Tsunami dalam Kenangan Duka

Tsunami dalam Kenangan Duka

                                                                Sumber: Dokumen Pribadi


Muklis Puna
Begitu luas Kau bentang lautan,
Menantang pandangan,
Walau jauh menghadang pandang,
tetap bertepi beselimut ombak
Sayup,- sayup berdesir mengantar kedamaian
Pasir -pasir berbisik tentang sebuah masa,

Baca Juga: Membaca Hujan
Ketika gelombang kokoh memanjang
datang mengulum daratan
Ketika rumah -rumah dipikul dipindahtempatkan
Ketika laut meludah limbah warna prhara
Ketika mayat -mayat berenang tak berhaluan

Dua puluh tahun sudah berlalu
Ujung sumatera dirundung duka
Kisah luka bertalu -talu mengalur dalam riwayat
Ratusan ribu nyawa pamit serentak
Deretan panjang berjejer pulang ke aras
Kelipatan waktu sudah berlalu
Orang -orang memang sudah berbenah
Sebagian sudah dalam lelap panjang,
Sesekali dikunjung, berkirim ayat
Sebagai rasa tak tertahan
Sebagian berfoto ria disimpan dalam kenangan

Baca juga: Menabur Angin
Ombak tinggi, panjang mengular
Tak lagi diharap datang bersua
Tak jua diharap datang menjemput

Tuhan...
Biarkan Kami pulang satu dua secara bergilir
Ketika waktu telah tertulis dalam buku diare- Mu
Ketika daun itu gugur atas nama Kami
Ketika nama Kami dalam genggaman
Kini lautmu mulai tenang
Ombak pelan menepuk punggung pantai
Angin mengirim pesan
Bahwa Kuasa -Mu memang dahsyat
Desember kelabu sudah berlalu
Duduk merenung memangku kisah
Merenda hari menjunjung harap

Lhokseumawe, 26 Desember 2024



Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar