Kenali Diri, Tingkatkan Motivasi

Kenali Diri, Tingkatkan Motivasi


              Sumber: Dokumen  Pribadi 

Oleh: Ernawati, S.Pd

Apakah anda telah mengenali diri sendiri? Mungkin pertanyaan itu terdengar sangat mudah dijawab, namun pada dasarnya sangatlah susah.

 Kenali diri sendiri sangat penting karena seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Salah satu langkah mudah untuk mengenali diri adalah dengan cara mencoba tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri kalian: apa hal yang menarik yang ada pada anda? Apa potensi yang anda miliki? 

Lalu, apa yang membuat anda merasa lebih unggul di bandingkan orang lain? Tidak sedikit orang yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini yang menyebabkan banyak orang salah mengenali potensinya sehingga setiap yang dikerjakan kurang dapat memperoleh hasil yang maksimal. 

Berdasarkan pertanyaan tersebut dapat diketahui bahwa dewasa ini masih banyak siswa yang belum mengenali dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan banyak siswa yang belum sadar akan potensi yang dimilikinya dan masih fomo terhadap hal-hal yang sedang menjadi trend di kalangan remaja hal ini menyebabkan siswa masih kurang focus dalam belajar serta belum mampu mengasah kemampuan. 

Baca  Juga: Perlukah Media Bimbingan Konseling (BK) diUpdate ?

Untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Perlu pemahaman tentang diri sendiri yang dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana dan mudah untuk di kerjakan seperti menulis tujuan hidup atau menuliskan hal-hal yang diingikan.

Kenali diri sangatlah penting dalam rangka menumbuhkan motivasi intrinsik bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran 

Kenali Diri sebagai Langkah Awal untuk Mengtahui Tujuan yang Ingin Dicapainya

Banyak siswa yang merasa  telah salah dalam memilih jurusan yang ingin di capainya mengapa demikian? Hal tersebut berkaitan erat dengan pengenalan diri. 

Pengenalan diri sering dianggap sebelah mata karena hal tersebut dianggap remeh namun sangat menentukan arah serta keberhasilan seseorang. Pengenalan diri adalah salah satu prinsip dasar yang harus di miliki oleh setiap siswa-siswa khususnya siswa-siswi SMK. 

Mengapa demikian? Hal ini tentu di sebabkan karena siswa-siswi SMK harus mampu mengenali diri sejak dini sebelum mereka memutuskan untuk belajar di konsentrasi keahlian tertentu, berbeda dengan siswa SMA yang notabenya masih belajar materi-materi umum. 

Jika siswa SMK tidak mampu mengenali diri sejak dini maka akan di pastikan mereka akan merasa salah dalam menentukan konsentrasi keahliannya. 

Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam pelaksanaan pembelajaran dan siswa tentu tidak akan belajara secara optimal dan juga tidak bisa mencapai mimpi yang akan di capai. 

Hal tersebut sering terjadi disekolah-sekolah. Sering kita lihat siswa malas untuk belajar, suka membolos pada waktu jam pelajaran.  

Bahkan seperti kasus-kasus yang saat ini sedang tranding di media social, yakni siswa sering terlihat tidur selama pembelajaran dan ada pula siswa yang asik mengobrol dengan kawanya padahal guru sedang melakukan pembelajaran dikelas. 

Kenapa demikian? Mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa hal ini karena guru meyampaikan pembelajaran yang tidak menarik, tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dan lain sebagainya. Padahal masalah utama dari perilaku siswa adalah kurang kenalnya siswa terhadap dirinya. 

Lalu, apakah siswa bisa dengan sendirinya mengenali diri sendiri? Tentu tidak. Untuk itu perlu langkah-langkah sederhana dalam pengenalan diri. Seseorang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari dan cocok untuk lintas generasi. 

Langkah untuk Mengenali Diri antara Lain:

1) Tuliskan Kelebihan dan Kelemahan Diri Sendiri

Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri seseorang bisa lebih memahami dirinya sendiri dan mampu untuk meningkatkan potensinya dengan lebih memaksimalkan kelebihan yang dimiliki dan dengan mengetahui kelemahannya maka seorang siswa akan terus melakukan perbaikan

Baca Juga: Memilah dan Memilih Guru dalam Belajar, Bolehkah?

2) Tuliskan Hoby atau Kegemaran

Dengan mengetahui hoby maka seseorang bisa melakukan sesuatu sesuai dengan Passinnya.

3) Tuliskan Cita-cita

Dengan menuliskan cita-cita maka sesseorang akan tau apa yang ingin di capainya danakan berusaha untuk mencapai tujuan atau cita-cita tersebut. 

Selanjutnya dengan mengenali diri sendiri seseorang dapat menemukan suatu nilai yang penting dan berharga di dalam dirinya https://www.uii.ac.id/kenali-diri-tetapkan-tujuan-hidup-sedari-awal/ diakses tanggal 12 Oktober 2024. 

Senada dengan pendapat di atas maka pengenalan diri seseorang sangatlah menentukan kesuksesan karena telah menemukan arah dan tujuan yang ingin di capai. Saat kita telah mencapai pemahaman terhadap potensi dan kemampuan diri maka akan lebih mudah untuk menentukan prioritas diri dalam meraih cita-cita. 

Sebagai siswa setelah mengetahui prioritas hidupnya maka siswa tersebut akan terus mengarahkan potensinya untuk mencapai yang diinginkannya tanpa perlu adanya paksaan ataupun hukuman untuk belajar.

Siswa akan secara sadar, bahwa belajar itu penting karena telah memiliki pemahaman tentang nilai yang berharga dalam dirinya. Selanjutnya, mereka terus berupaya melakukan sesuatu dengan lebih baik dan mulai untuk menata masa depan sesuai dengan posssionya. 

Segala sesuatu yang dikerjakan dengan perasaaan senang akan memperoleh hasil yang maksimal, karena pada saat proses mencapai tujuan, kita berusaha sekuat tenaga dan mampu untuk menikmati proses pencapaian tujuan tersebut.

Pengenalan Diri  untuk Mengetahui Gaya Belajar 

Pengenalan diri yang baik dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui dan mengenali diri terutama adalam hal pembelajaran.

Di era digital seperti ini pembelajaran semakin mudah, karena setiap siswa dapat dengan mudah mengakses informasi yang sesuai dengan kebutuhannya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. 

Untuk itu siswa perlu mengetahui gaya belajar yang tepat agar dapat memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya. 

Gaya belajar yang tepat akan mampu memotivasi siswa untuk terus menambah pengetahuannya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk itu mari kita sama sama mempelajari lebih dalam mengenai gaya-gaya belajara siswa.

Selanjutnya, Gaya belajar menurut Bobbi De Porter & Mike Hernacki (2001) adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antarpribadi. 

Pendapat lain, gaya belajar  didefinisikan oleh Keefe (1979) sebagai gabungan dari karakteristik kognitif, afektif, dan faktor fisiologis yang berfungsi sebagai indikator yang relatif stabil tentang bagaimana pelajar merasakan, berinteraksi, dan merespon lingkungan belajar (Wiedarti, 2018)… https://bandungbarat.kemenag.go.id/berita/detil/742-memahami-gaya-belajar-peserta-didik diakses pada 17 oktober 2024.

Selanjutnya gaya belajar di bedakan menjadi 3 jenis yakni:

Visual Gaya belajar visual memiliki ciri khusus dalam diri siswa Dimana gaya belajar ini di tandai dengan siswa lebih suka melihat, jika siswa memiliki kecenderungan untuk belajar dengan gaya visual ini, maka siswa cenderung memiliki indra penglihatan yang sensitive. 

Siswa akan dengan mudah mengingat penjelasan/ materi pembelajaran yang disajikan oleh guru dengan menggunakan video, mind maping, dan model pembelajaran lainnya. 

Auditorial, Gaya belajar auditorial di miliki oleh siswa.  Siswa memiliki kepekaan/ sensifitas yang tinggi dengan indra pendengarannya. Jadi siswa yang memiliki gaya belajar auditorial ini akan lebih mudah memahami materi/ pelajaran yang siswa dengarkan melalui penjelasan guru, mendengarkan musik di radio, dan menggunakan media pembelajaran lainnya.

Kinestetik, gaya belajar kinestetik ini sangatlah jarang dimiliki siswa karena bisa siswa dengan ciri gaya belajar ini akan mampu memaksimalkan seluruh indranya untuk menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Salah satu ciri dari gaya belajar kinestetik ini adalah siswa akan lebih mampu memahami suatu konsep/ materi pelajaran jika siswa tersebut langsung mempraktikannya secara langsung. 

Aktifitas belajar yang bisa di lakukan yang sesuai dengan gaya belajar kinestetik ini adalah dengan cara diskusi, demonstrasi, olah raga, seni.

Kenali Diri Siswa dapat Digunakan untuk Mengali Potensi Semaksimal Mungkin untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Mengapa motivasi belajar itu penting? jawabnya tentu motivasi sangatlah penting bagi siswa, bagaimana cara untuk meningkatkan motivasi?

Tentu jawaban yang muncul akan sangat beragam sesuai dengan pendapat masing-masing individu. Setelah anda mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas maka kita akan mulai menanyakan lagi apakah potensi yang kita miliki bisa kita maksimalakan? 

Tentu jawabnya juga akan beragam ada yang beranggapan bahwa potensi bisa dimaksimalkan dengan berbagai cara antara lain: mencoba hal-hal baru. 

Setelah itu dengan memahami potensi diri, gaya belajar yang tepat maka saatnya kita membahas mengenai motivasi belajar bagi siswa? Taukah kalian bahwa akhir-akhir ini banyak siswa khususnya siswa SMK yang memiliki sindrom lazy mind Dimana siswa sangat susah diajak untuk berfikir apa lagi belajar. 

Jika hal ini terus dibiarkan dan tidak mendapatkan penanganan yang khusus dan tepat, maka akan berdampak pada perkembangan generasi selanjutnya. 

Fenomena lazy mind ini harus segera kita berantas Bersama-sama. Tentu hal ini bukanlah pekerjaan rumah yang mudah bagi guru karena di butuhkan kerja keras dan kerja cerdas guru. 

Salah satu Langkah nyata yang bisa ditempuh guru yakni dengan terus mengali potensi yang ada pada diri siswa. 

Hal ini sesuai dengan pemikiran ditmawa dalam artikelnya yang berjudul "Menggali Potensi Diri Membuka Pintu Menuju Kesuksesan dan Kepuasan Diri" Ketika kita mengetahui potensi dan bakat kita, kita dapat menggunakannya sebagai motivasi untuk mencapai tujuan hidup kita. 

Potensi yang tergali menjadi pendorong untuk terus berkembang dan mencapai kesuksesan https://dit-mawa.upi.edu/menggali-potensi-diri-membuka-pintu-menuju-kesuksesan-dan-kepuasan-diri/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2024. 

Sejalan dengan pendapat tersebut maka seharusnya guru mampu untuk mengarahkan siswa untuk mengali bakat dan minatnya di awal pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah menumbuhkan motivasi intrinsiknya. 

Motivasi juga bisa ditumbuhkan dengan mengenali potensi yang dimilikinya, pengenalan potensi ini bisa di lakukan dengan cara melakukan assemen di awal 

Pelajaran, misalnya Jika seorang anak memiliki kecerdasan di bidang olahraga tertentu maka jangan kita paksakan untuk anak tersebut memiliki kecerdasan di bidang seni atau pun sains karena jika kita paksakan maka siswa akan langsung jenuh dalam pembelajaran. seperti pepatah mengatakan jangan mengajari ikan untuk terbang hal ini sangatlah mustahil karena pada prinsipnya ikan tidak akan bisa bernafas di jika ada didarat. 

Jika kita memaksakan seorang siswa untuk memiliki kecerdasan yang tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya maka jangan harap anak tersebut akan bersemangat untuk belajar karena pada dasarnya sesuatu yang terlalu dipaksakan untuk di kerjakan maka tidak akan memperoleh hasil yang maksimum.

Kenali diri pada siswa akan mengakibatkan siswa mampu untuk merasakan bahwa tugas utamanya adalah belajar dan belajar merupakan kebutuhan guna memperoleh apa yang ingin dicapainya di kemudian hari.

Kesadaran diri memiliki peran yang sangat penting guna mengali potensi yang di miliki siswa sehingga siswa tersebut mampu untuk memanfaatkan potensinya untuk mewujudkan keinginan/harapan/cita-citanya.

Saat siswa telah mampu mengali potensinya maka dengan sendirinya siswa tersebut akan termotivasi untuk belajar dan bahkan menganggap bahwa belajar adalah kebutuhan bagi siswa untuk mengapai masa depan yang cerah. 

Dengan kesadaran dan motivasi yang kuat untuk belajar maka dengan sendirinya siswa tersebut akan mencapai prestasi yang terbaik. Prestasi terbaik seorang siswa adalah mampu secara sadar untuk belajar dan mewujudkan harapannya.

Mengembangkan Motivasi Belajar 

Fenomena yang bisa kita rasakan akhir-akhir ini adalah banyak siswa memiliki kesadaran yang sangat rendah tentang manfaat belajar bagi kehidupan masa depannya.

Bahkan, akhir-akhir ini terdapat kemerosotan kualitas pendidikan di sebabkan banyak siswa yang malas belajar, malas untuk menambah pengetahuannya. Malas untuk mengeksplorasi materi yang diajarkan oleh guru dan bahkan Indonesia saat ini berada pada 

Tingkat darurat membaca karena generasi mudanya sangat malas untuk membaca buku. Generasi saat inin lebih memilih untuk menghabiskan waktu selama berjam-jam di depan gawainya untuk bermain game.

Bermain madei sosial seperti tik tok, Instagram, twitter dan lain-lain. Mengapa demikian? hal ini disebabkan karena : bermain game dan media sosial sangat menyenangkan, bermain game tidak membutuhkan pemikiran, instruksi dalam permainan game mudah di pahami, bermain game tidak membutuhkan bakat khusus dan masih banyak hal-hal lainnya.

Kemudian coba kita tanyakan kepada diri sendiri kenapa siswa malas untuk belajar? Jawabanya akan sangat mencengangkan. Salah satunya adalah pelajaran yang dipelajari di sekolah kurang relevan terhadap kehidupan sehari-hari atau dengan kata lain siswa tersebut salah mengambil konsentrasi keahlian atau salah jurusan. 

Untuk itu maka seorang siswa wajib untuk mengenali diri dan potensinya guna menumbuhkan motivasi belajar agar mampu memaksimalkan segala kelebihannya guna untuk mencapai cita-citanya. 

Baca  Juga:  Guru Mengajar dengan Hati adalah Guru yang Dirindui

Motivasi dalam belajar sangatlah penting namun dari mana motivasi itu berasal juga sangat menentukan hasil dari belajar seseorang, apakah motivasinya berasal dari luar diri atau motivasi yang bersumber dari diri sendiri. Mari kita sejenak untuk membahas mengenai perbedaan motivasi ini dan apa pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa. 

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri individu. Motivasi ini berasal darimana saja. Sebagaimana dikemukakan oleh dr. Merry dalam artikelnya yang berjudul “Mengenal Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik” motivasi dibebedakan menjadi dua, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri untuk mencapai sesuatu demi memuaskan diri sendiri dan tanpa dipengaruhi oleh imbalan dari eksternal. 

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena adanya keinginan untuk mendapatkan imbalan atau hadiah. Imbalan atau hadiah ini bisa berupa pujian, penghargaan, uang, atau barang tertentu https://www.alodokter.com/mengenal-motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik diakses pada 18 Oktober 2024

Sejalan dengan pendapat tersebut diatas maka motivasi belajar siswa bisa kita kembangkan semaksimal mungkin baik itu motivasi belajar yang berasal dari dalam diri kita sendiri yakni motivasi yang tumbuh karena siswa menyadari kebutuhan utama seorang siswa adalah belajar sehingga siswa tersebut akan belajar tanpa diminta oleh orang lain. 

Sedangkan motivasi siswa yang berasal dari luar diri siswa bisa berupa hadiah atau penghargaan karena telah belajar dengan sengguh-sungguh namun motivasi ini hanya bersifat sementara namun biasanya juga cukup efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa. Tugas utama guru adalah agar siswa bisa dengan sungguh-sunggu memiliki motivasi internal.

Dilansir dari web https://www.gramedia.com/best-seller/motivasi-ekstrinsik-dan-intrinsik-efektif/ diakses pada 18 Oktober 2024 motivasi ekstrinsik atau eksternal umumnya mengacu pada jenis motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan berbagai hal dengan tujuan untuk memperoleh hadiah ataupun untuk menghindari konsekuensi negatif. 

Misalnya saja, seorang karyawan yang menyelesaikan semua tugas dan pekerjaannya untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk bonus uang. Mereka akan cenderung mengulang hal yang sama. 

 Motivasi mendapatkan penghargaan, sementara motivasi intrinsik merupakan jenis motivasi yang ada pada perilaku untuk melakukan ataupun mencapai sesuatu demi diri mereka sendiri. 

Keinginan tersebut dimulai dari perasaan terhadap pencapaian, tekanan, kepuasan, tenggat waktu, dan lain sebagainya. Misalnya saja, seorang karyawan yang mempunyai motivasi intrinsik umumnya akan lebih menghasilkan kualitas kerja yang tinggi, menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, memenuhi setiap tantangan, dan memperoleh kesempurnaan dalam tugas.

Merujuk pada kutipan di atas terdapat kesamaan antara pendapat satu dengan pendapat lainnya yakni motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya dorongan atupun keinginan yang kuat untuk memperoleh hadiah atau imbalan tertentu. 

 Sedangkan dan motivasi intrinsik adalah motivasi yang bersal dari dalam diri sendiri yang timbul karena adanya keinginan yang sangat amat kuat untuk memperoleh suatu tujuan.

Adapun solusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah :

Kenali Diri Sendiri

Kenali diri sendiri dengan cara menentukan kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Mengeksplor segala kelebihan yang dimiliki serta memperbaiki kekurangan yang dimiliki. Setelah kita mampu memperbaiki kekurangan, maka secara tidak langsung kita akan memperbaiki kualitas hidup kita. Sebagai seorang siswa tentu sangatlah penting untuk mengenali diri sendiri hal tersebut sangat berguna demi meraih cita-cita di masa depan.

Tentukan Gaya Belajar yang Sesuai

Setiap siswa tentu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Belajar dengan menggunakan gaya belajar yang tepat akan lebih efektif jika di bandingkan dengan belajar tanpa mengetahui gaya belajar yang sesuai. 

Disiplin dan Konsisten

Dalam mempelajari sesuatu apakah Anda pernah mendengar siswa yang malas belajar dan kerjanya cuma main game atau bermain media sosial memperoleh nilai yang bagus di sekolah? Tentu tidak, kalau pun ada yang memperoleh nilai yang bagus itu mungkin hanya segelintir siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. 

Untuk itu diperlukan sikap yang konsisten dan disiplin dalam belajar. Untuk menumbuhkan motivasi intrinsik seseorang maka diperlukan tindakan yang dilakukan secara terus menerus.

 Jika kita konsisten dalam belajar misalkan kita belajar selama 30 menit sebelum tidur dan dan disiplin dalam penerapanya, maka secara tidak sadar kita mampu menumbuhkan motivasi dalam diri kita sendiri. Sifat konsisten juga termaasuk dalam motivasi intrisik. 

Tetapkan Target yang akan Dicapai

Target merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. Penetapan target yang ingin dicapai sangatlah penting karena target adalah arah menuju cita-cita. 

Seseorang yang tidak memiliki target, bagaikan orang yang berjalan di kegelapan malam tanpa arah dan tujuan, sehingga apa yang di cita-citakan tidak akan pernah tercapai. 

Jika seseorang memiliki target tertentu maka Dia akan berusaha sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang maksimal mungkin. Target yang ditetapkan adalah haruslah realistis sehingga bisa dicapai. Target adalah alasan yang sangat kuat bagi seseorang untuk dapat mewujudkan harapan.

Kenali Diri untuk Meningkatkan Prestasi dalam Belajar

Banyak artikel yang telah membahas mengenai masalah pengenalan diri untuk bisa meningkatkan prestasi siswa. 

Namun kenyataannya tidak begitu mudah untuk di terapkan hal ini di sebabkan karena banyak dari guru mau pun siswa yang masih menganggap pengenalan diri seseorang terhadap potensi yang dimilikinya sebagai masalah yang remeh dan dipandang sebelah mata. 

Orang tua juga hanya menganggap bahwa potense anak hanya sebatas pandai dalam mata Pelajaran tertentu saja.   Jika seorang anak tidak pandai secara akademik, maka anak tersebut dianggap sebagai anak yang tidak berprestasi. 

Hal tersebut merupakan pandangan yang keliru karena pada dasarnya tuhan telah menciptakan manusia dengan keunikannya masing-masing. 

Jika orang tua dan guru mampu mengenali potensi anak dan mengarahkan anak tersebut sesuai dengan potensinya maka mereka akan lebih cepat berkembang dan dapat berprestasi sesuai dengan bidangnya. 

Prestasi siswa tidak hanya diukur dari nilai aka demiknya saja, namun ada banyak siswa yang memiliki potensi dan bakat yang besar di bidang olah raga, bidang seni baik seni musik, seni suara, seni peran dan juga lainnya maka tugas kita sebagai guru untuk mengarahkan anak sesuai dengan potensinya. 

Saat ini kita sering melihat siswa di kelas malas untuk belajar dan ter kadang mereka tertidur pada saat jam pelajaran hal ini bukan berarti anak tersebut malas atau pun kurang pandai dalam pelajaran tersebut. 

Akan tetapi mungkin anak tersebut lebih bersemangat saat pelajaran olah raga, mengapa demikian? Berarti siswa tersebut memiliki ketertaikan pada bidang olah raga. Jadi kita sebagai guru tidak boleh memaksakan anak tersebut untuk menyukai pelajaran karena pada dasarnya dia memiliki bakat di bidang olah raga. 

Untuk itu mari sama-sama untuk lebih kenal dengan siswa, mulai dengan cara memgajukan pertanyaan-pertanyaan ringan yang harus dijawab oleh siswa guna untuk menggali potensi yang dimiliki. Setelah siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, maka secara tidak langsung siswa tersebut telah mengenali dirinya. 

 Mereka bisa menganalis bagaimana cara agar bisa menumbuhkan motivasi dalam belajar, sehinga mereka bisa memaksimalkan hasil belajarnya dalam meraih prestasi sesuai dengan bakat dan minatnya.

Baca  Juga: Kewirausahaan di Sekolah Vokasi adalah Awal Motivasi Belajar

Hal tersebut diperkuat oleh tulisan Priatama dalam artikelnya yang berjudul “Pentingnya Penguatan Pola Pikir dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa” Kesadaran peserta didik pribadi sangat diperlukan untuk perubahan tersebut. 

Tentunya orang tua harus berperan aktif dalam membimbing dan mengawasi perkembangan anaknya. Seorang siswa yang memiliki pola pikir growth mindset dan dukungan yang baik dari orang tuanya akan berdampak baik bagi perkembangan mereka dan tentunya prestasi belajarnya.https://www.kompasiana.com/ajaypriatama7990/62ceb21cbb448605bd63a202/pengaruh-pola-pikir-terhadap-prestasi-belajar-siswa?page=all#section1 diakses pada 19 oktober 2024.

Selanjutnya untuk lebih memaksimalkan motivasi belajar siswa, maka perlu kerjasama antaraguru dan orang tua guna mendorong siswa untuk lebih mengenali dirinya dan potensi yang dimilikinya.

Simpulan 

Dari pembahasan di atas maka dapat ditarik simpulan bahwa siswa akan sulit untuk memaksimalkan potensinya, jika tidak bisa memahami dirinya sendiri. 

Tidak tahu gaya belajar yang tepat serta tidak memiliki kemauan dari dalam dirinya untuk meraih impiannya. Pada akhirnya siswa akan kesulitan dalam belajar, sering merasa bosan di kelas dan sering dianggap sebagai siswa yang tidak berprestasi. 

Tentu hal ini sangat disayangkan, karena setiap siswa memiliki kecerdasannya masing-masing. Ada siswa yang memiliki kecerdasan di bidang sains, olah raga dan seni. Semua kecerdasan yang dimiliki oleh siswa tidak bisa dimaksimalkan, jika mereka tidak mengenali diri dan potensinya.  

Penulis  adalah  Guru  SMK  Negeri 1 Dewantara,  Kabupaten  Aceh  Utara 


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar