Oleh: Ratna Sri Dewi, S.E.
"Coba lihat bagaimana kondisi pelajar di zaman sekarang?
Perkembangan teknologi yang semakin maju apakah membuat mereka semakin
termotivasi untuk belajar ?"
Belajar
adalah salah satu hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau mimpi yang
diharapkan di masa yang akan datang. Untuk itu, sangat diperlukan motivasi yang
dimiliki agar semangat dan gairah untuk
belajar setiap harinya. Motivasi harus dimiliki oleh setiap orang untuk bisa
mencapai apa yang diimpikan.
Setiap orang pasti punya mimpi dan cita-cita yang ingin dicapai, tentunya hal tersebut bisa kita capai dengan terus termotivasi untuk mencapainya. Sebagai seorang pelajar hilangnya motivasi belajar terkadang menjadi hal yang sering dirasakan untuk saat ini.
Hilangnya motivasi belajar ini bisa jadi karena jenuh, lelah, dan
hal-hal lainnya. Padahal belajar adalah hal yang sangat diperlukan oleh pelajar
untuk mencapai cita-cita mereka. Semangat belajar dan motivasi sangat
diperlukan oleh pelajar untuk terus mengembangkan potensi dan kemampuan yang
ada pada diri. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan
semangat dan gairah belajar di setiap waktu. Dengan adanya pembiasaan itu, maka
dengan sendirinya kita akan terus termotivasi untuk belajar tanpa ada paksaan
dari siapapun. Sebaiknya motivasi belajar siswa itu harus dipertahankan secara
terus-menerus untuk mendapatkan hasil yang baik di kemudian hari.
1. Motivasi Belajar adalah Dorongan yang Muncul dari
Diri Sendiri ataupun dari Luar
Motivasi adalah salah satu hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang. Kita akan mendapatkan hasil yang diinginkan dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat keinginan dan semangat untuk terus belajar. Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian hasil yang baik di masa yang akan datang. Seseorang akan melakukan suatu hal atau kegiatan karena ada motivasi dalam dirinya untuk melakukan hal tersebut. Motivasi dan dorongan yang kuat dalam belajar akan mencapai hasil yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
Motivasi sebagai
faktor utama dalam belajar berfungsi untuk
menggerakkan perbuatan belajar. Kebanyakan siswa yang besar motivasinya
akan giat belajar untuk meningkatkan hasil belajar, sebaliknya mereka yang
memiliki motivasi rendah, tampak tidak bersemangat untuk belajar.
Baca Juga: Memilah dan Memilih Guru dalam Belajar, Bolehkah?
Selanjutnya seperti yang dikemukakan oleh W.S Winkel (2004:526) Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar sendiri merupakan dorongan ataupun daya penggerak yang bisa berasal dari diri sendiri maupun dari luar.
Motivasi yang tinggi untuk selalu belajar ini sangatlah penting dimiliki oleh seorang pelajar karena motivasi akan menjadi pendorong kita agar giat, rajin dan bersemangat dalam menjalani suatu proses mencapai tujuan yang diinginkan atau yang telah ditetapkan sebelumnya. Motivasi belajar juga merupakan salah satu solusi menghadapi rasa malas, walaupun tentu saja rasa malas kadang masih datang tetapi motivasi belajar akan menghalangi kita untuk terus-terusan terlena dengan rasa malas tersebut.
Selanjutnya
hal ini juga seperti yang dapat dilihat
pada artikel guru inovatif “Apalagi siswa zaman
sekarang yang katanya kalau tidak
diberi tugas oleh gurunya, maka tidak belajar atau hanya belajar saat ada
ulangan saja, itu saja sudah lebih baik. Bahkan ada
yang mau ulangan tetapi tetap tidak belajar sungguh-sungguh, hanya yang penting belajar bukan belajar itu
penting. Selain rasa malas
ada godaan lain seperti bermain
dengan teman, menonton TV dan HP yang
menjadi godaan terbesar pelajar zaman sekarang”.https://guruinovatif.id/artikel/pentingnya-motivasi-belajar-bagi-pelajar-zaman-sekarang diakses tanggal 12
Oktober 2024.
Maksud kutipan di atas
Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi
mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan
melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar;
seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan
berhasil dengan maksimal atau mencapai hasil. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan menurunnya motivasi belajar pada seorang pelajar, terutama pelajar
zaman sekarang.
Saat ini mereka hidup di dunia yang serba mudah, teknologi
memang membantu kita untuk memudahkan pekerjaan tetapi terkadang dapat
menjerumuskan kita juga, sehingga peran dan perhatian orang tua memang sangat
penting untuk mempertahankan agar motivasi pada anak terus ada. Seperti dengan
sering bertanya pada anak atau dalam kata lain memberikan perhatian, memberikan
dukungan, dukung bakat atau hal yang anak sukai, dll.
Di samping dorongan dari orang tua, guru juga perlu
berperan untuk terus mengajak dan berupaya meningkatkan motivasi anak di
sekolah dengan cara mengajar yang dapat menarik perhatian mereka, karena salah
satu hal yang membuat anak bersemangat ke sekolah karena menyenangi cara
mengajar yang di terapkan oleh guru tersebut.
Selanjutnya, motivasi itu sangat penting untuk mendorong
agar semangat dan gairah terus ada untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Upaya-upaya yang dapat meningkatkan motivasi pelajar untuk belajar
sungguh-sungguh harus terus ditanamkan pada diri pelajar, karena dengan adanya
motivasi didalam diri maka kita dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Motivasi itu sendiri terbagi ke dalam 2 jenis , yaitu :
a)
Motivasi Intrinsik,
yaitu Motivasi yang muncul dalam diri seseorang tanpa perlu adanya rangsangan
dari luar, karena dalam diri seseorang tersebut sudah ada dorongan atau
semangat untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik ini bersifat internal dan
biasanya muncul dengan sendirinya dalam diri individu. Beberapa kegiatan yang
menggambarkan motivasi intrinsik seperti senang untuk belajar hal-hal yang baru
karena menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik, selalu membersihkan kamar
sendiri setelah digunakan karena memiliki hobi bersih-bersih, dan lain
sebagainya.
b)
Motivasi Ekstrinsik,
yaitu motivasi yang muncul dalam diri seseorang karena adanya rangsangan dari
pihak luar. Motivasi ekstrinsik ini mengacu pada perilaku seseorang yang
didorong untuk mendapatkan imbalan dari pihak luar. Beberapa kegiatan yang
menggambarkan motivasi ekstrinsik seperti ikut berpartisipasi dalam suatu
perlombaan karena berharap bisa membawa pulang hadiah, belajar mengenai hal-hal
baru karena adanya tuntutan dari pekerjaan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Teaching Factory, Mencetak Guru Inovatif dan Lulusan SMK yang Siap Kerja
2. Motivasi Diperlukan untuk Meningkatkan Potensi Diri
Motivasi itu sendiri merupakan sebuah keinginan,
dorongan ataupun rangsangan yang dapat dijadikan acuan oleh seseorang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau untuk mencapai tujuan tertentu.
Keinginan dan motivasi yang kuat harus dimiliki untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Saat kita menggali potensi diri, kita dapat menemukan
kelebihan-kelebihan yang belum kita temukan
sebelumnya. Jika kita dapat mengembangkan potensi yang kita miliki atau
yang ada pada diri kita, maka dengan sendirinya hal tersebut akan meningkatkan
rasa percaya diri dan kepuasan diri karena kita mampu melakukan sesuatu dengan
baik dan seperti yang kita harapkan. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan potensi diri, yaitu :
a) Mengenali diri sendiri, dengan mengenali
diri, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, seseorang akan mampu melakukan
pengembangan diri yang lebih terarah
b) Menetapkan tujuan, menetapkan tujuan
dengan jelas dan terarah sesuai dengan potensi atau kemampuan yang dimiliki
c) Belajar tanpa henti, dengan terus-menerus
belajar pengetahuan yang kita miliki tentunya akan semakin meningkat
d) Mengembangkan keterampilan, keterampilan
yang kita miliki harus dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
e) Tidak berputus asa, kegagalan yang kita
terima atas suatu usaha yang kita lakukan adalah guru terbaik yang dapat kita
jadikan pengingat bagi diri sendiri untuk mempersiapkan diri lebih baik dari
sebelumnya.
f) Selalu terbuka terhadap perubahan, seseorang harus mampuuntuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi, agar dapat bertahan di situasi manapun.
Selanjutnya motivasi adalah salah satu hal penting untuk membantu kita mencapai tujuan, memecahkan masalah, menghadapi tantangan dari mengambil peluang, namun terkadang kita bisa kehilangan motivasi karena kegagalan, kekecewaan, atau kebosanan, yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup kita dan bahkan berujung pada masalah kesehatan seperti depresi. https://www.kompasiana.com/nuzultalithapratiwi0204/65393d93ee794a4a9301bd62/motivasi-diri-untuk-termotivasi Di akses tanggal 12 Oktober 2024.
Maksud dari kutipan di atas adalah
untuk memaksimalkan potensi yang kita miliki, kita perlu bermimpi besar, menetapkan tujuan dan mengejarnya dengan
penuh semangat. Percaya pada diri sendiri dan kemampuan yang kita miliki. Ada
beberapa cara untuk memotivasi diri sendiri,yaitu :
a) Jangan pernah takut melakukan kesalahan,
karena kesalahan itu adalah suatu cara untuk belajar agar bisa lebih baik lagi
ke depan
b) Fokus dan perbaiki kesalahan yang terjadi
dan ambil pembelajaran dari kegagalan tersebut, karena kesalahan adalah tolak
ukur untuk mengubahmu menjadi sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya
c) Memulai sesuatu dengan hal-hal yang kecil
terlebih dahulu, setiap orang mungkin takut untuk memulai sesuatu karena takut
gagal, hilangkan rasa takut tersebut dan mulailah kerjakan apa yang ingin kamu
capai
d) Evaluasi pencapaian apa yang sudah kita
lalui, lakukan penilaian mengenai hal-hal yang kita kerjakan beserta hasilnya
e) Hargai diri sendiri atas pencapaian yang telah kita lalui, karena dengan menghargai dan mengapresiasi diri sendiri kita akan merasa lebih percaya diri
3. Motivasi Belajar Adalah Salah Satu Acuan untuk Mencapai Tujuan
Mengapa motivasi itu penting? Motivasi itu penting karena untuk memberikan gairah dan semangat belajar bagi peseta didik. Jika peserta didik tidak memiliki motivasi maka tentu semangatnya untuk belajar tidak ada sama sekali dan dia tidak akan bersungguh-sungguh untuk belajar dan menerima pelajaran yang di berikan di sekolah.
Selanjutnya hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2010:249) mengatakan bahwa proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/download/2838/2064 Di akses tanggal 17 Oktober 2024.
Saat ini sering terjadi siswa yang kurang berprestasi di sekolah bukan disebabkan oleh potensi dan kemampuannya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
Merujuk pada kutipan di atas dapat dipahami bahwa motivasi merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki dan pertahankan setiap waktu oleh peserta didik, karena dengan adanya motivasi yang kuat setiap waktu kita akan terus mempunyai semangat untuk terus mengasah kemampuan dan potensi diri yang ada pada diri kita sehingga kita bisa terus fokus untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya.
Motivasi yang kuat dan terus menerus dipertahankan dalam diri seseorang akan memberikan dampak yang sangat baik bagi orang tersebut. Semangat yang dimiliki setiap harinya untuk mengerjakan hal-hal yang menjadi acuan dan harapannya akan dengan penuh kepedulian dan bersungguh-sungguh untuk mengerjakannya. Kehilangan semangat dan rasa percaya diri itu sangat tidak baik untuk perkembangan diri seseorang, karena akan memberikan dampak tidak akan mau berusaha lagi dan mudah berputus asa.
Motivasi juga merupakan sesuatu yang dinamis, atau berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dari waktu ke waktu. Terkadang motivasi kita terhadap sesuatu hal bisa berubah-ubah, sesekali naik turun seiring berjalannya waktu. Ada yang semakin hari motivasinya semakin meningkat atau bahkan ada juga motivasinya yang semakin hari semakin menurun. Semua itu sangat tergantung pada diri kita sendiri menjaga bagaimana motivasi itu akan tetap terus ada dan bahkan semakin meningkat kedepannya. Semangat dan gairah untuk belajar sungguh-sungguh akan memberikan hasil yang baik ke depan.
Di bawah ini adalah contoh bagaimana motivasi itu perlu di tingkatkan lagi pada saat sudah mulai menurun pada diri peserta didik. Pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, spenulis menemukan salah satu peserta didik yang tidak memiliki motivasi sedikitpun untuk belajar.
Hal itu terlihat pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di kelas peserta didik tersebut terkesan acuh dan tak acuh serta tidak memperdulikan apapun mengenai materi yang disampaikan. Kemudian setelah berkomunikasi dengan peserta didik tersebut disimpulkan, bahwa peserta didik tersebut ternyata cenderung tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang bersifat praktik, dibandingkan dengan pembelajaran teori. Peserta didik tersebut akan memperhatikan dan mendengar dengan seksama jika itu berkaitan dengan pembelajaran praktik, sangat berbanding terbalik dengan pembelajaran teori di kelas.
Baca Juga: Guru Idola Zaman Now Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Belajar
Mengamati hal yang terjadi di ruang
kelas tersebut, maka salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motivasi peserta
didik tersebut agar tertarik dengan kegiatan pembelajaran teori adalah
menggunakan media-media pembelajaran yang bervariasi dan menarik, media-media
pembelajaran yang berbasis teknologi, seperti video pembelajaran, canva,
powerpoint, dan lain sebagainya. Dengan adanya variasi yang digunakan, diharapkan bisa meningkatkan
motivasi peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Apa itu semangat belajar? Pernahkah kalian malas mengikuti kegiatan pembelajaran? Semangat belajar adalah dorongan atau sikap antusias yang dimiliki oleh seseorang yang di tunjukkan atau diperlihatkan siswa melalui keterlibatannya dalam pengetahuan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Semangat belajar itu sendiri akan sangat berpengaruh pada hasil belajar yang akan di raih.
Selain itu, semangat belajar juga
merupakan kunci utama bagi peserta didik untuk meningkatkan kualitas diri.
Semangat belajar adalah syarat utama yang harus dimiliki oleh peserta didik,
karena jika seorang peserta didik yang belajar tanpa adanya semangat atau
kurangnya motivasi maka tidak akan memperoleh hasil yang maksimal.
Selanjutnya apa keterkaitan motivasi belajar dengan gairah dan semangat belajar ? Hal ini seperti yang pernah dikemukakan oleh Sardiman (2003:84) “Kegiatan belajar sangat memerlukan motivasi. Motivation is an assential condition of learning.” Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi.https://sulbar.kemenag.go.id/opini/meningkatkan-motivasi-belajar-siswa-dengan-menggunakan-media-pembelajaran Diakses tanggal 18 Oktober 2024.
Maksud
dan pemahaman dari kutipan di atas adalah Motivasi dan semangat belajar
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Tidak ada
kegiatan pembelajaran tanpa adanya motivasi, oleh karena itu motivasi mempunyai
peranan penting dalam mencapai hasil atau tujuan pembelajaran.
Makin tepat dan terarah motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil juga
pelajaran yang dipelajarinya dari waktu ke waktu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan usaha belajar bagi para siswa (peserta didik).
Selanjutnya
juga terdapat dalam kutipan “Motivasi belajar tidak hanya penting untuk
prestasi akademis, tetapi juga untuk pengembangan pribadi dan profesional
siswa. Memiliki motivasi yang tinggi dapat mendorong siswa untuk mengejar
pengetahuan dengan gairah, mengembangkan keterampilan yang mendalam, dan menjadi
pemimpin masa depan”. Dilansir dari https://www.kompasiana.com/nilaiintelektual/6588e068de948f0835212133/kiat-membangun-motivasi-belajar-pada-siswa Di akses tanggal 18 Oktober 2024.
Berdasarkan
dua kutipan di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi belajar itu sangat dibutuhkan oleh seorang peserta didik berupa
dorongan dan keinginan yang dapat membuat peserta didik mencapai suatu tujuan belajar
yang telah dibuat sebelumnya. Peserta didik yang tidak mempunyai semangat dan motivasi belajar yang
rendah akan cenderung cepat merasa bosan, tidak bersemangat, sulit sekali untuk
berkonsentrasi, dan akan membuat peserta didik cenderung malas untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Proses
pembelajaran akan mencapai hasil yang baik apabila siswa memiliki motivasi
belajar yang tinggi. Guru sebagai pendidik dan motivator harus memotivasi peserta
didik untuk belajar demi tercapainya tujuan yang di inginkan. Ciri-ciri peserta
didik yang dikatakan memiliki motivasi belajar sebagai berikut :
a) Tekun mengerjakan tugas (belajar dengan rutin dan tidak berhenti sebelum selesai)
b) Ulet (Mampu menghadapi kesulitan dan
tidak mudah putus asa)
c) Lebih senang bekerja / belajar mandiri
e) Terkadang mudah bosan dengan tugas-tugas yang sifatnya
berulang-ulang
f) Cenderung dapat mempertahankan pendapatnya
g)
Tidak mudah melepaskan hal yang benar menurut keyakinannya.
Adapun
solusi yang tepat yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan gairah dan semangat belajar adalah, memilih metode belajar
yang tepat, menentukan target belajar, dan disiplin dan konsisten.
Untuk
lebih jelasnya penulis akan memaparkan satu persatu dari solusi yang telah
disebutkan di atas. Pertama, adalah mengenai bagaimana strategi dari guru untuk
memilih metode belajar yang tepat
sehingga peserta didik merasa tertarik dan termotivasi untuk belajar.
Salah satunya mungkin bisa dengan melibatkan siswa pada saat proses
pembelajaran, memberikan umpan balik yang bisa meningkatkan motivasi dan
semangat peserta didik, menggunakan teknologi sebagai media dalam pembelajaran,
dan lain sebagainya.
Kedua, manentukan target belajar merupakan suatu hal
yang penting karena dengan menetapkan tujuan akan menjadi motivasi tersendiri
bagi peserta didik saat mulai merasa kehilangan minat belajar. Jika mempunyai
tujuan maka peserta didik akan fokus dan bersungguh-sungguh selama kegiatan
pembelajaran. Ketiga, Disiplin dan konsisten merupakan sifat atau karakter utama
yang harus dimiliki oleh peserta didik karena dapat membantu peserta didik mencapai lebih banyak tujuan, membangun
keterampilan, memperkuat kelemahan dan mengembangkan potensi yang dimilki.
Salah satu contoh yang bisa dilakukan
untuk menumbuhkan karakter disiplin dalam diri dapat berupa melakukan
pembiasaan yang sudah terstruktur dan terjadwal.
5. Keberhasilan Belajar akan ditentukan oleh Motivasi yang Ada pada Diri
Keberhasilan belajar peserta didik
akan dapat kita lihat pada seberapa besar adanya perubahan perilaku yang dapat
di capai peserta didik melalui belajar. Keberhasilan belajar peserta didik
dapat dipengaruhi oleh 2(dua) faktor, yaitu faktor internal dan factor
eksternal. Faktor internal terdiri dari motivasi, minat, perhatian belajar dan
kesiapan belajar, sedangkan faktor eksternal terdiri dari metode guru
mengajar, teman bergaul, dan ruang kelas (fasilitas).
Keberhasilan belajar dan pencapaian
presstasi peserta didik sedikit banyak dipengaruhi oleh support dan dukungan
yang diberikan oleh keluarga. Keluarga merupakan tempat pertama dan terlama
bagi peserta didik dalam upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi
diri serta kemampuannya baik kemampuan kognitif maupun sosialnya. Di samping
keluarga, sekolah juga merupakan tempat yang penting bagi perkembangan peserta
didik, selain itu interaksi dengan teman terkadang dapat mendorong siswa untuk
berprestasi lebih baik lagi.
Selanjutnya
berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Hamalik "Hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku atau sifat seseorang yang bisa diamati atau diukur dari
pengetahuan, sikap, dan keterampilannya." https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/27/100000369/7-pengertian-hasil-belajar-menurut-ahli Diakses tanggal 18 Oktober 2024.
Maksud
kutipan diatas adalah hasil yang di dapat dari
proses belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan
dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan tingkah laku tersebut tentunya
akan berbeda dari sebelum peserta didik berada dalam situasi belajar dan
sesudah melakukan kegiatan belajar.
Dilansir
dari buku “Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray”
(2022) karya Haryanto, berikut pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana:
"Pada hakikatnya, hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
bukti hasil belajar." Dalam pengertian yang lebih luas, ia sependapat
dengan Bloom yang menyatakan bahwa hasil belajar mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik. https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/27/100000369/7-pengertian-hasil-belajar-menurut-ahli Diakses tanggal 18 Oktober 2024
Berdasarkan
kutipan yang dikemukakan di atas dapat kita ketahui bahwa hasil belajar peserta
didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang telah terjadi setelah
proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku yang dimaksud dapat berupa
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah aktivitas belajar yang
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari
dua kutipan diatas dapat kita pahami bahwa pada dasarnya keberhasilan belajar
itu adalah perubahan perilaku yang didapat peserta didik setelah melalui proses
belajar. Pada saat belajar itu pula peserta didik diharapkan dapat terus
meningkatkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Peserta didik dikatakan
berhasil dalam belajar apabila dapat menunjukkan perubahan perilakunya setelah
melalui proses belajar. Hasil belajar tidak hanya berbentuk nilai saja akan
tetapi dapat berupa perubahan peserta didik pada hal yang meliputi peningkatan
kemampuan di aspek kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
Simpulan
Motivasi merupakan salah satu komponen
utama perilaku manusia, karena dengan motivasilah yang menyebabkan seseorang
memilih tindakan tertentu. Motivasi yang
ada pada diri akan membentuk sikap seseorang dan membangun keinginan untuk
mencapai pada apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Motivasi belajar adalah salah satu faktor
yang sangat menentukan bagi peserta didik untuk mencapai prestasi atau tujuan
yang diharapkan. Setiap peserta didik harus memiliki gairah, semangat dan
motivasi yang tinggi dan terus berupaya mempertahankannya dari waktu ke waktu
agar apa yang menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh peserta didik dapat
terwujud. Motivasi belajar itu sangat
penting dimiliki oleh peserta didik karena peserta didik yang termotivasi jauh
lebih mungkin untuk mengembangkan potensi mereka dan mencapai kesuksesan.
0 Komentar