunakan data, statistik, atau informasi terverifikasi sebagai dasar argumennya, sementara kalimat opini lebih berfokus pada ekspresi subjektif individu tanpa harus didasari oleh bukti konkret.
Penting untuk membedakan antara kalimat fakta dan opini dalam berbagai konteks, terutama dalam menyajikan informasi kepada orang lain. Salah penggunaan antara keduanya dapat menyebabkan salah pengertian atau pemahaman yang tidak tepat terhadap suatu topik.
Dalam dunia jurnalisme dan media, perbedaan antara fakta dan opini merupakan hal yang sangat penting.
Seorang jurnalis harus dapat membedakan mana yang merupakan fakta yang perlu disampaikan secara objektif dan mana yang merupakan opini yang perlu disampaikan sebagai pendapat subjektif.
Dengan demikian, memahami perbedaan antara kalimat fakta dan opini merupakan hal yang penting dalam memastikan bahwa informasi yang disampaikan akurat dan dapat dipercaya oleh orang lain.
0 Komentar