Oleh:
Mukhlis, S.Pd., M.Pd
Kata merupakan satuan gramatis yang masih bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Depdiknas (2007:513) mengemukakan kata yaitu ”Unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.” Pada definisi yang lain, Kridalaksana (2000:5) mengatakan kata adalah ”Suatu unit bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.”
Memperkuat pendapat di atas, Chaer (2003:162) menjelaskan kata merupakan ”Satuan bahasa yang memiliki satu pengertian atau kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.” Kata kata dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Sansekerta kathā. Dalam bahasa Sansekerta kathā arti sebenarnya adalah konversasi, bahasa, cerita atau dongeng. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".
Keberadaan kata dalam setiap kalimat mempunyai
konteks. Artinya kata-kata itu dipergunakan dalam hubungan yang lebih luas,
misalnya dalam kalimat, paragraf, atau karangan. Akhadiah dan Sakura (1988:91)
mengemukakan “Makna kata pada dasarnya bergantung kepada konteks yang mencakup
baik situasi fisik maupun verbal pada suatu waktu dan tempat suatu kata
digunakan. Karena segala sesuatu selalu berubah dalam kaitan waktu dan tempat,
maka tak ada kata yang digunakan dengan makna yang tepat sama.”
Uraian di atas memberikan gambaran bahwa, kata adalah elemen terkecil dalam sebuah
bahasa yang diucapkan atau dituliskan. Ha; ini merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang digunakan dalam berbahasa. Kata juga dapat
didefinisikan sebagai unit bahasa yang berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem.
Mislnya, (kata) atau beberapa
morfem gabungan (contoh perkataan).
Kata Kajian
Kata kajian merupakan kata-kata
yang sering dipergunakan secara terbatas dan dalam kesempatan tertentu. Kata
kajian sering dipergunakan oleh para ilmuan atau kelompok profesi tertentu
dalam makalah atau perbincangan khusus. Biasanya kata kajian hanya digunakan
dalam disilpin ilmu tertentu.
Muslich (2008:1) mengemukakan ”Kata
kajian adalah kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak
bisa langsung dipahami oleh semua orang. Kata kajian dipakai untuk suatu
pengkajian atau kepentingan keilmuan.” Memperkuat pendapat tersebut, Akhadiah
(1988:88) mengemukakan bahwa kata kajian adalah kelompok kata yang digunakan
oleh orang orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu, atau kelompok kata
yang tidak dipahami oleh masyarakat awam.”
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Ciri, Bentuk, Bahasa, dan Masalah dalam Esai
Kata
kajian banyak di antaranya merupakan serapan atau kata asing Pembentukan kata-kata kajian dalam bahasa
Indonesia dewasa ini dilakukan secara sadar oleh suatu badan atau komisi.
Pembentukan tersebut dapat memperkaya
kosakata bahasa Indonesia.
Hal ini disebabkan bahasa Indonesia
termasuk luwes dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain,
namun keluwesan itu tidak membuat mudah membentuk istilah kajian baru dan
mengabaikan khazanah bahasa Indonesia.
Dari
uraian di atas jelaslah bahwa, kata kajian merupakan deretan kata-kata yang
sering dipergunakan secara terbatas dan dalam kesempatan tertentu. Kata kajian
sering dipergunakan oleh para ilmuan atau kelompok profesi tertentu dalam
makalah atau perbincangan khusus, jadi kata kajian tidak mudah dimengerti atau
dipahami oleh masyarakat umum.
Kata
Populer
Kata populer merupakan deretan
kata-kata yang sudah umum dan lazim digunakan oleh masyarakat umum. Populer
merujuk pada kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:88) berarti ”dikenal dan
disukai orang banyak.” Akhadiah (2000:88)
mengemukakan bahwa kata populer adalah ”kata-kata yang dipergunakan pada
berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan semua lapisan
masyarakat.”
Kata populer dimengerti oleh masyarakat umum, dan sering pula digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Dalam keberadaannya, kata-kata populer merupakan kata-kata milik publik atau masyarakat umum. Hal ini disebabkan, kata-kata populer tidak terikat berdasarkan istilah disiplin ilmu tertentu.
Istilah kata populer menurut Soesono (1995:6) dipakai untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan menyenangkan bagi populus (rakyat), atau disukai orang kebanyakan, karena menarik dan mudah dipahami. Kata populer menghendaki istilah yang dikenal secara umum dan berlaku di kalangan masyarakat awam, jadi bukan istilah yang sulit, yang asing atau keren sampai mengagumkan, tetapi tidak dimengerti pendengarnya.
Pemakaian kata-kata populer,
dilihat dalam pemilihan kata-kata umum daripada kata khusus. Misalnya, kata penduduk lebih diketahui maknanya oleh
masyarakat luas daripada kata populasi
yang penjabaran maknanya hanya diketahui oleh orang-orang tertentu dan dalam
disiplin ilmu tertentu.
Kata arang lebih dikenal masyarakat daripada karbon. Maka sesuai dengan sebutannya, kata populer adalah kata
yang lebih banyak dikenal dan dipakai oleh segenap lapisan masyarakat di dalam
komunikasi sehari-hari. Dalam sebuah wacana, penggunaan kata-kata populer tentu
saja membuat pembaca atau orang banyak lebih mudah memahami isi wacana.
Nanang (2006:3) menjelaskan bahwa kata populer adalah kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang selalu akan dipakai dalam komunikasi sehari-hari, baik antara mereka yang berada di lapisan atas maupun di lapisan bawah, demikian sebaliknya.
Sedangkan kata-kata yang biasa
dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah,
pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata kajian atau
ilmiah.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa, kata populer merupakan kata-kata yang sudah umum dan lazim
digunakan oleh masyarakat umum, kata-kata populer merupakan kata-kata milik
publik atau masyarakat umum. Hal ini disebabkan, kata-kata populer tidak
terikat berdasarkan istilah disiplin ilmu tertentu, mudah dimengerti oleh
berbagai lapisan masyarakat.
Baca Juga: Teknik Menulis Esai dan Permasalahannya
Ciri-Ciri
Kata Kajian
Kata kajian memiliki ciri-ciri
khusus untuk membedakannya dengan kata populer. Muslich (2008:3) mengemukakan
ciri-ciri kata kajian yaitu:
Berdasarkan ciri-ciri kata kajian
yang dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa kata kajian hanya dipakai,
dikenal, dan dipahami oleh orang-orang tertentu dengan disiplin ilmu tertentu.
Selanjutnya, kata kajian tidak akan dijumpai dalam komunikasi sehari-hari,
karena jenis kata-kata ini hanya digunakan dalam kegiatan-kegiatan ilmiah
dengan jenis kata yang tidak jauh dari objek kajian.
Biasanya, penggunaan kata kajian
hanya dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah,
pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus. Penggunaannya sesuai dengan
disiplin ilmu yang mereka miliki, hal ini disebabkan tulisan-tulisan ilmiah,
diskusi dan sebagainya, hasilnya tersebut ditujukan untuk kalangan akademisi.
Berikut beberapa contoh kata kajian,
anarki, konklusi,analogi . bibliografi, definisi. diskriminasi.eksentrik. final,
friksi, kontemporer, prediksi,pasien. dan
menganalisa (www.google.com, Menulis di Media Massa Gampang)
Contoh penggunaan kata kajian dalam
kalimat.
Ciri-Ciri
Kata Populer
Kata-kata populer memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan kata kajian sudah mudah dikenal dan dipakai
dalam kehidupan sehari-hari. Nanang (2006:3) mengemukakan ciri-ciri kata
populer yaitu:
Berdasarkan ciri-ciri kata populer
yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kata populer merupakan
jenis kata yang mudah diketahui, dimengerti, dan dipakai oleh masyarakat luas.
Jadi, penggunaan kata populer tidak terbatas pada situasi dan kondisi apa pun.
Selain itu, berdasarkan ciri-ciri di atas juga dapat dipahami bahwa kata
populer dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menggambarkan bahwa kata
populer dapat dijumpai penggunaannya dalam masyarakat luas dan tidak dibatasi
serta terikat oleh hal-hal tertentu.
Mengingat kata populer memiliki
ciri-ciri seperti yang telah disebutkan di atas, maka banyak orang mengenal dan
mudah memahami makna kata populer. Penggunaan kata populer dalam kehidupan
sehari-hari juga sangat sering dijumpai.
Kata populer digunakan dalam
kalangan mana saja, keluarga, sekolah, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan
lebih sering menggunakan kata populer daripada kata kajian untuk berkomunikasi.
Penggunaan kata populer ini lebih
sering digunakan disebabkan komunikasi dapat diterima secara cepat dan tepat
dalam waktu yang singkat. Orang-orang yang berkomunikasi dengan menggunakan
kata populer tidak perlu bingung dengan kata yang asing, sebab kata-kata
tersebut sudah lazim dan sering dipergunakan.
Berikut beberapa contoh kata populer., Abai, kemerosotan,
Acuh, bini,Ayu, kurang, bikin, penelitian, Apes, Balet (Dally, dkk, 2005)
Contoh penggunaan kata populer
dalam kalimat.
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe
Kata
kajian merupakan kata-kata yang sering dipergunakan secara terbatas dan dalam
kesempatan tertentu. Kata kajian sering dipergunakan oleh para ilmuan atau
kelompok profesi tertentu dalam makalah atau perbincangan khusus. Biasanya kata
kajian hanya digunakan dalam disilpin ilmu tertentu.
Muslich (2008:1) mengemukakan ”Kata
kajian adalah kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak
bisa langsung dipahami oleh semua orang. Kata kajian dipakai untuk suatu
pengkajian atau kepentingan keilmuan.” Memperkuat pendapat tersebut, Akhadiah
(1988:88) mengemukakan bahwa kata kajian adalah kelompok kata yang digunakan
oleh orang orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu, atau kelompok kata
yang tidak dipahami oleh masyarakat awam.”
Kata
kajian banyak di antaranya merupakan serapan atau kata asing Pembentukan kata-kata kajian dalam bahasa
Indonesia dewasa ini dilakukan secara sadar oleh suatu badan atau komisi.
Pembentukan tersebut dapat memperkaya
kosakata bahasa Indonesia.
Hal ini disebabkan bahasa Indonesia
termasuk luwes dalam menerima dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain,
namun keluwesan itu tidak membuat mudah membentuk istilah kajian baru dan
mengabaikan khazanah bahasa Indonesia.
Dari
uraian di atas jelaslah bahwa, kata kajian merupakan deretan kata-kata yang
sering dipergunakan secara terbatas dan dalam kesempatan tertentu. Kata kajian
sering dipergunakan oleh para ilmuan atau kelompok profesi tertentu dalam
makalah atau perbincangan khusus, jadi kata kajian tidak mudah dimengerti atau
dipahami oleh masyarakat umum.
Kata
Populer
Kata populer merupakan deretan
kata-kata yang sudah umum dan lazim digunakan oleh masyarakat umum. Populer
merujuk pada kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:88) berarti ”dikenal dan
disukai orang banyak.” Akhadiah (2000:88)
mengemukakan bahwa kata populer adalah ”kata-kata yang dipergunakan pada
berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan semua lapisan
masyarakat.”
Kata populer dimengerti oleh
masyarakat umum, dan sering pula digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat.
Dalam keberadaannya, kata-kata populer merupakan kata-kata milik publik atau
masyarakat umum. Hal ini disebabkan, kata-kata populer tidak terikat berdasarkan
istilah disiplin ilmu tertentu.
Istilah kata populer menurut
Soesono (1995:6) dipakai untuk menyatakan sesuatu yang akrab dan menyenangkan
bagi populus (rakyat), atau disukai orang kebanyakan, karena menarik dan mudah
dipahami. Kata populer menghendaki istilah yang dikenal secara umum dan berlaku
di kalangan masyarakat awam, jadi bukan istilah yang sulit, yang asing atau
keren sampai mengagumkan, tetapi tidak dimengerti pendengarnya.
Pemakaian kata-kata populer,
dilihat dalam pemilihan kata-kata umum daripada kata khusus. Misalnya, kata penduduk lebih diketahui maknanya oleh
masyarakat luas daripada kata populasi
yang penjabaran maknanya hanya diketahui oleh orang-orang tertentu dan dalam
disiplin ilmu tertentu.
Kata arang lebih dikenal masyarakat daripada karbon. Maka sesuai dengan sebutannya, kata populer adalah kata
yang lebih banyak dikenal dan dipakai oleh segenap lapisan masyarakat di dalam
komunikasi sehari-hari. Dalam sebuah wacana, penggunaan kata-kata populer tentu
saja membuat pembaca atau orang banyak lebih mudah memahami isi wacana.
Nanang (2006:3) menjelaskan bahwa
kata populer adalah kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari. Kata-kata populer merupakan kata-kata yang selalu akan
dipakai dalam komunikasi sehari-hari, baik antara mereka yang berada di lapisan
atas maupun di lapisan bawah, demikian sebaliknya.
Sedangkan kata-kata yang biasa
dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah,
pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus disebut kata-kata kajian atau
ilmiah.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa, kata populer merupakan kata-kata yang sudah umum dan lazim
digunakan oleh masyarakat umum, kata-kata populer merupakan kata-kata milik
publik atau masyarakat umum. Hal ini disebabkan, kata-kata populer tidak
terikat berdasarkan istilah disiplin ilmu tertentu, mudah dimengerti oleh
berbagai lapisan masyarakat.
Ciri-Ciri
Kata Kajian
Kata kajian memiliki ciri-ciri
khusus untuk membedakannya dengan kata populer. Muslich (2008:3) mengemukakan
ciri-ciri kata kajian yaitu:
1)
Hanya
dikenal orang tertentu (ilmuan, cendikia)
2)
Dipakai
dalam kegiatan-kegiatan ilmiah.
Berdasarkan ciri-ciri kata kajian
yang dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa kata kajian hanya dipakai,
dikenal, dan dipahami oleh orang-orang tertentu dengan disiplin ilmu tertentu.
Selanjutnya, kata kajian tidak akan dijumpai dalam komunikasi sehari-hari,
karena jenis kata-kata ini hanya digunakan dalam kegiatan-kegiatan ilmiah
dengan jenis kata yang tidak jauh dari objek kajian.
Biasanya, penggunaan kata kajian
hanya dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah,
pertemuan-pertemuan resmi, diskusi-diskusi khusus. Penggunaannya sesuai dengan
disiplin ilmu yang mereka miliki, hal ini disebabkan tulisan-tulisan ilmiah,
diskusi dan sebagainya, hasilnya tersebut ditujukan untuk kalangan akademisi.
Berikut beberapa contoh kata kajian,
anarki, konklusi,analogi . bibliografi, definisi. diskriminasi.eksentrik. final,
friksi, kontemporer, prediksi,pasien. dan
menganalisa (www.google.com, Menulis di Media Massa Gampang)
Contoh penggunaan kata kajian dalam
kalimat.
1) Mahasiswa UI melakukan demo di
depan ruang rektor secara anarkis.
2) Konklusi
dari rapat kemarin
akan dibacakan siang ini.
3) Orang yang bodoh dan banyak bicara
dianalogikan seperti tong kosong nyaring bunyinya.
4) Bibliografi merupakan hal penting yang harus
diperhatikan dalam menulis karya ilmiah.
5) Para ahli memberikan definisi yang hampir sama terhadap
puisi.
6) Selama ini, para napi di Bireuen
merasa kurang puas disebabkan diskriminasi
oleh penjaga penjara.
7) Pada tahun 2010, diperkirakan para
artis banyak yang berbusana eksentrik.
8) Mahasiswa bahasa Indonesia sangat
serius mengikuti final.
9) Pada anggota DPR terjadi friksi sesama pengurus.
10) Sutardji Calzoum Bahri telah
dinobatkan sebagai pelopor puisi kontemporer.
11) Tahun 2010 dipredikasikan banyak arti yang meninggal karena kasus narkoba.
12) Selama ini pasien Askin di Puskesmas Blang Asan kurang mendapat perlakukan
yang baik.
Ciri-Ciri
Kata Populer
Kata-kata populer memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan kata kajian sudah mudah dikenal dan dipakai
dalam kehidupan sehari-hari. Nanang (2006:3) mengemukakan ciri-ciri kata
populer yaitu:
1) Mudah diketahui dan dimengerti.
2) Dipakai oleh masyarakat luas.
3) Dipakai dalam kehidupan
sehari-hari.
Berdasarkan ciri-ciri kata populer
yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kata populer merupakan
jenis kata yang mudah diketahui, dimengerti, dan dipakai oleh masyarakat luas.
Jadi, penggunaan kata populer tidak terbatas pada situasi dan kondisi apa pun.
Selain itu, berdasarkan ciri-ciri di atas juga dapat dipahami bahwa kata
populer dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menggambarkan bahwa kata
populer dapat dijumpai penggunaannya dalam masyarakat luas dan tidak dibatasi
serta terikat oleh hal-hal tertentu.
Mengingat kata populer memiliki
ciri-ciri seperti yang telah disebutkan di atas, maka banyak orang mengenal dan
mudah memahami makna kata populer. Penggunaan kata populer dalam kehidupan
sehari-hari juga sangat sering dijumpai.
Kata populer digunakan dalam
kalangan mana saja, keluarga, sekolah, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan
lebih sering menggunakan kata populer daripada kata kajian untuk berkomunikasi.
Penggunaan kata populer ini lebih
sering digunakan disebabkan komunikasi dapat diterima secara cepat dan tepat
dalam waktu yang singkat. Orang-orang yang berkomunikasi dengan menggunakan
kata populer tidak perlu bingung dengan kata yang asing, sebab kata-kata
tersebut sudah lazim dan sering dipergunakan.
Berikut beberapa contoh kata populer., Abai, kemerosotan,
Acuh, bini,Ayu, kurang, bikin, penelitian, Apes, Balet (Dally, dkk, 2005)
Contoh penggunaan kata populer
dalam kalimat.
1) Yuni tidak mungkin abaikan nasihat Bapaknya.
2) Kemerosotan bidang perbankan sangat berdampak
bagi petani kecil.
3) Sejak kejadian memalukan itu, dia
terkesan acuh kepadaku.
4) Pak Amat sangat sedih ditinggal
mati oleh bininya..
5) Paramita adalah gadis ayu yang tidak sombong.
6) Anggaran yang dikeluarkan
pemerintah sangat kurang untuk bidang
perikanan.
7) Kue yang dibikin Ibu lezat rasanya.
8) Hasil penelitian menunjukkan banyak mahasiswa tidak menguasai sintaksis.
9) Apes
benar nasibku kali
ini, jauh-jauh datang dari Lhokseumawe tetapi dosennya tidak masuk.
10) Balet merupakan jenis tarian yang
mementingkan kelenturan tubuh.
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe
0 Komentar