Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Oleh : Nurul Fida, S.Pd
Remaja saat ini memiliki ciri khas dalam
menggunakan media digital. Ada
dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh pesatnya perkembangan media
digital. Penggunaan media digital telah banyak mengubah pola pikir, keterikatan hubungan sosial, cara berhubungan dengan
teman sebaya serta mengelola informasi.
Banyak hal yang dapat dilakukan remaja dengan memanfaatkan perkembangan digital saat ini, mulai dari membuat video konten, video animasi, membuat poster yang memiliki template yang beraneka ragam dan juga menggunakannya sebagai wadah informasi.
Maraknya perkembangan media digital, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat, tak terkecuali guru Bimbingan Konseling (BK). Guru Bimbingan Konseling (BK) sebagai tokoh sentral dalam pengembangan diri siswa, juga dituntut kreatif dalam memberikan layanan Bimbingan dan Konseling.
Baca Juga: Motivasi Belajar, Pentingkah?
Guru Bimbingan Konseling (BK) tidak cukup hanya mengandalkan pengetahuan serta karakter kepribadian yang menarik.
Akan tetapi, dituntut untuk memiliki skill atau keterampilan dan kreativitas agar dapat menjadi sumber inspiratif dan mampu memberdayakan potensi diri peserta didik menjadi pribadi yang mampu mengembangkan dirinya dalam kehidupan sosial, pribadi, belajar, karir dan agamanya serta kehidupan keluarga.
Baca Juga: Memilah dan Memilih Guru dalam Belajar, Bolehkah?
Penerapan media BK oleh guru BK sesuai dengan perkembangan zaman, yaitu dengan menggunakan media digital. Media yang dimaksud bisa berupa media cetak, visual dan audio.
Pengaplikasian teknologi digital maupun manual merupakan salah satu paket lengkap yang digunakan guru Bimbingan Konseling (BK) dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling untuk menumbuhkan antusias siswa mengikuti layanan agar mencapai tujuan layanan bimbingan konseling.
Penggunaan media bimbingan konseling membuat guru Bimbingan Konseling (BK) mudah dalam menyampaikan informasi terkait layanan bimbingan konseling dan memudahkan siswa untuk menerima informasi yang disampaikan kepadanya.
Mengembangakan gaya tampilan media dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran serta membantu siswa dalam memahami hal-hal yang disampaikan dari media yang disajikan.
1.Mempermudah Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling.
Media pembelajaran menjadi bagian yang penting dalam proses belajar mengajar, hal ini karena media pembelajaran bisa menjadi sarana yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi yang disampaikan guru kepada siswa baik itu guru mapel maupun guru Bimbingan Konseling (BK)K. Untuk itulah guru Bimbingan Konseling (BK), harus dapat memaksimalkan penggunaan media agar proses layanan bimbingan dan konseling berjalan dengan optimal.
Media BK bisa berfungsi untuk memperlancar proses bimbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang dialami atau merangkap bahan yang disajikan lebih mudah dan lebih cepat.
Pemberian layanan bimbingan dan konseling yang cenderung sering dilakukan guru BK adalah hanya dengan metode ceramah ataupun poster saja. Padahal dalam menyampaikan informasi terkait pembimbingan terhadap siswa dapat dilakukan dengan menggunakan kemudahan perkembangan teknologi media digital.
Selanjutnya, penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa/klien tertarik layanan bimbingan dan konseling, serta untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan ketrampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan bimbingan dan konseling. https://core.ac.uk/download/pdf/95747724.pdf di akses pada tanggal 12 oktober 2024
Maksud dari kutipan di atas adalah menggunakan media dalam layanan bimbingan konseling sangat efektif. Pemanfaatan media dapat memperjelas tampilan informasi agar mudah dipahami dan tidak terjadi dispersepsi antara guru BK yang menyajikan infomasi dengan siswa yang menerima informasi yang nantikan akan merubah perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan menjadi perilaku yang wajar dilakukan oleh seorang siswa.
Penyajian media BK yang kreatif dapat membuat siswa antusias dalam mengikuti proses layanan bimbingan konseling dan berdampak pada keefektifan kinerja guru BK.
2.
Siswa
Mengenali Karakter Dirinya
Selain memudahkan guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, media BK juga merupakan alat yang berfungsi mempermudah dan memperlancar proses layanan bimbingan konseling. Artinya, media BK dapat membantu siswa lebih mudah untuk memahami masalah yang sedang dialami dengan cepat.
Ada contoh media BK yang diberikan untuk mengungkap permasalahan yang sedang dihadapi siswa, dengan begitu guru BK bisa membantu siswa untuk dapat menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.
Baca Juga:Guru Mengajar dengan Hati adalah Guru yang Dirindui
Dengan terselesaikannya masalah siswa, diharapkan siswa mampu mengembangkan tugas-tugas perkembangannya dengan baik dan terarah serta mengambangkan bakat minat yang dimiliki.
Berdasarkan rujukan terkait tentang, media bimbingan dan konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Dengan demikian perlu dipahami, media bimbingan dan konseling memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi bimbingan dan konseling tersebut.
Software sebagai perangkat lunak adalah informasi atau bahan bimbingan dan konseling itu sendiri yang akan disampaikan kepada peserta didik/konseli, sedangkan hardware adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan bimbingan dan konseling tersebut. https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php.konseli/article/view/562/453diakses pada 17 oktober 2024.
Kutipan di atas dijelaskan bahwa, dalam menerapkan media layanan bimbingan konseling terdiri perangkat keras (hardware) dan juga unsur bawaan (software). Hal itu dilakukan untuk memudahkan penyajikan informasi dan juga memudahkan siswa dalam menerima informasi yang diberikan guru bimbingan konseling.
Dengan mengaplikasikan dua perangkat dalam layanan bimbingan konseling maka penyampaian informasi akan lebih menarik untuk dapat diterima oleh siswa. Hal itulah yang memberikan dampak positif pada siswa terkait penambahan informasi yang dibisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari, sehingga terbentuklah karakter yang kuat pada diri.
Pemberian layanan bimbingan konseling pada siswa bukan hanya merujuk pada permasalahan yang dialami siswa, akan tetapi pada tingkat pemahaman diri siswa. banyaknya penerapan media yang dilaksanakan oleh guru Bimbingan Konseling (BK) dengan menggabungkan media manual dan juga teknologi akan menjadi daya tarik siswa untuk mau mengikuti kegiatan bimbingan konseling.
Dalam memahami informasi yang disampaikan guru BK yang sajikan dengan tampilan menarik. Tampilan media yang disediakan oleh guru BK seperti dalam bentuk gambar, poster, leafleat dan juga video-video motivasi. Banyaknya bentuk media, maka banyaknya pelayanan bimbingan konseling yang diberikan, sehingga pemahaman diri siswa semakin bertambah.
3. Siswa
Mengetahui Bakat Minat yang Dimiliki
Semakin berkembangnya teknologi maka semakin banyaknya hak-hal baru yang ditemukan. Hal itu berdampak pada berkembangnya keinginan seseorang untuk menjadi lebih berkembang. Serupa dengan siswa yang memiliki keinginan untuk menjadi bisa menjadi sesuatu yang dapat mengikuti perkembangan jaman. Dalam hal ini guru bimbingan konseling memiliki peran aktif dalam membantu siswa mewujudkan keinginannya.
Sesuatu yang menjadi tantangan bagi guru BK adalah ketidakpemahaman siswa tentang potensi yang dimiliki seperti bakat minat yang dimiliki. Siswa yang tidak mengetahui bakat minat yang dimiliki cenderung pasif ketika di kaitkan dengan keinginannya dimasa depan.
Oleh karena itu, guru BK harus menggunakan media yang dapat membantu siswa mengetahui bakat minat yang dimiliki. Guru BK dapat menggunakan media digital dan juga media cetak.
Semakin konsisten guru BK membimbing siswa dengan menerapkan media dengan tampilan menarik, maka semakin menarik perhatian siswa untuk mau mengikuti layanan yang diberikan, sehingga hal tersebut dapat berdampak pada pemahaman bakat minat yang dimiliki setiap siswa.
Berdasarkan kutipan, Rahma (Rahma, 2010, p. 155) menjelaskan bahwa guru Bimbingan Konseling (BK) berperan membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pelayanan bimbingan dan konseling difokuskan kepada upaya membantu peserta didik mengokohkan pilihan dan pengembangan karir sejalan dengan bidang vokasi yang menjadi pilihannya.
Bimbingan karir (membangun soft skill) dan bimbingan vokasional (membangun hard skill) harus dikembangkan sinergis, dan untuk itu diperlukan kolaborasi produktif antara guru BK dengan guru bidang studi/mata pelajaran/keterampilan vokasional. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/75057846/665-libre.pdf?1637706013=&response-content-disposition diakses pada tanggal 15 oktober 2024
Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa, dalam membantu siswa memahami potensi yang dimiliki, bukan hanya tugas seorang guru BK saja, tetapi juga tugas guru mata pelajaran dan juga guru produktif. Karena dengan kolaborasi bersama antara guru BK dengan guru-guru tersebut, akan sangat efektif untuk siswa mengembangkan bakat minat yang dimiliki. Sehingga siswa tersebut dapat menentukan arah karir yang sesuai dengan dirinya. Dalam hal ini siswa membutuhkan salah satu layanan bimbingan konseling yaitu bimbingan karir.
Contohnya, siswa yang jarang sekolah ataupun mangkir pada jam pelajaran, merupakan salah satu bentuk kurangnya semangat belajar yang berdampak pada kualitas pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut merupakan tembok penghalang siswa untuk mengetahui bakat minat yang dimiliki.
Bentuk kolaborasi yang dilakukan guru bimbingan konseling dengan guru mapel dan juga guru produktif adalah dengan mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang membuat siswa tersebut memiliki motivasi yang rendah. Sehingga dengan mengetahui penyebab permasalahan yang dimiliki siswa, guru-guru yang terlibat dapat membantu siswa mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Apabila masalah yang dihadapi terkait dengan pembelajaran, maka hal tersebut akan di komunikasikan lagi dengan guru mapel yang mengajar dikelasnya. Apabila masalah yang dihadapi berasal dari dirinya maka, hal tersebut akan menjadi ranahnya guru BK.
Hal yang dapat dilakukan oleh guru BK adalah dengan menggunakan media layanan BK yang dapat permasalahan yang sedang dihadapinya.
Berhasilnya kolaborasi antara guru Bimbingan Konseling (BK) dengan guru mapel dan guru produktif, maka akan berdampak pada penyelesaiann masalahnya. Sehingga tembok penghalang yang membuat siswa kurang memahami bakat minat yang dimiliki bisa menghilang dan hal tersebut bisa membuat siswa lebih mengembangkan bakat minat yang dimiliki untuk mencapai impian yang telah inginkan. Kemudian, kesuksesan akan diraih siswa karena memahami bakat minat yang miliki.
4.
Membantu
Penanganan Masalah Siswa
Dalam upaya penanganan masalah siswa, guru BK harus mengetahui terlebih dahulu akar permasalahan yang dihadapi siswa. Karena dengan mengetahui akar permasalahan siswa, bentuk penanganan masalah bisa disesuaikan agar nantinya permasalahan yang dihadapi siswa dapat terselesaikan dengan baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan guru BK untuk
mendapatkan akar masalahnya, misalnya dengan membagikan instrument Bimbingan
konseling yang hasilnya akan mengungkap permasalahan apa yang sedang dihadapi
oleh siswa.
Instrumen bimbingan konseling yang diberikan bisa menggunakan media bimbingan konseling yang telah dikembangkan oleh guru BK atau menggunakan media baku yang telah ditetapkan oleh POP BK. Setelah mengetahui hasil, guru Bimbingan Konseling (BK) bisa menyusun rencana pelaksanaan layanan untuk siswa sesuai dengan masalah yang dihadapi. Namun pada saat pengisian instrument di harapkan siswa dapat mengisi dengan jujur dan tidak menyontek untuk mendapatkan hasi yang maksimal.
Hasil dari instrument tersebut bisa diberikan dalam bentuk individual maupun kelompok, tergantung dari bagaimana bentuk masalah yang dihadapi. Rencana pelaksanaan layanan yang tepat dan diberikan sesuai dengan bentuk masalah, maka penyelesaian masalah dapat diselesaikan dengan baik.
Ada pengisian instrument bimbingan konseling yang diberikan dalam bentuk klasikal maupun dalam bentuk individual. Media yang digunakan guru BK bisa juga disesuaikan dengan masalah yang dihadapi siswa. Terentasnya masalah siswa maka akan berdampak juga pada perkembangan karakter siswa. Dimana siswa tersebut sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkugngan sekitar.
Berdasarkan sumber kutipan, fungsi media dalam pelayanan konseling selain dapat mengatasi keterbatasan akan ruang dan waktu saat pemberian layanan, media konseling juga dapat memberikan ketertarikan siswa terhadap layanan yang diberikan.
Misalnya diberikan melalui media audio video seperti film, motivasi dan sebagainya. Secara tidak langsung siswa akan terangsang dengan materi yang diberikan yang terkandung didalamnya, siswa juga tidak cepat merasakan bosan, dan tentunya dapat meningkatkan kualitas layanan konseling. https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/7566/1/17.3200.035.pdf di akses pada tanggal 18 oktober 2024
Sumber di atas dapat dijelaskan bahwa, media dalam layanan bimbingan konseling berfungsi untuk mengatasi keterbatasan ruang lingkup dalam pemberian layanan.
Media bimbingan konseling juga dapat diberikan sesuai dengan
ketertarikan siswa terhadap layana yang diberikan guru BK. Dengan ketertarikan
siswa mengikuti materi yang diberikan guru BK, maka kualitas layanan yang
diberikan guru BK efektif karena dapat dinikmati oleh siswa.
Dilansir dari, “https://core.ac.uk/download/pdf/35338091.pdf“ pemberian layanan bimbingan klasikal kepada siswa menggunakan media audio-visual seperti video atau film, dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa tersebut.”
Sehubungan dengan dua kutipan di atas, terdapat kesamaan yaitu sama-sama menjelaskan tentang media bimbingan konseling yang bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa terkait masalah yang sedang mereka alami sehingga menemukan jalan keluar untuk pemecahan masalahnya sendiri. Salah satu media yang dapat digunakan guru BK yaitu media audio visual.
5. Layanan Bimbingan
Konseling Berjalan dengan Efektif
Pada saat proses pemberian layanan bimbingan konseling sering dijumpai informasi yang disampaikan tidak akurat atau kurang tersampaikan dengan baik. Hal itu terjadi karena adanya hambatan saat penyampaian informasi.
Namun hal itu dapat di tanggulangi dengan menggunakan media bimbingan konseling yang disesuaikan dengan materi / informasi serta tujuan yang akan di sampaikan kepada siswa.
Berdasarkan sumber kutipan, penggunaan media pada layanan bimbingan dan konseling dapat membantu efektifitas penyampaian layanan bimbingan dan konseling. Pemanfaatan media dalam layanan bimbingan dan konseling dapat memperjelas penyajian pesan atau informasi agar tidak verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, merubah perilaku dari yang tidak diinginkan menjadi sesuai yang diinginkan, dan menyamakan persepsi antara pembimbing dengan individu yang dibimbing. https://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/view/2539 diakses pada tanggal 18 oktober 2024
Media bimbingan konseling sangat efektif untuk menjelakan informasi yang disajikan sehingga tidak terjadinya miskonsepsi terhadap antara guru BK dan siswa sebagai penerima informasi.
Dilansir dari “https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Taujih/article/download/21687/8962” Bantuan penggunaan teknologi sebagai alat dalam layanan Bimbingan dan Konseling sangat penting dan dibutuhkan untuk dilakukan di zaman sekarang. Untuk itu perlu mengetahui konsep dasar mengenai teknologi dan media dalam layanan bimbingan dan konseling ini sebagai bentuk membantu meningkatkan keefektivan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindaklanjut.
Kedua sumber kutipan di atas terdapat kesamaan yaitu sama-sama menjelaskan tentang penggunaan media BK dan keefektifan terhadap proses layanan bimbingan konseling, karena dengan menggunakan media BK pada proses layanan, akan memudahkan guru BK memperjelas informasi / materi yang disampaikan dan mampu menghemat waktu serta mencegah terjadinya miskonsepsi antara guru BK dan siswa. Selain itu, mempermudah guru BK dalam mengatur persiapan awal layanan sampai dengan tindaklanjut layanan.
Adapun solusi yang dapat ditawarkan penulis agar media BK up to date adalah sebagai berikut : Konsisten dalam memberikan layanan bimbingan konseling dan Mengupdate diri dan kemampuan sesuai perkembangan jaman.
Dalam konteks ini, guru diharuskan konsisten dalam pemberian layanan bimbingan konseling kepada siswa. Layanan bimbingan konseling yang diberikan juga bukan hanya diperuntukan pada siswa yang bermasalah saja tetapi kepada keseluruhan siswa.
Pada dasarnya pemberian layanan bimbingan konseling berguna untuk membimbing, mengembangkan kemampuan diri dan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami. Semakin konsisten guru Bimbingan Konseling (BK) dalam memberikan layanan bimbingan konseling maka semakin siswa dapat mengembangkan potensi dirinya, bakat minat yang sesuai dengan dikehendaki dan siswa akan meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik.
Besaranya keinginan siswa mengikuti proses layanan, maka semakin bertambah juga pemahaman siswa terkait pengembangan diri maupun penyelesaian masalahnya. Perubahan yang dapat kita lihat dari siswa terkait materi / informasi yang diberikan adalah dari perilaku yang ditunjukkan oleh siswa.
Mengupgrade diri harus senantiasa dilaksanakan baik itu terkait pengembangan pedagogik maupun professional. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan dan tuntutan jaman, mengembangkan keterampilan dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inspiratif dan berkualitas untuk generasi sekarang dan mendatang untuk siap mengahadapi masa depan.
Bagi guru BK itu sangat berpengaruh pada saat proses pemberian layanan. Semakin pesatnya perkembangan jaman, semakin unik juga perubahan perilaku seseorang tak terkecuali siswa. Sehingga berefek pada perkembangan media bimbingan konseling
Simpulan:
Penggunaan media BK dalam layanan bimbingan konseling sangat mempengaruhi proses keberhasilan suatu layanan. Karena media BK adalah kesatuan dalam proses layanan bimbingan konseling. Semakin berkembangnya media BK semakin baik rencana pelaksanaan layanan.
Memadukan
perkembangan teknologi media digital seperti media cetak, media visual dan
audio maka semakin inovatif dan kreatif media layanan bimbingan konseling yang
dikembangkan oleh guru Bimbingan Konseling (BK).
Hal tersebut akan menjadi daya Tarik bagi
siswa untuk mengikuti layanan bimbingan konseling dan memahami materi/informasi
yang disampaikan. Nantinya akan timbul pemahaman-pemahaman baru yang berdampak
pada perkembangan kepribadian dan karakter siswa. Selain berdampak pada
berkembangnya karakter siswa, tetapi juga berdampak pada kefektifan proses
layanan bimbingan konseling serta terarahnya administrasi yang dimiliki oleh
guru BK.
Penulis adalah Guru Bimbingan Konseling ( BK) SMKN Negeri 1 Dewantara
0 Komentar