Cabdisdik Wilayah Lhokseumawewe Laksanakan Program TAHIROE Zikir dan Doa Bersama Peringati Tsunami Aceh

Cabdisdik Wilayah Lhokseumawewe Laksanakan Program TAHIROE Zikir dan Doa Bersama Peringati Tsunami Aceh



                                              Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Sastrapuna.com. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe laksanakan  Program Tahiro (Tanam dan Hijaukan Nanggroe) sekaligus Doa  dan  Zikir  bersama  memperingati  20  tahun  Tsunami Aceh  

Kegiatan Tahiro (Tanam dan Hijaukan Nanggroe) ini dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Desember 2024 di SMA Negeri 7 Lhokseumawe mulai pukul 08.00 s.d 11.O0 Wib.

Hadir dalam kegiatan  tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe, Kasubbag TU, Kasi Mutu Siswa,  dan Kasi Mutu Guru. Selain itu   hadir juga  sejumlah Kepala SMA / SMK/ SLB, MKKS/ guru dan pengawas  sekolah. di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan  Wilayah Kota Lhokseumawe.

Menurut keterangan dari  Ketua  Panita Pelaksana  Drs. Mukhtaruddin, M.Pd menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan beriringan dengan Peringatan Tsumani Aceh. Hal ini   hanya  berselang dua hari dari tanggal pelaksanaan Program Tahiroe,  yaitu 26 Desember 2024.

Untuk mengenang  peristiwa dahsyat tersebut yang menelan ratusan ribu masyarakat Aceh  dan sudah terjadi selama 20 tahun. Pihak panitia mengadakan zikir dan doa bersama untuk  korban tsunami. 

Selanjutnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Lhokseumawe. Supriariadi, S.Pd., M.Pd menyatakan bahwa Program Tahiroe (Tanam dan Hijaukan Naggroe) Aceh merupakan program Gubernur Aceh. Program Tahiro  (Tanam dan Hijaukan Naggroe) Aceh diwujudkan  melalui penanaman 3 juta pohon untuk seluruh Aceh.

Baca Juga: SMK Negeri 3 Lhokseumawe Dilatih Menulis  Artikel Ilmiah

Beliau memberikan sebuah ilustarsi dengan mengaitkan pentingnya keberadaan pohon dalam kehidupan manusia. Artinya, setiap pohon yang sudah tumbuh membesar mampu  melindungi bumi. Dengan kata lain, keberadaan pohon yang ditanam dapat memberikan kelestarian  dan kelangsungan hidup manusia. Ujarnya. 

Ustad H. Abdul Halim Lc.,M.A. dalam tausiah singkat mengatakan bahwa "Dengan kita merawat bumi (tahiro dalam bahasa Aceh) adalah menyucikan. Untuk gerakan merawat bumi seyogyanya dimulai dengan paper less (menghemat kertas).

Penghematan ini sama dengan menghemat pemotongan kayu,  ini merupakan  wujud dari ayat Allah “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dipermukaan bumi.” Artinya, bumi dijadikan sebagai amanah untuk dijaga dan dirawat. Selanjutnya,  beliau menambahkan Allah telah menjadikan bumi ini sebagai tempat terindah bagi manusia.

Baca Juga: SMA N 1 Lhokseumawe Gelar OSIS Cup dengan Semangat dan Sportivitas Tinggi 

Di ujung tausiahnya  beliau menambahkan bahwa boleh menebang  satu pohon,  namun harus ditanam ulang sebanyak  10 pohon sebagai gantinya. Artinya begitu kuat pesan para pendahulu untuk merawat bumi. Ujarnya 

Sebelum kegiatan puncak berlangsung,  para peserta kegiatan  tampak menyaksikan arahan secara langsung Via Zoom tentang Program Tahiroe (Tanam dan Hijaukan Naggroe) dengan Pj. Gubernur Aceh dan Wali Naggroe.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan penanaman pohon secara bersama- sama oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe dan instansi terkait di perkarangan SMA Negeri 7 Lhokseumawe.

Setelah itu  dilanjutkan oleh masing- masing perwakilan sekolah menanamkan pohon pada tempat yang sudah disediakan panitia. (MP)

 


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar