Sumber: Dreamina.capcut.com
Oleh ; Safrizal, S.Pd.
Saat itu pagi tak lagi tenang
Ombak menggulung membawa duka yang panjang
Bumi Aceh berguncang
Langit bersaksi atas derita yang menjulang
Ombak menggulung membawa duka yang panjang
Bumi Aceh berguncang
Langit bersaksi atas derita yang menjulang
Gelombang besar datang dengan tiba-tiba
Menghapus tawa, merenggut jiwa
Hanya dalam sekejap, segalanya sirna
Tinggal tangis di tengah puing-puing cerita
Menghapus tawa, merenggut jiwa
Hanya dalam sekejap, segalanya sirna
Tinggal tangis di tengah puing-puing cerita
Baca Juga; Pagi yang Lembab
Ibu kehilangan anaknya tercinta
Ayah terdiam tanpa daya
Rumah-rumah hanyut bersama asa
Hati yang hancur mencari sisa-sisa makna
Ayah terdiam tanpa daya
Rumah-rumah hanyut bersama asa
Hati yang hancur mencari sisa-sisa makna
Namun dari luka itu lahir kekuatan
Bangsa bersatu dalam harapan
Bahu membahu,tangan saling menggenggam
Membangun kembali di atas reruntuhan
Bangsa bersatu dalam harapan
Bahu membahu,tangan saling menggenggam
Membangun kembali di atas reruntuhan
Aceh, tanah yang pernah menangis
Kini berdiri tegak penuh optimis
Kenangan itu takkan pernah terlupa
Tapi semangat hidup tetap menyala
Kini berdiri tegak penuh optimis
Kenangan itu takkan pernah terlupa
Tapi semangat hidup tetap menyala
Baca Juga;Kecubung Demokrasi
Untuk jiwa-jiwa yang pergi
Doa kami mengiringi
Di setiap detak ombak yang kini lembut
Ada janji kami untuk terus berlutut
Memohon cinta dan damai abadi
Di bawah naungan ilahi
Doa kami mengiringi
Di setiap detak ombak yang kini lembut
Ada janji kami untuk terus berlutut
Memohon cinta dan damai abadi
Di bawah naungan ilahi
Lhokseumawe, 25 Desember 2024
0 Komentar