Oleh : Wildahanum, S.Pd
Siswa yang terlahir ditahun 1997 – 2012 disebut Gen z mereka akan lebih sulit untuk menerima kritikan atau teguran mereka akan berbuat seuai dengan pemikirannya, jadi kita sebagai seorang guru harus cerdas dalam menghadapi karakter siswa. Salah langkah kita akan menjadi guru yang dibenci jadi kita harus mampu untuk menempatkan diri supaya menjadi seorang guru yang dirindui oleh siswa.
Mereka dengan senang hati masuk menunggu guru di dalam kelas dengan semangat dan ceria dalam menerima pelajaran, kalau siswa sudah menerima gurunya sebagai seorang guru yang diidolakan, maka mereka akan lebih mudah untuk diajak kerja sama dalam hal belajar. Yang menjadi persoalan selama ini bagaimana caranya agar menjadi seorang guru yang diidolakan?
Untuk menjadi seorang guru idola harus membekali diri dengan berbagai macam ilmu tentang motode dan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru harus mampu membuat berbagai macam media ajar, mencotohkan budaya positif dan berpemanpilan rapi dan menarik. Akan tetapi , untuk mencapai semua hal tersebut harus didukung oleh siswa yang mau belajar dan menerima pelajaran yang yang diberikan guru dengan senang hati. Sebaik- baiknya guru adalah seorang idola bagi siswanya.
1. Guru yang Diidolakan Adalah Guru yang Dirindui
Untuk menjadi seorang seorang idola, guru harus mempunyai hal positif yang dapat dijadikan contoh oleh siswa. Misalnya, menerapakan budaya positif untuk diri sendiri supaya bisa dicontoh oleh siswa. Kalau jumpa dengan siswa guru harus memberikan senyuman, menyapa siswa duluan supaya siswa temotivasi untuk selalu tersenyum dan menyapa gurunya sebelum guru tersebut menyapa duluan.
Guru juga harus mempunyai rasa kasih sayang yang tulus dan ikhlas, karna satu kebaikan akan melahirkan berjuta-juta kebaikan lainnya yang akan kita terima, begitu juga dengan kasih sayang akan dibalas dengan kasih sayang yang melimpah. Sebagai seorang idola, guru juga harus berpenampilan menarik, karna penampilan juga menjadi salah satu faktor daya tarik yang bagi siswa.
Terkadang kita sebagai seorang guru sering lupa untuk memperhatiakan penampilan mungkin karena dikejar waktu apa lagi guru Perempuan mereka mempunyai tanggung jawab lain sebagai seorang ibu dirumah untuk mengurus anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga lainnya. Tapi hal tersebut harus bisa diatasi dan harus mampu mengatur waktu dengan sebaik-baiknya supaya tugas sebagai seorang ibu dan seorang guru dapat dijalankan secara bersamaan dengan hasil yang memuaskan.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kalimat Majemuk dalam Bahasa Indonesia
Selanjutnya, jika kita simak pembicaraan para siswa di sela-sela jeda pelajaran atau pada saat mereka istirahat, pastilah salah satu topik pembicaraannya adalah guru mereka. Guru selalu menjadi topik pembicaraan yang menarik bagi siswa. Ada yang membicarakan sisi negatifnya, tetapi tidak sedikit ada pula yang membicarakan sisi positifnya.
Sebagai guru, Kita bisa bertanya kepada diri sendiri. Kira-kira Kita ada di posisi mana? Menjadi guru yang dibenci atau yang diidolakan? Idealnya, Kita menjadi guru yang diidolakan oleh para siswa.Terlepas ada di mana posisi kita, satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa seorang guru benar-benar menjadi publik figure yang setiap gerak langkah dan ucapannya dilihat dan diperhatikan oleh para siswa. Kesan pertama yang diberikan guru haruslah menggoda sehingga mampu menciptakan suasana yang positif. Dalam keadaan seperti itu, para siswa akan lebih siap lagi menerima materi pelajaran dari kita. https://www.beritamagelang.id/kolom/menjadi-guru-idaman-di-era-merdeka-belajar diakses selasa 3 Desember 2024
Maksud dari seorang guru sebagai public figure (figur publik), karena mereka memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Pengertian ini merujuk pada kenyataan bahwa seorang guru sering kali menjadi sorotan publik karena tanggung jawab dan peran mereka dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan kemampuan generasi muda.
Ada beberapa alasan megapa guru disebut sebagai public figure, karena guru memiliki pengaruh besar dalam perkembangan intelektual, moral dan sosial siswa, guru sering kali dikenal dan di hormati banyak orang baik siswa, orang tua maupun kolega di sekolah. Sebagai seorang pendididk, guru diharapkan menjadi contoh yang baik dalam hal etika moralitas dan sikap profesional.
Selanjutnya, guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa, guru sebagai salah satu agen perubahan merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sejatinya bukan sembarang pekerjaan, melainkan profesi yang pelakunya memerlukan berbagai kelebihan, baik terkait dengan kepribadian, akhlak, spiritual, pengetahuan dan keterampilan.
Guru Abad 21 tidak lagi tampil sebagai pengajar sebagaimana fungsinya selama ini, melainkan sebagai pelatih, konselor, manajer belajar, partisipan, pemimpin, dan pelajar. https://kumparan.com/asep-totoh/guru-ideal-dan-guru-idola-1twPpeRXsdp diakses selasa 3 Desember 2024
Maksud dari guru adalah salah satu agen perubahan adalah guru merupakan ujung tombak untuk membentuk perubahan pada siswa baik karakter ataupun pengetahuan untuk menjadi manusia yang lebih bermamfaat, guru juga mampu merubah karakter siswa atau sikap siswa yang dulunya kurang baik menjadi lebih baik.
2. Siswa Menunggu Guru di dalam Kelas
Bagaimana caranya agar siswa menunggu gurunya di dalam kelas? Yang terjadi diera sekarang banyak siswa yang tidak menunggu guru di dalam kelas malah guru yang menunggu siswa di kelas. Ternyata ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru agar siswa menanti kedatangannya seperti menciptakan suasana kelas yang menarik, membangun hubungan yang kuat dan professional, berikan ruang untuk ekspresi siswa dan menggunakan metode dan model pembelajaran yang menarik.
Selanjutnya, proses pembelajaran di kelas kadang-kadang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Penyebabnya justru berawal dari siswa yang tidak mematuhi aturan belajar. Aba-aba dalam belajar berupa peringatan, suruhan dan larangan guru tidak dipedulikan oleh murid. Murid membuat suasana dalam kelas menjadi gaduh, sehingga mengganggu proses pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi kunci utama keberhasilan proses pembelajaran. Murid maupun guru harus mematuhi aturan dan prosedur pembelajaran mulai dari awal sampai akhir. Namun ketidak patuhan murid mengikuti aturan pembelajaran telah membuat suasana gaduh. Perilaku ini tentu saja mengganggu aktivitas belajar. Kadang-kadang guru merasa kesulitan dalam menguasai suasana belajar yang tidak kondusif. https://blog.kejarcita.id/tips-penting-agar-murid-bisa-patuh-di-dalam-kelas/ diakses pada selasa 3 desember 2024
Pembelajaran dikelas tidak berjalan sebagai mana mestinya adalah terkadang guru sudah mempersiapkan bahan ajar dan sudah merancang pembelajaran yang menarik. Akan tetapi pada saat guru sampai di kelas malah siswanya sebagian besar berada di luar. Walaupun bahan ajar yang sudah dirancang sedemikian rupa tidak bisa di terapakan, karena terganggu dengan siswa yang lalu- lalang masuk kelas.
Selanjutnya, menjadi seorang guru zaman now yang tidak ketinggalan zaman alias kekinian merupakan hal yang kompleks dan menantang. Siswa saat ini yang merupakan generasi Z , memiliki karakter They always want more, percaya diri, ambisius, berorientasi pada pencapaian, tech savvy, easy going, dan berpikiran terbuka sangat mengharapkan teladan, contoh kejujuran, integritas, tanggung jawab, kualitas, dan profesionalisme dari gurunya dalam menjalankan perannya.
Sebagai seorang guru, guru pintar tidak hanya sekedar memberikan pengalaman belajar, tetapi juga harus memikirkan akuntabilitas kesuksesan siswa yang diajarnya. Guru saat ini harus mampu mencetak generasi-generasi berkualitas yang sangat dinanti-nanti oleh pengguna lulusannya. Lulusan yang diharapkan adalah lulusan yang memiliki keterampilan intelektual kompleks, cerdas komprehensif, dan berdaya saing tinggi sehingga dapat menjadi anggota masyarakat terpelajar bukannya sebaliknya yang malah menjadi beban masyarakat. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/tips-menjadi-guru-kekinian-yang-dirindukan diakses pada selasa 3 desember 2024
Maksud dari Generasi Z (Gen Z) merujuk pada kelompok orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, meskipun rentang tahun ini bisa sedikit bervariasi menurut sumber yang berbeda. Generasi ini adalah penerus dari Generasi Y (Millennials) dan merupakan kelompok yang tumbuh dalam era digital yang sangat terhubung.
3. Siswa Bersemangat dalam Belajar
Menumbuhkan semangat belajar pada siswa adalah tantangan yang paling penting bagi para pendidik dan orang tua. Semangat belajar yang tinggi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa seperti menciptakan lingkungan belajar yang positif, memberikan penghagaan dan apresiasi, mebuat pembelajaran yang menarik, memberikan tugas yang bermakna dan menjadi teladan yang inspiratif.
Selanjutnya, Motivasi belajar siswa merupakan faktor krusial dalam mencapai hasil pembelajaran yang baik dan pengembangan pribadi yang optimal. Saat siswa merasa termotivasi, mereka cenderung lebih fokus, gigih, dan bersemangat dalam menghadapi tantangan belajar. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memahami bagaimana menumbuhkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Dalam esai ini, akan dibahas beberapa strategi yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. https://pendidikanindonesia-fib.ub.ac.id/?p=2172&lang=id diakses pada hari selasa 3 Desember 2024
Maksud dari motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk terus berusaha dan bersemangat dalam mencapai tujuan belajar. Tanpa motivasi, proses belajar bisa terasa berat dan tidak menyenangkan.
Selanjutnya, motivasi merupakan sebuah dorongan yang ada di dalam diri setiap manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkan sedangkan motivasi belajar tentu saja merupakan dorongan dari diri siswa itu sendiri untuk mencapai tujuan belajarnya seperti memahami materi yang disampaikan guru.
Meningkatkan motivasi belajar siswa menjadi salah satu strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa karena dengan adanya motivasi siswa akan senantiasa terus merasa semangat dalam belajar tanpa harus ada dorongan dari manapun. Menumbuhkan motivasi belajar tentu saja bukan perkara mudah karena masing-masing siswa memiliki keinginan dan karakter yang tidak sama. Oleh karena itu hal tersebut bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab seorang guru saja akan tetapi orang tua siswa juga memiliki peran besar didalamnya. https://www.insanmadanibekasi.sch.id/artikel/detail/429327/strategi-guru-dalam-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa di akses pada hari selasa 3 Desember 2024
Maksud dari menumbuhkan motivasi belajar bukan perkara yang mudah adalah membangkit atau menumbuhkan motivasi belajar dalam diri seseorang itu bukanlah hal yang sederhana. Menumbuhkan motivasi memerlukan usaha, kesabaran dan pendekatan yang tepat, karena factor-faktor seperti mental emosional dan situasi bisa mempengaruhi seseorang dalam mempertahankan semangat untuk mencapai tujuan.
Untuk memudahkan pemahaman di atas berikut penulis sajikan satu ilustrasi tentang menumbuhkan semangat belajar siswa, pengalaman penulis saat mengajar. Ada seorang siswa yang patuh, mudah diatur dan sopan tapi semangat belajarnya kurang, setelah dilakukan pendekatan terhadap siswa tersebut secara pribadi dan menanyakan dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Apa sih permasalahan yang sedang dihadapi? Kenapa tidak semangat dalam belajar? Ternyata siswa tersebut mempunyai masalah pribadi, orang tuanya sudah berpisah dan ayahnya sudah pergi merantau tidak pernah mengirim kabar.
Apa lagi uang dan ibunya juga bekerja di luar daerah untuk membiayai hidup Dia dan adiknya. Dia tinggal di rumah nenek bersama adiknya. Dia menanggung beban fisik dan mental, Dia harus mengurus keperluan sendiri dan adiknya sebelum pergi ke sekolah. Neneknya sudah tua dan tidak sanggup untuk mengurus mereka, sehingga pada saat sampai semangat untuk belajar jadi menurun, setelah diberikan nasehat dan semangat siswa tersebut sudah mulai menunjukkan perubahan dalam hal belajar. Jadi untuk menumbuhkan semangat belajar siswa sebelum memberikan motivasi guru harus mendekati siswa tersebut dan nengetahui apa penyebabnya.
4. Siswa Antusias dalam Pembelajaran
Untuk menumbuhkan semangat dan ketertarikan yang besar terhadap pembelajaran atau pengetahuan yang diberikan oleh guru. Dalam konteks mendidik antusiasme siswa sangat penting, karena dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam hal belajar mengajar. Siswa yang antusis dalam menerima ilmu ditandai dengan siswa aktif dalam bertanya untuk memperdalam pemahaman mereka tentang materi, mereka tidak ragu dalam menyampaikan pendapat dan mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.
Baca Juga: Guru Mengajar dengan Hati adalah Guru yang Dirindui
Agar siswa antusias dalam belajar guru perlu mencipkan lingkungan belajar yang menyenangkan, menarik dan relevan dengan kebutuhan serta minat siswa. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan antusiasme dalam belajar, seperti menggunakan metode pembelajaran yang variatif, Menyusun materi yang relevan dan menarik, memberikan penghargaan seperti pujian kepada siswa yang mau tampil, menciptakan suasana kelas yang positif, melibatkan teknologi dan alat pembelajaran yang modern dan memberikan ruang kepada siswa untuk berkreativitas.
Penelitian telah membuktikan bahwa siswa akan menjadi lebih tertarik dan termotivasi ketika mereka merasa apa yang mereka pelajari berhubungan dengan kehidupan mereka di luar sekolah. Anda dapat mengajak mereka untuk mempelajari konsep dan keterampilan baru agar mereka lebih siap untuk berhasil di perguruan tinggi dan karier mereka. Anda juga dapat melakukannya dengan cara membahas topik-topik yang relevan ketika mengajar di kelas agar mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan di luar sekolah. https://academy.educa.id/teachers/news/2766-membangun-antusiasme-belajar-7-praktik-terbaik-menghadapi-siswa-yang-kurang-berminatyang diakses pada hari kamis 5 Desember 2024
Maksud dari siswa akan menjadi lebih tertarik dan termotivasi ketika mereka merasa apa yang mereka pelajari berhubungan dengan kehidupan mereka di luar sekolah yaitu ketika siswa merasa bahwa materi yang mereka pelajari relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari atau dengan minat serta tujuan pribadi mereka, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk belajar. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran dan membantu mereka melihat nilai dari apa yang mereka pelajari.
Misalnya, pelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis surat lamaran pekerjaan atau E-mail resmi, hal ini sangat berguna, ketika mereka mereka perlu berkomunikasi dengan lembaga di luar sekolah, seperti menulis surat lamaran permohonan magang, mereka ingin melamar Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) ada dimita surat lamaran, atau melamar pekerjaan. Hal ini tentunya, membutuhkan surat lamaran pekerjaan. Dengan demikian siswa melihat bahwa keterampilan menulis memiliki aplikasi praktis dalam kehidupan propesional mereka dan mereka merasa bahwa apa yang dipelajari di sekolah dapat dimanfaatkan untuk keperluan di masa depan mereka.
Selanjutnya, dalam era saat ini, sumber belajar telah menjadi lebih beragam. Selain menggunakan buku, siswa kini dapat mencari informasi dan pengetahuan melalui internet. Internet menyediakan berbagai jenis media belajar, seperti bacaan, audio, dan video pembelajaran. Sebagian besar dari media belajar ini dapat diakses secara gratis, memberikan kemudahan bagi siswa dalam memperoleh informasi. Guru dapat memanfaatkan keberagaman ini sebagai strategi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mencegah kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar https://radarbanyumas.disway.id/read/91558/5-tips-meningkatkan-antusiasme-murid-dalam-proses-belajar. Diakses pada hari kamis 5 Desember 2024
Maksud dari sumber belajar menjadi lebih beragam adalah guru mampu memanfaatkan berbagai jenis sumber dan media untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, tujuannya agar proses belajar menjadi lebih kaya, menarik,dan efektif karena setiap sumber memiliki kelebihan dan cara penyajian yang berbeda.
Berikut beberapa contoh sumber belajar yang beragan seperti buku teks, ensiklopedia, atau jurnal ilmiah untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan terstruktur, video pembelajaran di platform seperti YouTube atau podcast edukatif untuk penjelasan yang visual dan interaktif, artikel di blog, website edukasi, atau kursus online seperti coursera, khan academy, atau udemy.
Belajar melalui interaksi dengan teman, mentor, atau komunitas yang memiliki minat serupa, aplikasi edukasi seperti duolingo (bahasa), Photomath (matematika), atau simulasi interaktif untuk eksperimen virtual, Belajar langsung dari pengalaman di dunia nyata, seperti kunjungan ke museum, laboratorium, atau observasi di alam, Grup diskusi di Facebook, Reddit, atau forum seperti quora untuk belajar dari pengalaman orang lain. Dengan mengakses sumber belajar yang beragam, Anda bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam karena sudut pandang yang berbeda-beda. Hal ini juga membantu menjaga motivasi belajar karena variasi format dan metode.
5. Siswa Mudah Mengungkakan Permasalahan dalam Belajar
Setiap siswa pasti memiliki permasalahan saat belajar, agar siswa dapat dengan mudah mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi dalam belajar, penting untuk menciptakan suasana yang mendukung komunikasi terbuka dan tanpa rasa takut. Berikut adalah beberapa cara untuk memfasilitasi siswa dalam mengungkapkan permasalahan dalam belajar, seperti menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tidak ada hukuman atau celaan pastikan bahwa siswa merasa bebas untuk berbicara tentang kesulitan mereka tanpa takut dihakimi atau dihukum.
Mendorang siswa untuk betanya jawab, berikan waktu khusus di kelas untuk siswa mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum mereka pahami. waktu harus terstruktur dan bebas dari tekanan. Gunakan teknik pembelajaran yang interaktif dan berbagai macam cara lainnya yang dapat bapak ibu guru gunakan untuk memfasilitasi siswa dalam mengungkapkan permasalahannya.
Selanjutnya Sebagai pendidik tugas kita adalah memahamkan siswa dalam pembelajaran agar mampu menerima dan menerapkannya dalam kehidupan. Namun tak jarang beberapa siswa kesulitan dalam belajar. Hal tersebut bisa disebabkan oleh dua hal yaitu dari peserta didik sendiri maupun pendidik. Jika dari peserta didik mungkin ia belum bisa konsentrasi dalaam belajarnya. Sedangkan dari sudut pandang pendidik bisa saja terjadi dari metode yang kurang tepat ataupun siswa kurang mengerti apa yang pendididk jelaskan. https://kepripedia.com/problematika-guru-dan-siswa-dalam-proses-pembelajaran/2/ di akses pada 5 Desember 2024.
Kesulitan siswa dalam belajar yaitu merujuk pada hambatan atau tantangan yang dialami siswa dalam memahami, menguasai, atau menerapkan materi pelajaran. Kesulitan ini dapat bersifat sementara atau terus-menerus, tergantung pada faktor penyebabnya, seperti lingkungan belajar, metode pengajaran, kemampuan individu, atau faktor psikologis.
Baca Juga: Kewirausahaan di Sekolah Vokasi adalah Awal Motivasi Belajar
Misalnya, ada siswa yang mengalami gangguan konsentrasi sering melamun atau tidak fokus di kelas sehingga ketinggalan materi pembelajaran. Guru harus melakukan pendekatan kepada siswa tersebut dengan menajakan apa permasalahannya ada siswa yang tidak bisa berkonsentrasi jika ada gangguan dikelas seperti suara bising atau ada siswa yang membuat keributan maka ciptakanlah lingkungan belajar yang mendukung, seperti merubah posisi duduk siswa yang membuat keributan kedepan agar lebih mudah di awasi.
Adapun solusi yang tepat untuk permasalah di atas yang dapat penulis berikan yaitu gunakan pendekatan yang relevan dan iteraktif seperti hubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata atau tren terkini, seperti mengaitkan matematika dengan teknologi atau bisnis modern. Gunakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa, seperti diskusi kelompok, debat, role-playing, atau simulasi.
Ciptakan lingkungan belajar yang menyenangjkan seperti dekorasi kelas dengan menggunakan tema yang menarik dan kreatif diruang kelas, arahkan siswa untuk aktif bekerjasa dalam kerja kelompok yang menantang dan menyenangkan,berikan obsi kepada siswa bagaimana mereka ingin belajar dan menyelesaikan tugas, ada baiknya di akhir pembelajaran guru menanyakan kepada siswa untuk materi pembelajaran yang selanjutnya mereka mau belajar diman dan mengerjakan tugas seperti apa, misalanya untuk Pelajaran Bahasa Indonesia dan materi teks laporan hasil observasi mereka mau menyerjakan tugasnya dalam bentuk artikel, powor poin, video atau lainnya.
Berikan penghargaan atau apresiasi, berikan penghargaan terhadap usaha dan prestasi siswa seperti memberikan pujian kepada siswa yang sudah mau mengutarakankan pendapatnya dalam diskusi kelompok. Memberikan hadiah kecil baik berupa permen, coklat, pulpen, penggaris atau hadiah-hadiah kecil lainnya kepada siswa yang sudah mau menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan dalam dikusi kelompok supaya mereka lebih bersemangat dalam belajar.
Simpulan:
Supaya pembahasan ini lebih terarah maka penulis Menjadi guru idola zaman kini (zaman now) menuntut kemampuan yang lebih dari sekadar menyampaikan materi pembelajaran. Guru perlu memiliki berbagai strategi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membangun hubungan yang baik dengan siswa, dan menumbuhkan motivasi serta antusiasme dalam belajar.
Guru adalah panutan bagi siswa dan memiliki peran penting dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan moral generasi muda. Untuk menjadi guru yang diidolakan, guru perlu menunjukkan sikap profesional, berpenampilan menarik, dan mencerminkan budaya positif. Menciptakan Kelas yang Menarik agar siswa menunggu kedatangan guru dengan antusias, guru perlu menciptakan suasana kelas yang menarik dan kondusif. Penggunaan metode pembelajaran yang variatif, relevansi materi dengan kehidupan siswa, serta pendekatan yang sesuai dapat membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar.
Motivasi belajar siswa, motivasi adalah kunci utama keberhasilan belajar. Guru perlu memahami masalah siswa dan memberikan dukungan, baik melalui nasehat maupun metode belajar yang menarik. Hal ini dapat memicu semangat belajar siswa, terutama mereka yang memiliki tantangan pribadi. Antusiasme siswa dalam belajar dapat ditingkatkan dengan memberikan ruang untuk kreativitas, menggunakan teknologi dalam pembelajaran, dan mengaitkan materi dengan kehidupan nyata.
Baca juga: Sekolah, Tempat Bermetamorfosa
Hal ini membuat siswa merasa bahwa apa yang mereka pelajari relevan dan bermanfaat untuk masa depan mereka. Memahami dan Mengatasi Kesulitan Siswa Guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung agar siswa merasa nyaman mengungkapkan masalah belajar mereka. Pendekatan individual, penggunaan metode yang interaktif, serta penghargaan atas usaha siswa dapat membantu mengatasi kesulitan belajar mereka.
Penulis adalah Guru SMK Negeri 1Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara
0 Komentar