Sumber: Dreamina.capcut.com
Muklis Puna
Berbulan bulan Kau tersesat di hutan maya
Ragamu mengerang -erang kesakitan
Kaki dan sayap patah tak berdaya
Harimau liar telah menyulam tubuhmu
Kau terkapar rebah di depan mata
Ragamu mengerang -erang kesakitan
Kaki dan sayap patah tak berdaya
Harimau liar telah menyulam tubuhmu
Kau terkapar rebah di depan mata
Baca Juga: Dalam Sajak Paling Nyeri
Kau tertatih-tatih di atas -jalan berduri
Suaramu parau, bicaramu meracau
Dalam dekapan hujan Kau perlahan pulang
Ketika ujung kakimu mencium beranda jiwaku
Kau meradang seperti serdadu di kancah perang
Suaramu parau, bicaramu meracau
Dalam dekapan hujan Kau perlahan pulang
Ketika ujung kakimu mencium beranda jiwaku
Kau meradang seperti serdadu di kancah perang
Bait- baitmu pucat pasi,
Hatiku seperti dicabik belati
Bekas sayatan menyeruak pada aksara bermakna
Burung hantu bersorak girang di bawah bulan
Badai petir mengamuk - amuk di jiwa
Bekas sayatan menyeruak pada aksara bermakna
Burung hantu bersorak girang di bawah bulan
Badai petir mengamuk - amuk di jiwa
Syair ku....
Kelamnya maya bermaya telah kau lalui
Lembar lembar keramat telah mengusirmu pulang
Bayang- bayang ketakutan tergurat di wajamu
Nakalnya diksimu mennyentil siapa saja
Lembar lembar keramat telah mengusirmu pulang
Bayang- bayang ketakutan tergurat di wajamu
Nakalnya diksimu mennyentil siapa saja
Baca Juga: Wanita dalam Pasu Rindu
Berbulan- bulan kau mengebara di hutan maya
Nyanyianmu telah menidurkan para pemabuk
Lirikmu sudah menggelitk negeri
Tema mu menggurita di tengah maya
Hingga para pemabuk takut dengan bayangnya
Nyanyianmu telah menidurkan para pemabuk
Lirikmu sudah menggelitk negeri
Tema mu menggurita di tengah maya
Hingga para pemabuk takut dengan bayangnya
Lhokseumawe, Januari 2025
0 Komentar