Sumber: Dokumen Pribadi
Oleh : Andi Kurniawan, S.Pd.
Setiap anak memiliki pilihan untuk dapat bersekolah di tempat yang dapat mengembangkan minat dan bakatnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menawarkan keahlian dan keterampilan soft skill dan hard skill. Oleh karena itu banyak siswa yang masuk dan memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hal ini dikarenakan mereka menyukai gaya belajar praktik lapangan dan sedikit belajar teori.
Selain
itu, kondisi ekonomi keluarga yang menengah ke
bawah juga menjadi pendorong bagi siswa untuk memilih masuk ke Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Dengan harapan, setelah
lulus dapat langsung bekerja dengan keahlian dan keterampilan pada bidangnya.
Seperti
hal di atas, penting bagi sekolah vokasi agar dapat
menghidupkan konsep kewirausahaan dalam diri siswanya. Selama siswa berada di
sekolah yang memiliki fasilitas yang mendukung tumbuh kembang dirinya, sumber
daya manusia yang ada sekolah seperti guru dan kepala sekolah yang kaya
kompetensi. Mereka yang telah memilih sekolah vokasi sebagai
tempat pengembangan diri merasa puas dan bangga
sampai mereka lulus dan menjadi alumni.
Selanjutnya, sekolah vokasi benar-benar menjadi tempat pengembangan diri dan perubahan perilaku yang menunjang pengetahuan dan keterampilan siswa yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan individu.
Harapan besar seorang anak menjadi orang yang bermanfaat bagi kedua orang tuanya dan orang lain terutama dirinya sendiri, untuk itu satu-satunya cara adalah melakukan perubahan dalam dirinya. Sebaiknya kewirausahaan di sekolah vokasi menjadi pengalaman belajar berharga bagi siswa.
1..Menciptakan Generasi Pelajar Berjiwa Entrepreneur
Manusia
memiliki kebutuhan dasar untuk diakui, salah satu menuhinya yaitu dengan
membuat sebuah karya. Jenis karya bisa bermacam-macam sesuai dengan minat dan
bakat. Jika hal ini sudah berjalan, maka sesorang sudah dapat disebut
produktif. Lawan kata dari produktif adalah konsumtif. Budaya ini cukup banyak
digandrengi oleh anak muda sekarang dengan maraknya perilaku hidup instan.
Hal
ini juga didorong dengan kemajauan teknologi. Namun bagi beberapa orang,
kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk berproduksi dan menghasilkan income.
Mindset seperti inilah yang kita
inginkan bagi siswa-siswi di Sekolah vokasi.
Selanjutnya
kemajuan teknologi sangat mendukung pembelajaran di Sekolah Vokasi, semakin
banyak peralatan yang dimiliki di setiap program keahlian masing-masing
mendukung siswa untuk semakin produktif. Namun hal ini juga perlu diingat bahwa
teknologi adalah alat bantu bagi manusia.
Hal
pokoknya adalah ide gagasan melalui penanaman mindset kewirausahaan haruslah
berasal dalam diri siswa. Melalui pembelajaran yang berkarakter, berpihak pada
murid, mendengarkan suara murid. Serta lingkungan yang positif. Tidak diragukan
lagi akan lahir anak-anak yang produktif di tengah zaman yang gemar konsumtif.
Selanjutnya, peranan pendidikan dalam era pembangunan adalah untuk membantu pembangunan manusia dalam pengembangan diri agar dapat menghadapi segala rintangan dan tantangan.
Untuk itu dibutuhkan pribadi-pribadi yang berjiwa kritis, jujur, bertanggung jawab, memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi, memiliki keterampilan, profesional, dan berwawasan dalam berwirausaha.
Di Indonesia, kewirausahaan baru dipelajari sebatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. https://repository.unja.ac.id/1914/1/A1A110084-ARTIKEL.pdf diakses
tanggal 3 desember 2024
Maksud dari peranan pendidikan dalam era pembangunan adalah untuk membantu pembangunan manusia dalam pengembangan diri agar dapat menghadapi segala rintangan dan tantangan dapat dijelaskan kembali yaitu dengan mempesiapkan genarasi muda sebagai sumber utama keberlangsungan kehidupan yang dicita-citakan semua orang.
Memiliki keterampilan yang
berbeda-beda sehingga saling bekerja sama mencapai satu tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia, yaitu bertahan hidup, kasih sayang dan perlu
pengakuan.
Selanjutnya, pendidikan kewirausahaan tidak lepas dari peran guru yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan SMK. Guru sangat berperan dalam meningkatkan motivasi berwirausaha siswa. Mereka dapat menjadi agen perubahan dengan mengubah mindset para siswa, dari para pencari kerja menjadi para pembuka lapangan pekerjaan melalui berwirausaha.
Guru
berperan selaku inspirator, informan, organisator, motivator, inisiator,
fasilitator, mediator dan pembimbing dalam proses belajar mengajar. Dalam
proses pembelajaran penetapan metode belajar yang tepat serta sarana dan
prasarana yang lengkap sangat penting untuk diperhatikan dalam mendukung
keberhasilan suatu pembelajaran. Jurnal Volume 3 Nomor 3 Agustus
2018 hal: 64-77 diakses tanggal 3 Desember 2024
Maksud
dari pendidikan kewirausahaan tidak lepas dari peran guru yang memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan SMK yaitu menciptakan lapangan pekerjaan
setelah lulus. dengan memiliki konsentrasi keahlian khusus yang didapat melalui
pengalaman belajar selama tiga tahun di SMK. Peran guru dalam mewujudkan tujuan
tersebut yaitu menggali potensi siswa dan membimbingnya dalam pengembangan
potensinya. Selain itu guru dapat memberikan inspirasi dengan memberi contoh
dirinya sendiri dalam berwirausaha, sehingga apa yang disampaikan bukanlah
sepotong teori, namun hal nyata yang sudah dilakukan.
2. Strategi Pembelajaran yang Mendorong Kreativitas dan Kemandirian
Pendidikan
selalu bermula dari rumah, orang tua menjadi faktor utama dalam penanaman
pembelajaran kewirausahaan. Selain itu di sekolah dapat menjadi pengembangan
bagi siswa yang telah mendapat modal dasar dari rumah. Melalui praktik baik
pembelajaran kewirausahaan di sekolah vokasi siswa dapat mengembangkan
jangkauannya lebih luas dan terarah.
Seperti hal di atas pembelajaran kewirausahaan dan praktik kewirausahaan akan melatih siswa mengembangkan ide-idenya menjadi semakin kreatif. Semakin kreatif siswa dalam mengembangkan idenya, siswa akan semakin mempunyai kepercayaan diri dalam membangun keinginan untuk berwirausaha.
Hal tersebut selalu menjadi
tuntutan dalam dunia usaha agar selalu dapat bersaing dengan wirausahawan
lainnya. Penguasaan pengetahuan kewirausahaan pada siswa ini nantinya dapat
dilihat melalui prestasi belajar yang ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh
dari pembelajaran kewirausahaan serta praktik kewirausahaan. Pengaruh
pembelajaran kewirausahaan dan praktik kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha siswa kelas xi akuntansi smk negeri 1 klaten tahun pelajaran
2016/2017 diakses 3 desember 2024
Maksud
pembelajaran kewirausahaan dan praktik kewirausahaan akan melatih siswa
mengembangkan ide-idenya menjadi semakin kreatif yaitu tingkat kepercayaan diri
siswa akan meningkat seiring bertambahnya kreativitas dari hasil pembelajaran
yang diperoleh dari sekolah. Oleh karena itu,
siswa harus benar-benar mengalami, baik
secara individu mapun kelompok. Saat terjadi perubahan barulah siswa dikatakan
sudah belajar.
Baca Juga: Teaching Factory, Mencetak Guru Inovatif dan Lulusan SMK yang Siap Kerja
Selanjutnya, Kurikulum Merdeka ialah pendidikan yang mengawalkan peserta didik untuk bebas memilih minat bakat yang diinginkan dan menekankan kepada pembentukan keterampilan, karakter, dan pengetahuan pada kehidupan dunia nyata. Dalam Kurikulum Merdeka peserta didik memiliki Prosiding Seminar Nasional.
Hasil Riset dan Pengabdian E-ISSN: 2776-5105 | 1322 kebebasan dalam memilih
keinginan mibat dan bakat serta mengatur jalannya pembelajaran. Kurikulum
merdeka dapat mendorong peserta didik untuk mengambil jalan untuk memecahkan
masalah juga mengembangkan kreativitas. Meningkatkan kemandirian dan
kreativitas dalam pendidikan melalui kurikulum merdeka diakses 3 desember 2024.
Maksud dari Kurikulum Merdeka ialah pendidikkan yang mengawalkan peserta didik untuk bebas memilih minat bakat yang diinginkan dan menekankan kepada pembentukan keterampilan, karakter dan pengetahuan pada kehidupan nyata yaitu siswa diberikan pilihan-pilihan yang dapat menunjang keterampilan, karakter serta pengetahuan melalaui program-program sekolah, sehingga siswa juga belajar memutuskan program apa yang ingin diikuti yang sesuai dengan minat bakatnya.
3.Membangun Semangat Berwirausaha di Dunia Pendidikan
Saat
siswa mengetahui manfaat dari apa yang dilakukan, terutama manfaat yang
bernilai dan dapat dijadikan landasan dalam setiap langkah hidupnya. Hal
tersebut dapat berupa sesuatu yang bernilai dan nyata. Dengan kata lain,
sesuatu yang diyakini di dalam diri siswa bahwa berwirausaha dapat meningkatkan
kesejehteraan setiap orang.
Seperti hal di atas, menurut I Nyoman Rudi Kurniawan selaku Plt.
Direktur Sekolah Menengah Pertama, dengan mengenalkan kewirausahaan pada murid
dapat menjadi gerbang awal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki murid dan
lebih siap dalam menghadapi dunia kerja. Karena dalam pendidikan kewirausahaan,
peserta didik diajarkan kemampuan-kemampuan yang akan sering dipakai di dunia
nyata, seperti memecahkan masalah (problem solving), berpikir
kritis (critical thinking), kerjasama dan ketangguhan (resilience) https://guruinovatif.id/artikel/menumbuhkan-semangat-wirausaha-murid-di-sekolah
diakses tanggal 05 desember 2024
Maksud dari mengenalkan kewirausahaan pada murid dapat menjadi
gerbang awal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki murid dan lebih siap
dalam menghadapi dunia kerja adalah sebuah pemikiran yang ditanamkan pada murid
bernama kewirausahaan saat ia belajar di Sekolah Vokasi, bahwa kewirausahaan
ini dapat menjadi salah satu jalan bagi murid untuk mengetahui bakat dan
minatnya dan dengan segala proses dan pengembangan yang dilakukan selama di
sekolah dapat mengantarkan murid meraih apa yang yang dicita-citakan.
Selanjutnya di era globalisasi saat ini, wirausaha tidak
asing lagi dijumpai di lingkungan masyarakat. Hal ini di karenakan banyaknya
orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan suatu pekerjaan di sebuah
perusahaan, namun tidak semua orang dapat diterima di perusahaan tersebut. Hal ini menimbulkan banyak
pengangguran dan mereka memilih untuk beralih menjadi wirausahawan.
Di dunia pendidikan, wirausaha telah dimasukkan ke dalam
kurikulum pembelajaran, tujuannya melahirkan siswa yang siap untuk
berwirausaha. Untuk itu, karakteristik wirausaha pada siswa perlu diterapkan
melalui kegiatan-kegiatan di sekolah, dengan harapan agar Siswa menjadi
terbiasa untuk menerapkannya dan siswa memiliki karakter yang siap menjadi
wirausaha.
https://cabdindikwil1.com/blog/menumbuhkan-jiwa-wirausaha-pada-siswa/ diakses tanggal 05 Desember 2024.
Maksud
dari di era globalisasi saat ini, wirausaha
tidak asing lagi dijumpai di lingkungan masyarakat adalah wirausaha bukanlah
hal yang baru di masyarakat. Bahkan kewirausahaan telah berkembang pesat dengan
bantuan teknologi seperti lahirnya star up yang menggunakan teknologi media
sosial, aplikasi online yang bisa diakses oleh semua kalangan dan tingkatan
masyarakat.
4.Integrasi Kewirausahaan untuk Menumbuhkan Motivasi dan Kompetensi
Manusia
adalah makhluk yang kompleks, terdiri dari jiwa dan raga. Di dalam jiwa
terdapat semangat yang dapat melejitkan kemampuan sesorang. Melaui
keinginan-keinginan yang ada pada dalam jiwa, muncullah semangat. Semakin besar
keinginan seseorang semakin besar pula semangatnya. Untuk mengakomudasi
keinginan dan semangat tersebut dibutuhkan raga.
Dengan
kata lain raga ini merupakan tampilan fisik yang membedakan manusia yang satu
dengan lainnya. Raga ini juga memiliki fungsi yang harus dihidupkan dan dijalankan.
Selanjutnya
siswa dapat mengembangkan kepribadian kreatif dan mandiri yang mempersiapkan
mereka untuk kehidupan dewasa dengan fokus pada pencarian kerja daripada
penciptaan lapangan kerja. Selama ini masyarakat lebih mengandalkan kualifikasi
formal daripada bakat dan kreativitas (Susanto et al., 2023).
Meskipun
bakat seperti kejujuran, kreativitas, kemandirian, visi, dan penemuan
menyumbang 80% dari kesuksesan seseorang, hanya 20% yang ditentukan oleh
keterampilan teknis seperti gelar dan kecerdasan. Untuk berhasil menerapkan
kewirausahaan pendidikan di kelas, diperlukan berbagai strategi dan teknik
pembelajaran (Suryawati et al., 2023).
Salah
satu strategi pembelajaran bisnis pendidikan adalah penggunaan pendekatan
teoretis multikecerdasan, yang tidak dimasukkan dalam kurikulum atau
didokumentasikan tetapi tetap digunakan sebagai strategi pembelajaran, termasuk
memanfaatkan kecenderungan siswa terhadap kecerdasan majemuk. Dengan kata lain,
pedagogi guru untuk kewirausahaan pendidikan perlu dimodifikasi agar sesuai
dengan metode pembelajaran yang disukai siswa (Rahman et al., 2017). Rahmattullah dan Sariakin
(2023). Journal
Tunas Bangsa. Vol. 10(2) PP. 60-70 diakses pada tanggal 05 desember 2024
Maksud dari pedagogik guru untuk kewirausahaan pendidikan perlu dimodifikasi agar sesuai dengan metode pembelajaran yang disukai siswa adalah potensi yang ada dalam diri siswa mesti di gali oleh guru. Tugas guru mendampingi dan menfasilitasi tumbuh kembangnya anak selama di sekolah. Melalui pembelajaran yang berpihak pada murid, media pembelajaran yang bervariasi dan mendengarkan suara murid.
Tidak ada siswa yang tidak ingin berkembang
dan maju, hanya saja belum menemukan cara yang tepat. Begitu juga dengan guru,
tidak ada guru yang gagal, namun metode dan strategi dalam mengajar yang perlu
di evaluasi.
Selanjutnya
produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung kepada kemauan para pekerja
untuk bekerja lebih giat. Oleh karena itu agar giat dalam melakukan sebuah
pekerjaan, maka perlu diberi motivasi dengan berbagai cara. Pada umumnya
manusia bertingkah laku secara sadar, artinya didorong oleh keinginan untuk
mencapai tujuan tertentu. Di sinilah letaknya peran penting motivasi.
Maksud dari produktivitas suatu pekerjaan sangat tergantung kepada kemauan para pekerja untuk bekerja lebih giat adalah pentingnys movasi internal yang berasal dari dalam diri murid. Dalam hal ini dapat dikaitkan saat murid menjadi pelajar, keinginan belajar berwirausaha haruslah muncul dari dalam dirinya, buka karena orang lain, seperti paksaan ataupun bentuk penghargaan. Semakin murid giat berusaha mengembagkan dirinya melalui kewirausahaan, maka murid akan mendapatkan manfaat dari kewirausahaan itu.
Baca Juga: Di Bawah Langit 2024: Cerita Guru yang Tak Pernah Usai
5.Menginspirasi Siswa melalui Pendidikan Berbasis
Wirausaha
Nilai-nilai
kebaikan seperti memelihara anak yatim-piatu, dan membangun sebuah perpustakaan
yang bebas diakses oleh siapa saja secaara gratis seperti yang baru saja di
bangun oleh mantan wakil presiden Republik Indonesia Bapak H. Jusuf Kalla
merupakan perilaku sekaligus prestasi yang selalu disukai oleh masyarakat pada
umumnya. Melaui tokoh inspiratif tersebut, jejak kewirausahaan beliau sudah
tidak diragukan lagi dengan pencapaian yang telah beliau ukir.
Selanjutnya dalam era globalisasi dan
digitalisasi saat ini, menjadi siswa sekolah menengah kejuruan (smk) yang
mandiri dan mampu berwirausaha adalah suatu keunggulan yang sangat
berharga. https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/menjadi-siswa-smk-yang-merdeka-berwirausaha-dan-berkarya-menurut-alumni-smk diakses pada tanggal 05 desember 2024
Maksud dari dalam era globalisasi dan
digitalisasi saat ini, menjadi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) yang
mandiri dan mampu berwirausaha adalah suatu keunggulan yang sangat berharga adalah
terdapat keunikan di SMK. Seperti tersedia nya Badan layanan Umum Daearah atau
disingkat BLUD. Merupakan payung hukum bagi terselenggaranya program
kewirausahaan di sekolah melalui praktik pembelajaran Teaching Factory. Tujuan
akhir dari praktik pembelajaran ini adalah siswa memiliki keahlian atau
kompetensi di bidang jurusannya masing, seperti keahlian jasa maupun
menghasilkan produk.
Kewirausahaan adalah mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baikdalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Entrepreneurial skill berkaitan dengan kemampuan mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lebih baik.
Dengan demikian seorang entrepreneur
harus tetap berlandaskan pada kemampuannya menerapkan fungsi-fungsi
manajemen agar usaha dijalankannya dapat berhasil dengan baik. Seseorang wirausahaan
selalu diharapkan mengharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul,
serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan inovatif. Simulasi
Bisnis Virtual: Menumbuhkan Semangat Kewirausahaan Siswa SMA/SMK di Kabupaten
Gresik diakses tanggal 5 desember 2024.
Maksud
dari kewirausahaan
adalah mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu adalah
jika di SMK Negeri 1 Tanah jambo Aye, siswa yang telah memiliki kompetensi
keahlian sesuai jurusannya masing-masing dapat menjadikan hal tersebut sebagai
modal untuk pengembangan diri selanjutnya setelah lulus dari Sekolah Vokasi.
Ada alumni yang membuka usaha jasa service sesuai kompetensi yang di miliki, ada juga alumni yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra sekolah. Keberhasilan selalu dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Oleh karena itu setiap orang pasti ingin berhasil dalam hidupnya. Maka mengikuti jejak dengan belajar dari orang-orang yang telah berhasil dalam kewirausahan.
Walaupun tingkat keberhasilan sesorang berbeda-beda, keberhasilan tersebut tidak permanen, setiap orang selalu dapat meningkatkan keberhasilannya, seperti halnya pelajar. Mengetahui tingkatan keberhasilan dirinya sendiri sangat membantu ia melanjutkan keberhasilannya di tingkatan yang lebih tinggi.
Adapun
solusi yang bisa penulis berikan terhadap permasalahan yang sudah dibahas
diatas adalah pembelajaran
berbasis kewirausahaan perlu dirumuskan berdasarkan kebutuhan peserta didik,
kesiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran kewirausahaan, strategi
mengajar guru yang efektif dan efisien dan lingkungan sekolah yang positif.
Pembelajaran
berbasis kewirausahaan perlu dirumuskan berdasarkan kebutuhan peserta didik.
Pelajaran wajib seperti Produk Kreatif dan Kewirausahaan atau PKK dalam proses
pembelajarannya dapat melihat kebutuhan belajar murid, seperti kesiapan
belajar, gaya belajar murid dan profil belajar murid. Untuk konsep
kewirausahaan sendiri setiap guru mapel perlu memahaminya agar terus dapat
menggali ide siswa saat mengajar dan menampilkan kreativitas dalam media
pembelajaran, sehingga anak terbiasa dengan kreativitas.
Baca Juga:Sekolah, Tempat Bermetamorfosa
Kesiapan
peserta didik dalam menerima pembelajaran kewirausahaan. Belajar itu artinya
berubah. Perubahan yang baik adalah muncul dari dalam diri siswa. Selain itu
kesiapan menerima pembelajaran juga dari pengetahuan awal yang dimiliki oleh
siswa. Saat guru dapat mengubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang
diajarkan dikelas, siswa dengan mudah menerima pelajaran dan dapat mencapai
tujuan pembelajaran tersebut.
Peran orang tua juga sangat mempengaruhi terhadap perkembangan pola pikir siswa, orang tua dapat menjadi sosok inspiratif bagi siswa serta menjadi teladan dan tuntunan hidupnya. Selain mewarisi karakter sejak lahir, orang tua berperan dalam membentuk anaknya menjadi pribadi seperti orang tuanya. Terutama orang tua yang bekerja sebagai wirausaha. Kebanggaan anak terhadap keberhasilan orang tuanya sebagai wirausaha dapat memotivasi dirinya untuk mengembangkan dirinya.
Strategi mengajar guru yang efektif dan efisien sangat diperlukan di kelas. Setiap harinya adalah hari baru dan dengan suasana yang berbeda. Guru perlu membaca kondisi dan situasi kelas. Selain itu Kemudian melakukan Evaluasi setiap pembelajaran selesai dengan refleksi guru dan refleksi murid sangat dibutuhkan untuk mengukur efektivitas pembelajaran.
Lingkungan
sekolah yang positif adalah harapan guru, orang tua dan siswa. Untuk mewujudkan
hal tersebut dibutuhkan kerjasama semua pihak. Kepala sekolah sebagai
pemimpin merupakan contoh utama yang
menjadi panutan bagi guru. Selanjutnya guru menjadi panutan utama bagi siswa di
kelas. Dan terakhir siswa-siswa yang telah berperilaku positif menjadi modal
dan ujung tombak terciptanya lingkungan sekolah positif.
Berjalannya
BLUD di SMK Negeri 1 Tanah Jambo Aye, dapat menghasilkan income bagi
guru dan siswa serta seluruh warga sekolah. Dari empat jurusan yang ada yaitu
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknik
Audio Video (TAV) dan Teknik Pemanas dan Pendingin Udara, masing-masing
melahirkan produk dan jasa. Proses manajemen yang baik dalam setiap unit
produksi dengan mengikuti SOP BLUD yang telah disusun Bersama.
Simpulan:
Sebaiknya permasalahan yang sudah penulis utarakan di atas dapat dijalankan, apabila tidak dijalankan besar kemungkinan fungsi dan peran sekolah menengah kejuruan akan mulai ditinggalkan oleh orang tua, dan beralih ke sekolah lainnya.
Dengan
aset yang luar biasa, tertuma aset
manusia, yaitu murid, akan menghasilkan output yang tidak
berkompeten sehingga bukannya membuka lapangan pekerjaan saat selesai dari SMK,
malah menjadi beban orang tua, karena tidak lagi melanjutkan kuliah.
Sarana
dan pra sarana seperti gedung dan peralatan yang sudah dimiliki akan
terbengkalai dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kesejahteraan guru pun
menjadi berkurang karena sedikitnya siswa yang bersekolah. Terutama guru-guru
yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi yang harus mengajar 24 jam dalam
seminggu.
Penulis adalah Guru SMK Negeri 1 Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara
0 Komentar