Di era pembelajaran abad 21 guru dituntut untuk dapat mengembangkan inovasi dalam pembelajaran, sehingga peserta didik mampu meningkatkan hasil belajar. Hal ini karena pembelajaran abad 21 menekankan pada pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Artinya, peserta didik diberi kesempatan untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Selama ini dalam proses pembelajaran masih ada peserta didik yang belum aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Peserta didik tidak antusias dalam belajar bahkan cenderung tidak mau memperhatikan Pelajaran. Hal ini disebabkan motivasi dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, sehingga hasil belajar peserta didik rendah. Hal ini disebabkan oleh belum tepatnya media pembelajaran yang digunakan guru, sehingga peserta didik merasa bosan untuk mengikuti pembelajaran di kelas.
Seiring dengan perkembangan teknologi guru dituntut untuk bisa meningkatkan
kualitas pembelajaran, dalam proses pembelajaran kita tidak terlepas dari yang
Namanya media, model, metode dan hasil yang akan dicapai.
Baca Juga: Perlukah Media Bimbingan Konseling (BK) diUpdate ?
Penggunaan media ajar yang menarik bisa menjadi sarana dalam memberikan materi kepada siswa hal ini karena akan membuat mereka lebih tertarik. Namun permasalahan selama ini masih banyak proses pembelajaran yang dilakukan hanya sebatas memberikan materi dan menjelaskan.”(Sebaiknya pembelajaran harus menngunakan media karena dengan menggunakan media lebih memudahkan siswa dalam memahami materi)”
1. Apa itu Media Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan guru dan peserta didik dalam upaya tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar ditentukan oleh seorang guru. Hal ini dikarenakan seorang guru tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran. Akan tetapi harus bisa memotivasi peserta didik dalam memahami materi.
Sebagai seorang guru harus juga harus bisa membimbing peserta didik saling tumbuh dan berkembang baik sikap, fisik dan juga psikisnya. Ketika proses belajar mengajar guru juga haru bisa membuat suasana kelas menyenangkan, aktif dan kreatif, sehingga diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik.
Media adalah merupakan salah satu bentuk komunikasi baik berupa cetak maupun audio visual serta semua alat yang digunakan. Media seharusnya bisa dimanipulasi, bisa dilihat, didengar, dan dibaca. jadi Apapun batasan yang ada pada media tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/article/viewFile/5798/4151 ( diakses tanggal 12 Oktober 2024
Media pembelajaran juga merupakan faktor yang sangat berperan dalam proses belajar dan mengajar. Dalam proses pembelajaran guru biasanya selalu menggunakan media pembelajaran sebagai sarana dalam menyampaikan materi supaya peserta didik memahami materi yang disampaikan. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan minat serta keinginan belajar peserta didik, dapat motivasi bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang maksimal. https://jonedu.org/index.php/joe/article/download/1074/856/ (tanggal 12 Oktober 2024)
Baca Juga:Memilah dan Memilih Guru dalam Belajar, Bolehkah?
Seharusnya dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk bisa memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik dengan melakukan kegiatan praktikum agar dapat mengembangkan kemampuan peserta didik.
Melakukan praktikum merupakan salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru dalam mendidik peserta didik untuk memahami konsep dan materi pembelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan praktikum, ketika melakukan praktikum banyak kendala yang dialami oleh guru maupun peserta didik yang menyebabkan pemahaman konsep peserta didik menjadi kurang diantaranya waktu, faktor keamanan, serta laboratorium yang kurang memadai sehingga perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan virtual lab dalam proses pembelajaran akan membuat peserta didik lebih termotivasi selain itu mereka akan lebih mengenal dan memahami konsep
Salah cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta didik tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran yaitu dengan mengunakan laboratorium virtual. Dengan cara ini, guru akan lebih kreatif dan inovatif dalam upaya untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik dalam mencapai hasil pembelajaran, seorang guru juga diharapkan dapat melakukan pengembangan media pembelajaran berupa modul, bahan ajar, dan instrumen tes kognitif.
Dari kutipan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami siswa adalah dengan menggunakan lab virtual. Fungsi media dalam kegiatan pembelajran adalah sebagai alat untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran dan sebagai alat efektik untuk menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.
Menurut, McKnow (Sihkabuden, 2005:19) media terdiri dari fungsi yaitu mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret,. membangkitkan motivasi belajar, memperjelas penyajian pesan dan informasi, memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan
Hal utama yang perlu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dalam proses pembelajaran adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Sebelum melakukan pembelajaran guru perlu melakukan analisis awa. Kegiatan tersebut dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung dengan guru yang mengajar pelajaran tersebu.
\Hal ini dapat mengetahui permasalahan apa yang guru hadapi, ketika mengajar sehingga peserta didik tidak semangat dalm proses pembelajaran. Sebagai seorang guru dituntut untuk bisa menggunakan berbagai metode dan model serta media yang inovatif dalam proses pembelajran hal ini dikarenakan supaya peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Dalam pembelajaran IPAS kita sering mengalami kedala dimana pada saat kita akan melakukan praktikum kekurangan alat yang menyebabkan peserta didik jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang inovatif yang dapat mendorong keterlibatan aktif peserta didik dalam pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar yaitu menggunakan media laboratorium virtual berupa aplikasi PhET Simulation https://journal.iistr.org/index.php/BEI/article/view/397/328 ( diakses tanggal 17 Oktober 2024 )
2. Pengertian Motivasi Belajar
Keefektifan dari belajar peserta didik dapat ditentukan oleh minat dan motivasi yang dimiliki oleh peserta didik. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi pasti akan memiliki prestasi yang tinggi pula, sebaliknya apabila minat belajarnya rendah, maka akan rendah pula hasil belajarnya prestasinya juga menurun.
Tinggi rendahnya motivasi yang dimiliki peserta didik dapat menetukan tinggi rendahnya usaha atau semangat seseorang untuk beraktivitas, sehingga tinggi rendahnya keinginan atau semangat akan menentukan hasil yang diperoleh. Motivasi merupakan istilah yang paling sering dipakai untuk menjelaskan keberhasilan atau kegagalan dari suatu pembelajaran. Hampir semua ahli juga setuju bahwa suatu teori tentang motivasi berkenaan dengan faktor-faktor yang mendorong terciptanya tingkah laku seseorang dengan memberikan informasi kepada tingkah laku tersebut, dan pada umumnya dapat diterima, bahwa motif seseorang untuk terlibat dalam satu kegiatan tertentu didasarkan atas kebutuhan yang mendasarinya, (Idham Kholid, 2017). Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik hasrat dan keinginan berhasil serta dorongan kebutuhan belajar dan harapan dan cita-cita https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/PSNPD/article/download/1076/773 ( diakses tanggal 17 Oktober 2024 )
Motivasi belajar adalah kondisi dimana peserta didik mempunyai dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi belajar merupakan aspek dinamis yang penting dalam pembelajaran, yang mengharuskan upaya kongkrit guru untuk mempertahankan bahkan meningkatkannya. Terkadang, hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan bukan karena ketidakmampuan peserta didik, namun sering kali disebabkan turunnya motivasi belajar peserta didik https://jurnal.bbpmpjateng.id/index.php/jpw/article/download/17/20/23 ( diakses tanggal 17 Oktober 2024 )
3. Langkah – langkah Memotivasi Siswa dalam Pembelajaran
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu membuat modul ajar yang sesuai sintak pembelajaran yaitu model Problem Based Learning yang terdiri dari tahapan pendahuluan (mengorientasikan peserta didik pada masalah), (menggorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) dan penutup (IGA Mas dan I Made, 2021)
Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran fisika khususnya materi listrik pada kurikulum merdeka adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan motivasi sehingga mempengaruhi hasil belajar menjadi lebih baik. Guru memberikan pretest dan post tes dengan quiziz yang membuat peserta didik merasa senang karena pada aplikasi Quiziz mempunyai tampilan yang menarik hal ini dipertegas oleh ( Rahmayani,2022 ) Media pembelajaran yang dapat diterapkan diantaranya adalah Quizizz. Aplikasi Quiziz merupakan aplikasi pendidikan berbasis game. Dimana Quizizz menawarkan berbagai fitur salah satu fitur yang ditawarkan adalah fitur kuis dengan penampilan yang sangat menarik, antara lain terdapat tema, meme, dan musik. Quizizz dapat membantu pendidik untuk memantau dan mengevaluasi pembelajaran, karena kuis dapat diberikan pada saat awal maupun diakhir pembelajaran. Lama pengerjaan kuis juga dapat diatur sendiri oleh pendidik atau guru, sehingga dapat melatih peserta didik untuk tepat dan cepat dalam menjawab pertanyaan https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/article/view/42618
Kemudian guru menayangkan video pembelajaran supaya peserta didik dapat mengidentifikasi permasalahan yang sesuai agar peserta didik dapat bepikir kritis. Kemudian guru memberikan materi dengan PPT, dan mengarahkan peserta didik untuk diskusi kelompok sesuai dengan LKPD kemudian peserta didik mempresentasikan hasil diskusi, dan untuk menentukan kelompok yang akan mempresentasikan guru menggunakans aplikasi spinwheel. Di akhir pembelajaran peserta didik kembali mengerjakan soal post test dengan aplikasi quiziz.
Peserta didik juga dapat melakukan refleksi dengan menggunkaan aplikasi mentimenter. Refleksi dalam pembelajaran mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Dengan melakukan refleksi seorang guru akan mengetahui hal-hal baik yang telah dilakukan ataupun yang masih kurang dalam pembelajaran yang telah dilakukan.
Kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan selanjutnya akan dilakukan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya dan akan dapat meningkatkan kenyamanan peserta didik dalam pembelajaran (Yuliyanto, dkk., 2018). Refleksi dilakukan dengan website mentimeter. Mentimeter merupakan salah satu media pembelajaran interaktif yang dapat membantu pada kegiatan refleksi. Penggunaan aplikasi Mentimeter sebagai media pembelajaran karena merupakan aplikasi persentase yang bersifat interaktif, peserta didik dapat secara langsung merespon materi dari guru dengan mengirimkan jawaban dari handphone mereka yang telah membuka aplikasi
Mentimeter tersebut (Fitriyati, dkk., 2023). Dari hasil refleksi peserta didik merasa senang dengan pembelajaran yang telah dilakukan karena membuat mereka bisa memahami materi. Selama pembelajaran peserta didik terlihat sangat aktif, berani mengemukaan pendapat, peserta didik lebih termotivasi dan sangat antusias dalam mengikuti setiap proses pembelajaran.
Untuk mengatasi tantangan dari permasalahan peserta didik yang dihadapi ada beberapa langkah yang dilakukan guru (1) guru menggunakan akses internet yang maksimal sehingga disaat peserta didik tidak mempunyai kuota untuk mengikuti quiziz guru memberikan koneksi internet (2) guru menyiapkan soal yang berbasis kertas (3) Guru meningkatkan pemahaman tentang model dan metode pembelajaran sehingga bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.
Berbagai upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru diantaranya adalah bagaimana cara membuat kelas menjadi lebih menyenangkan. Peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk itu, guru perlu melakukan suatu terobosan untuk meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik dengan menemukan atau mengembangkan berbagai metode,media dan model dalam proses belajar mengajar. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah berupa pemilihan metode dan penggunaan media pembelajaran.
Pemilihan media adalah langkah awal yang tepat serta dapat dilakukan untuk mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang efekti, .sehingga materi yang akan disampaikan menjadi lebih jelas dan terarah. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan dapat meningkatkan hasil yang diinginkan. dengan adanya media pembelajaran, suatu proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan sangat menarik. Peserta didik dapat memahami dan memperoleh pengetahuan, kreativitas serta dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Ada beberapa media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran diantaranya, buku, media audiovisual, media gambar, media digital,dan media virtual phet simulation. Dari beberapa media tersebut media virtual phet simulation merupakan salah satu media yang cocok digunakan dalam pembelajaran IPA.
Baca Juga:Kenali Diri, Tingkatkan Motivasi
4. Media apa saja yang dapat menarik peserta didik
Media pembelajaran yang dapat membuat siswa menarik dalam belajar adalah media media interaktif. Proses pembelajaran yang menarik dimulai suatu media dapat membantu peserta didik untuk terus fokus dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik.Penggunaan media ajar dapat membangkitkan minat belajar peserta didik. Penggunaan media ajar diawal pembelajaran dapat nmembatu untuk memahami materi yang diajarkan.
Proses belajar mengajar yang efektif harus melibatkan peserta didik untuk berkomunikasi antara guru dan peserta didik, namun pada kenyataannya terkadang terjadi kegagalan untuk berkomunikasi, Hal ini dikarenakan oleh berbagai faktor diantaranya seperti penggunaan bahasa yang sulit dipahami serta sering terjadi perbedaan persepsi dan lingkungan belajar yang tidak kondusif. Menurut Rusman dkk (Susanto dan Akmal, 2019: 15 ) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan teknologi yang dilengkapi pesan yang digunakan untuk tujan pembelajaran http://osf.io/zr59w/donwload/?format=pdf (diakses tanggal 17 Oktober 2024)
Dari kutipan tersebut media merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami pembelajaran. Dilansir dari web https://proceeding.unindra.id/index.php/dpnmunindra/article/donwload/571/160 ( diakses tanggal 17/10/2024) media merupakan salah satu komponen pembelajaran, pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.jadi media pembelajaran merupakan teknik atau metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau merangsang perhatian,minat dan perasaan peserta didik.Kurangnya minat belajar ini dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap hasil belajar peserta didik di kelas.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil belajar peserta didik yang menurun. Meskipun demikian dalam Kurikulum Merdeka, seorang guru diharapkan mampu membuat dan merancang media pembelajaran yang interaktif, namun tetap saja lebih banyak menggunakan metode ceramah. pada saat melakukan praktikum seorang guru sering terkendala oleh sarana dan prasarana dikarenakan kurangnya alat dan bahan praktikum di Laboratorium.
Alternatif
yang ditawarkan adalah dengan
menggunakan Phet Simulation,
mentransformasikan media pembelajaran
virtual menjadi pengalaman belajar yang bermakna memungkinkan siswa untuk
menggali konsep secara mendalam, sehingga mendorong terjadinya proses
pembelajaran yang berkesan dan berdampak (Rahayu & Sartika, 2020).
Proses pembelajaran IPA seharusnya tidak hanya terbatas pada perolehan pengetahuan secara pasif, tetapi harus menumbuhkan semangat penyelidikan dan penemuan. Karena dengan melibatkan siswa dalam proses penyelidikan ilmiah, kita bisa membuat mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar mereka. Suatu media pembelajaran seperti media Phet Simulation dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang baik dalam pembelajaran (Nefrita, 2019). Phet Simulations juga merupakan salah satu jenis media digital yang dapat menampilakan animasi yang digunakan untuk melakukan kegiatan praktikum (secara online) untuk pelajaran fisika, biologi, ataupun bidang sains lainnya
5.
Mengapa Phet Simulation Perlu Diterapakan
Penggunaan
virtual lab phet simulation dapat membatu siswa dalam memahami
konsep materi dalam pembelajran hal ini dikarenakan peserta didik diajak
langsung untuk melakuka pratikum dengan menggunakan aplikasi Phet Simulation. Penggunaan aplikasi Phet Simulation bisa dilakukan
secara online maupun offline. Ketika menggunakan phet smulation
pada materi listrik peserta didik bisa diajarkan dengan cara melakukan
demonstrasi menggunakan phet simulation.
Hal
ini dikarenakan dengan menggunakan media
tersebut mampu membuat nsiswa memahami dan menemukan informasi terhadap materi
yang diajarkan oleh guru .Hal ini
dikarenakan peserta didik dapat melihat
secara langsung bagaimana aliran listrik yang mengalir melalui aplikasi phet
simulation yang dibandingkan dijelaskan secara teori.
Dengan
menggunakan media phet simulation pada materi listrik peserta didik diharapkan
lebih mandiri,aktif dan kreatif sehingga menumbuhkan motivasi peserta ddiik
dalam belajar.Ada beberapa kelebihan dalam memnggunakan Phet diantaranya mampu memberi gambaran fenomena
secara abstrak sehingga dalam pembelajaran
fisika peserta didik diajak langsung untuk melihat dengan indera manusia menjadi mungkin dengan
simulasi ( sari et al., 2021). Meskipun
penggunaan phet sangat sederhana dan fleksibel simulasi ini juga
memperhatikan aspek kognitif yang menjadi inti dalm pembelajaran.
Adapun
solusi yang dapat diberikan dari permasahan di atas adalah dengan mengunakan
media pembelajaran yang inovatif membuat siswa lebih termotivasi dan
menggunakan media phet dapat membuat siswa menarik dalam proses belajar. Seorang
guru harus bisa merancang model pembelajaran yang menarik yang melibatkan siswa terlibat aktif dalam
proses belajar mengajar salah satunya adalah dengan menggunakan media phet
simulation, dimana media tersebut membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Simpulan
:
Seorang
guru harus kreatif dan inovatif dalam membuat dan merancang media pembelajaran.
Guru juga harus mampu menggunakan berbagai model dan metode dalam mengajar
supaya peserta didik termotivasi sehingga mampu meningkatkan hasil belajar.
Baca Juga:Guru Mengajar dengan Hati adalah Guru yang Dirindui
Guru
juga diharapkan mampu merancang media pembelajaran sehingga dengan menggunakan
media pembelajaran akan membuat peserta
aktif,kreatif dan mudah memahami konsep materi yang diajarkan. Jika kita tidak
menerapkan media pembelajaran yang inovatif maka pembelajaran akan monoton dan
selalu berpusat kepada guru, peserta didik cenderung akan lebih pasif.
Penulis adalah Guru SMK N 1 Dewantara, Kabupaten Aceh Utara
0 Komentar