Kalimat Fakta dan Opini dalam Teks Editorial

Kalimat Fakta dan Opini dalam Teks Editorial

Sumber: Dreamina.capcut.com


Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Teks editorial merupakan salah satu jenis teks yang sering ditemui dalam media massa seperti surat kabar, majalah, dan website berita. Teks editorial biasanya berisi pendapat atau pandangan dari penulis terkait suatu isu atau peristiwa terkini yang sedang hangat diperbincangkan dalam masyarakat. Dalam teks editorial, penulis akan menyampaikan pendapatnya secara subjektif namun tetap harus didukung oleh fakta dan argumentasi yang kuat.

Sebagai contoh, dalam editorial tentang isu lingkungan hidup, penulis dapat menyampaikan kekhawatiran terhadap perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan manusia dan ekosistem.

Baca  Juga: Bagaimanakah Keberadaan Penelitian Kualitatatif dalam Dunia Akademik ?

Penulis bisa menganjurkan agar pemerintah dan masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, meningkatkan penghijauan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dalam menyusun teks editorial, penulis perlu memperhatikan beberapa hal seperti menentukan topik yang relevan dan menarik bagi pembaca, menyusun argumen dengan logis dan persuasif, serta menyertakan data dan informasi yang akurat dari sumber yang terpercaya. Selain itu, penulis juga harus mampu menggugah emosi pembaca agar pendapat yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik.

Dengan adanya teks editorial, pembaca dapat memperoleh berbagai sudut pandang dan informasi yang beragam terkait suatu isu atau peristiwa. Hal ini dapat membantu pembaca dalam memahami berbagai aspek dari suatu masalah sehingga dapat membentuk opini yang lebih beragam dan memiliki pemahaman yang lebi

Dengan demikian, teks editorial memiliki peran yang penting dalam menyampaikan informasi, pendapat, dan pandangan terkait isu-isu penting dan aktual dalam masyarakat. Oleh karena itu, kita sebagai pembaca harus mampu menyaring informasi yang kita terima dan mampu membentuk opini yang rasional dan berdasarkan fakta yang jelas. (word count: 270)

Fungsi Fakta dalam  Teks Editorial

Setiap  teks editorial yang dimuat  media, baik media cetak maupun media elektronik selalu dihiasi dengan kalimat fakta. Fakta yang ada dalam  teks editorial merupakan hal mutlak hadir. Hal ini dipengaruh oleh sifat yang dimilki oleh  teks editorial yaitu peristiwa yang terjadi harus berupa fakta dan aktual.

Baca  Juga:Hari Guru: Merayakan Pahlawan Ilmu yang Menyalakan Semesta Peradaban

Fakta  yang ada dalam  teks editorial memberikan kejelasan kepada pembaca  Teks editorial bahwa  teks editorial tersebut tidak disusun berdasarkan imajinasi penulis.

Selain itu,  fakta yang ada dalam  teks editorial juga berfungsi bagi pembaca tajuk yaitu pembaca dapat menguji tajuk tersebut berupa pertanyaan-pertanyaan fakta  untuk menguji kebenaran informasi yang diberikan.

Selanjutnya Kusumah, dkk (2007:24) mengemukakan tentang   teks editorial jika dikaitkan  dengan fakta  adalah “  Teks editorial adalah fakta dan data dalam sebuah tulisan  meliputi penyataan-pernyatan penulis yang berupa fakta dan opini”  

Sebuah pernyataan, yang dimuat di media, baik berupa kejadian maupun ucapan seseorang  harus menghasilkan fakta. Dengan demikian informasi yang dikemas dalam berita merupakan uraian atau pemaparan fakta-fakta dari sebuah pernyataan tesebut.  

Perlu  diketahui  bahwa faktat mempuanyai fungsi yang signifikan dalam tajuk rencana, tanpa fakta  dalam  teks editorial maka tajuk tersebut tidak dapat dianggap sebagai tajuk rencana, melainkan fiksi.      

 Pengertian Opini   

Opini merupakan suatu perkiraan, pikiran, atau anggapan tentang suatu hal  opini adalah pendapat seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Informasi disebut opini karena informasi tersebut baru berupa pendapat, pikiran, pandangan, dan pendirian seseorang.

Opini juga disebut pendapat. Opini merupakan persatuan (sintesis) pendapat-pendapat yang sedikit banyak didukung banyak orang baik setuju atau tidak setuju, ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi, dapat berubah-ubah, dan timbul melalui diskusi sosial. 

Informasi dapat disebut opini apabila mempunyai ciri-ciri: berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalau apa (so what), bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa, dan menunjukkan peristiwa yang belum atau akan tejadi pada masa yang akan datang (baru berupa rencana).

Dalam kosakata bahasa Indonesia kata opini sering disinonimkan dengan kata pendapat. sinonim kedua kata tersebut tidak menimbulkan pengertian yang berbeda. Antara opini dan pendapat sama-sama memilki pengertian yang sama yaitu sebuah pernyataan yang dari seseorang terhadap seuatu peristiwa, informasi atau masalah–masalah lain  yang ada dalam kehidupan masyarakat. Opini juga  dapat diartikan sebagai cara pandang  seseorang terhadap suatu permasalahan yang sedang mengemuka atau hangat pada saat tertentu.

Baca  Juga: Konsep Kalimat, Bentuk, Ciri, dan Unsur dalam Bahasa Indonessia

Peryataan–pernyatan yang berbentuk opini dalam kosakata bahasa Indonesia mempunyai sifat khusus. Sifat khusus dari kalimat opini adalah pernyataan yang  dapat dibantah kebenarannya. Karena pernyataan–pernyataan tersebut berasal dari sikap seseorang dalam menanggapi suatu permasalahan otomatis akan terjadi perbedaan di kalangan pengguna bahasa. Setiap pengguna bahasa memilki cara yang berbeda dalam menanggapi permasalahan atau informasi, baik yang didengar dari ucapan orang lain maupun yang dibaca di media  cetak.

Pernyataan yang berbentuk opini, jika dikaitkan dengan fakta terdapat perbedaan yang mencolok dalam kosa bahasa Indonesia. Pernyaataan dapat menjawab pertanyaan 5W+ 1H, 

Sedangkan opini hanya mampu dibuktikan dengan pertanyaan bagaimana misalnya, bagaimana pendapat Anda  tentang....? jawaban dari pertanyaan tersebut  menurut saya  masalah tersebut adalah.... walaupun pernyataan –peryantaan opini masih dapat dibantah kebenarannya.

Akan tetapi dalam ilmu jurnalistik terdapat juga pendapat-pendapat yang dianalisis oleh penulis, sehingga opini tersebut berupa menjadi fakta. ini dapat dilihat adanya kolom-kolom opini pada surat kabar  yang menyajikan pendapat-pendapat seseorang atau tokoh yang berbentuk opini.

Sementara itu, Kosasih (2004:97) mengemukakan tentang opini adalah “ tanggapan atau buah pikiran terhadap suatu hal”    sebagaimana telah disebutkan di atas,  bahwa ada juga yang memadukan fakta dan opini secara sekaligus dalam sebuah wacana seperti berikiut ini.

Contoh:

Teknologi merupakan merupakan tulang punggung dalam pembangunan kemajuan bangsa. Pada tanggal 1 Agustus 1995, presiden telah meresmikan pembangunan kereta apai Agro gede Askspres (JB-250)  untuk jakarta –bandungdan kereta api Agro bromo Ekpres (JB -950)   untuk Surabaya- Jakrta.  Dengan kereta tersebut  Jakarta- bandung dapat ditempuh dalam waktu dua jam,sedangkan jakrta- Surabya selama sembilan jam.                                           

Dalam  teks  di atas,  penulis memadukan dua pernyataan sekaligus yaitu, pernyataan fakta dan pernyataan oipini. Kalau dipilah yang berupa pernyaataan fakta dalam penyaataan di atas, adalah   teknologi merupakan merupakan tulang punggung dalam pembangunan kemajuan bangsa. Pada tanggal 1 Agustus 1995, presiden telah meresmikan pembangunan kereta apai Agro gede Askspres (JB-250)  untuk Jakarta–Bandung dan kereta api Agro Bromo Ekpres (JB -950)   untuk Surabaya- Jakrta.  Sedangkan yang berupa pernyataan opini adalah Dengan kereta tersebut  Jakarta- bandung dapat ditempuh dalam waktu dua jam, sedangkan Jakarta- Surabaya selama sembilan jam.

Kedua pernyataan itu merupakan fakta karena, tidak lain merupakan rekaman atas suatu peristiwa atau kenyataan sesuatu yang benar-benar terjadi. Sedangkan pendapat dalam pernyataan di atas, merupakan sebuah ungkapan atau apresiasai penulis sendiri sebagi tanggapan atas peranan teknologi dalam hubungannya dengan kemajuan suatu bangsa.  

Berdasarkan kutipan di  atas, dapat disimpulkan bahwa opini adalah  sebuah pernyataan  ynga  masih dapat dibantah kebenarannya, atau tanggapan atau buah pikiran seseorang terhadap sesuatu hal. Cara penyajiannnya dapat digabungkan sekaligus dengan fakta dan dapat juga dari fakta dijad

 Ciri-ciri Opini dalam  Teks Editorial

Sebuah  teks editorial biasanya disajikan dalam berbagai kalimat. Adapun kalimat yang lebih dominan  dalam  Teks editorial adalah pernyataan berbentuk opini dan fakta.  Untuk menandai kalimat  itu opini  dalam sebuah  Teks editorial adalah dengan mengetahui ciri-ciri dari opini terlebih dahulu.

Baca  Juga: Hari Guru: Mengapresiasi Peran Pahlawan Pendidikan

Kalau dikaji secara mendalam tidak ada ciri yang menonjol dari pernyataan yang berbentuk opini dalam  tajuk rencana, akan tetapi ada beberapa ciri-ciri opini yang berbentuk kata atau ungkapan yang menujukkan bahwa kalimat atau pernyataan tersebut tergolong dalam opini. Adapun ciri kata atau ungkapan tersebuat adalah sebagai berikut.

1)  Kata menurut,  

 Kata menurut,   merupakan salah satu kata untuk menandai bahwa pernyataan tersebut termasuk kedalam opini. Karena kata tersebut merupakan apresiasi dari pendapat seseorang tentang suatu pandangan terhadap suatu permasalahan

Contoh.

Menurut  pendapat saya, belajar harus dimulai sejak anak berusia lima tahun sampai ia dewasa, sehingga anak tersebut terbiasa dengan kegiatan belajar.

2.  Kata Dengan 

Kata dengan dalam tataran morfologis merupakan  kata untuk menyatakan suatu keterangan. Walaupun untuk menyatakan suatu keterangan kata tersebut dapat dijadikan sebagai ciri dari pernyataan yang berbentuk opini atau pendapat.

Contoh.

Dengan kereta tersebut  Jakarta- Bandung dapat ditempuh dalam waktu dua jam, sedangkan Jakarta- Surabya selama sembilan jam

3.  Kata  Mengatakan 

Kata  mengatakan  merupakan suatu pernyataan yang paling  dominan dalam    penyataan yang berbentuk opini.  Pendistribsian kata tersebut banyak dijumpai dalam  Teks editorial yaitu berupa pendapat pendapat yang dikemukan oleh tokoh-tokoh yang mempunyai otoritas tinggi dalam kehidupan masyarakat. Seperti berikut ini.

Contoh.

Bapak Presiden mengatakan,  bahwa setiap warga negara harus menyuseskan pemilu calon presiden tahun 2024, karena pemilu tersebut merupakan agenda demokrasi yang harus dijalankan oleh pemeritah setiap lima tahunan.  

Manfaat Opini  bagi Pembaca  Teks Editorial

Setiap  berita yang ditulis mempunyai manfaat terhadap semua pihak   dalam berbagai keperluan. Manfaat membaca  teks editorial adalah untuk mengetahui berbagai informasi yang terjadi dibelahan bumi ini. 

Agar membaca  teks editorial dapat memberi manfaat kepada pembaca diperlukan sejumlah pengetahuan bagi pembaca terhadap hal-hal yang ada dalam tajuk rencana.   Hal  ini sesuai, dengan pendapat  Kosasih ( 2004 : 97) mengemukakan  bahwa.

Dalam membaca  Teks editorial diperlukan sejumlah pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang opini dan fakta yang dikupas di dalammnya. Kita harus dapat membedakan bagian-bagian yang merupakan fakta dan pendapat. Dengan cara itulah, diharapkan kita dapat lebih bijak dan tidak tergesa-gesa dalam dalam menyikapi pemberitaan.

Cara  yang dikemukakan di atas, dalam membaca  teks editorial merupakan hal utama yang harus diperhatikan, baik berhubungan dengan opini maupun fakta. Setiap membaca  teks editorial pembaca harus bersikap obyektif dalam menghadapi isi  teks editorial tersebut.    Teks editorial yang dibaca  hendaknya harus dapat dipahami, dipercayai,  dan mendorong  adanya evaluatif dari pembaca  terhadap isi tajuk rencana.     .  

Dari uraian di atas,   disimpulkan  ada 4 manfaat yang didapat oleh pembaca  teks editorial berkaitan dengan opini  adalah  sebagai berikut  :

1.  Pembaca  Teks editorial secara tidak langsung memahi informasi dalam bentuk–bentuk  pendapat yang ada dalam tajuk rencana.   

2. Dapat memberikan suatu informasi yang obyektif dan gambaran tentang terjadinya suatu peristiwa khususnya beberapa opini.

3) Opini  dapat membantu pembaca untuk memahami bagaimana sebenarnyaa peristiwa yang terjadi dalam pemaparan  Teks editorial yang dibaca.

4)  Opini   dapat dijadikan  sebagai tanggapan bagi penulis untuk menciptakan opini yang berkelanjutan.

 

    Contoh Kalimat Fakta dan  Kalimat Opini 

  Contoh kalimat  Fakta

1) Pemprov Jateng mendapatkan proyek peningkatan jalan dari dana APBD sebesar Rp 20 miliar.

2) Bank Dunia memberikan bantuan sebesar Rp 240 miliar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan di ruas Semarang Kota , jalan Kaligawe, dan lingkar Demak.

3) Di Mega Kuningan Jakarta, pada tanggal 17 Juli 2009 kemarin terjadi ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton.

4) KPK sedang menyelidiki kasus alih fungsi hutan menjadi kawasan perkotaan dan pelabuhan di dua provinsi.

5) KPK melakukan investigasi terhadap beberapa proyek pembangunan di Indonesia.

Contoh Kalimat Opini

1) Kerusakan infrastruktur, terutama jalan di jalur Pantura Jawa Tengah akan segera diperbaiki pada pertengahan Maret 2008.

2) Menurut Endro Suyitno, kerusakan jalan itu bukan hanya akibat kelebihan beban kendaraan yang melintas, tetapi juga ditengarai akibat penurunan permukaan jalan.

3) Menurut Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, pemilu pemilihan presiden tahun ini diharapkan hanya “satu putaran saja”.

4) Pembukaan kantor  KPK di daerah akan memudahkan memonitor pergerakan kasus korupsi

5) Menurut Prof. Dr. Furqon, Dekan FKIP UNS, pendidikan akan maju apabila budaya membaca sudah menjadi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia.


Penulis  adalah  Pemimpin  Redaksi  Jurnal  Aceh  Edukasi dan Guru SMA N 1 Lhokseumawe  

Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar