Pembiasaan Membaca Al-Qur’an di Awal Pembelajaran, adalah Solusi Pembentukan Karakter Siswa

Pembiasaan Membaca Al-Qur’an di Awal Pembelajaran, adalah Solusi Pembentukan Karakter Siswa

 


                  Sumber: Dokumen  Pribadi 

Oleh : Mutiawati, S.Ag.,M.Pd

Saat ini bangsa Indonesia sedang dilanda permasalahan yang sangat serius yaitu krisis moral. Berbagai macam permasalahan terjadi di Indonesia seperti korupsi, pertikaian antar warga, kemerosotan moral, kemiskinan, kesenjangan sosial, kasus-kasus kriminalitas, pergeseran budaya dan lain-lain. 

Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah melalui pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk membentuk karakter bangsa. 

Siswa merupakan sumber daya manusia dan asset terbesar bangsa yang harus dipersiapkan sebaik mungkin. Mereka adalah calon pemimpin dimasa depan yang akan membawa negara kearah yang lebih baik. 

Siswa merupakan modal pembangunan dimasa yang akan datang yang diharapkan mampu membawa bangsa kearah yang lebih maju.

Baca  Juga: Perlukah Siswa Shalat Berjamaah di Sekolah?

Sumber daya manusia yang diharapkan oleh negara adalah sumber daya menusia yang berkarakter. Negara tidak hanya menginginkan generasi yang cerdas dari segi intelektual dan ketrampilan tetapi yang lebih penting adalah generasi yang bermoral dan berkarakter.

Sesuai UU RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Tujuan Pendidikan Nasional tersebut sudah jelas bahwa pendidikan bukan hanya terfokus untuk mencetak generasi yang cerdas tetapi juga berfokus untuk mencetak generasi yang berkarakter.

Pendidikan karakter merupakan salah satu solusi untuk keluar dari permasalahan moral yang terjadi saat ini. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan untuk membentuk kepribadian seseorang agar menjadi pribadi yang baik.

Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk ditanamkan sedini mungkin agar dapat menjadi dasar yang kuat bagi siswa dalam menghadapi persoalan dimasa depan yang semakin komplik. 

Baca  Juga: Melihat Ulang Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi

Untuk menerapkan pendidikan karakter berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah, misalnya melalui mengeluarkan regulasi-regulasi tentang pendidikan karakter, pelatihan guru, seminar, workshop, dan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan guru-guru dalam pembentukan karakter siswa di sekolah. 

Guru pun sudah mencoba mengimplementasikan berbagai pengetahuan, kemampuan dan pengalamannya yang ada untuk melahirkan siswa berkarakter. 

Pemerintah juga menggulirkan program penguatan karakter dalam Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). 

Namun realita yang terjadi kualitas karakter siswa belum sebagaimana yang diharapkan, pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah-sekolah belum berhasil mengantarkan siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia, jujur dan bertanggung jawab. 

Masih banyak siswa yang terlibat dengan kasus pelanggaran moralitas seperti mencontek pada saat ujian, tawuran, pencurian, tidak mematuhi aturan sekolah, melawan guru, terlibat narkoba dan lain-lain yang selama ini sering terjadi dikalangan siswa. 

Padahal dari segi intelektual mereka tidak diragukan lagi. Tetapi sayangnya lemahnya moralitas serta pengaruh dunia luar, pengaruh perkembangan teknologi yang membuat para siswa jauh dari perilaku yang diharapkan.

Untuk menghadapi semua permasalahan di atas kita harus kembali kepada Al- quran. Solusi yang tepat untuk pembentukan karakter siswa adalah dengan pembiasaan membaca Al-quran. 

Al-quran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, Saw. untuk disampaikan kepada manusia agar dijadikan pedoman hidup, sebagai jalan kehidupan manusia untuk keluar dari kegelapan menuju kemajuan penuh hikmah. 

Baca Juga: Antara Harapan dan Kenyataan: Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Oleh karena itu dengan problema bangsa yang semakin kompleks, tindakan-tindakan yang mengarah pada perusakan moral perlu diluruskan dengan Al-quran. Al-quran merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan bangsa.

Rasulullah Saw. terbukti berhasil mengubah karakter bangsa Arab dengan Al-Quran. Bangsa yang sebelumnya diwarnai penyimpangan menjadi masyarakat berbudaya dan berperadaban.

Karenanya, sebagai bangsa yang penduduknya mayoritas beragama Islam, sudah seharusnya umat Islam Indonesia menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi dalam membangun karakter bangsa.

Al-Qur’an yang sarat dengan konsep dan nilai-nilai moral, sangat relevan untuk dijadikan sebagai rujukan utama dalam pembinaan karakter siswa. 

Membaca Al-quran mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter. Karena dengan membaca Al-Quran akan memperoleh ketenangan jiwa dan ketenangan hati. Ketenangan hati inilah yang membawa dirinya taat kepada Allah SWT sehingga menjadi sehat jasmani dan rohaninya.

Al Quran adalah pedoman bagi manusia dalam segala aktivitas, karena itu Al-Quran diturunkan oleh Allah swt bukan hanya untuk dibaca tetapi dipahami arti dan diterapkan dan diamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. 

Al-Quran juga sebagai obat sesuai dengan firman Allah Swt.dalam Qs. Al-Isra’: 82 yang artinya :” “Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang- orang yang dzalim selain kerugian”. 

Dalam Qs. Yunus ayat 57 Allah berfirman yng artinya :”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”

Berarti Al-Quran sangat dibutuhkan oleh rohani. rohani yang sehat dan kuat akan melebihi kekuatan tubuh yang sehat. Oleh karena itu sudah seharusnya Al-Quran perlu dibaca berulang-ulang dan secara kontinyu untuk mendapatkan ketenangan jiwa yang berpengaruh kepada perubahan perilaku manusia menjadi manusia yang berakhlakul karimah. 

Untuk menumbuhkan pendidikan karakter pada diri siswa di sekolah perlu metode penerapan baca Al-Quran yang tepat bagi siswa. Karena sekolah yang merupakan pendidikan formal, sudah disusun struktur kurikukum sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran. 

Artinya di sekolah tidak ada jam khusus untuk materi Al- Quran terutama sekolah-sekolah umum seperti SD, SMP, SMA dan SMK Berbeda dengan Madrasah yang kurikulumnya memasukkan pelajaran Al-Quran dalam struktur kurikulum.

Akan  tetapi SD, SMP, SMA dan SMK yang ada hanya pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). yang mengandung 5 aspek yang harus diajarkan oleh guru PAI yaitu Aspek Al-Quran, Aqidah, Akhlak, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan waktu yang terbatas.  Ini semua tidak memungkinkan bagi guru PAI untuk mengajarkan Alquran kepada siswa pada setiap jam mengajar.

Mengingat membaca Al-Quran sangat perlu diterapkan di sekolah untuk pembentukan karakter siswa, maka diharapkan sekolah bisa menerapkan simtem penerapan Al-Quran yang tidak mengganggu proses pembelajaran yang sudah diatur dalam kurikulum.

Kanwil Kementerian Agama Aceh melalui Bidang PAI membuat program LIMIT (Lima Belas Menit) bersama Al Quran. Dan sudah melaunchingkannya di Kanwil Provinsi Aceh dan beberapa beberapa kabupaten/kota. Setiap sekolah harus menerapkan Literasi diawal pembelajaran selama 15 menit yang diberi nama dengan program LIMIT (Lima Belas Menit) bersama Al Quran. 

Apabila sekolah menerapkan pendidikan karakter berbasis Al-Quran maka sekolah harus memanfaatkan waktu untuk pembacaan Al-Quran diawal pembelajaran setiap hari sebelum memulai pembelajaran selama 15 menit, setelah membaca doa semua siswa dianjurkan untuk membaca Al-Quran.

Tujuan pembiasaan membaca Al-quran diawal pembelajaran di sekolah adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik tentang agama Islam sehingga mereka akan menjadi manusia yang berkembang dalam hal keimanan dan ketakwaan. 

Dengan pembiasaan membaca Al-quran hati menjadi tenang dan pikiran menjadi lapang sehingga kegiatan belajar dilakukan dengan lebih semangat karena belajar juga merupakan ibadah.

Apabila kegiatan ini dilaksanakan secara terus menerus setiap pagi di setiap kelas diawal pembelajaran akan dapat membawa pengaruh positif bagi perkembangan karakter siswa.

 Bagi siswa yang sudah memiliki karakter yang baik, membaca Al-Qur’an bisa lebih meningkatkan sikap perilaku yang sudah dimilkinya. Tetapi bagi siswa yang belum memiliki karakter yang baik, mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk merubah perilakunya kearah yang lebih baik.

Pembiasaan membaca Alquran di pagi hari di sekolah menjadi salah satu upaya untuk membentuk karakter peserta didik yang religius cerdas dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.

Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik menjadi generasi muda yang berilmu pengetahuan tinggi dengan dibekali iman dan taqwa kepada Tuhan yang maha esa berakhlak mulia cakap kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Melalui pembiasaan membaca Alquran ini diharapkan akan dapat memperbaiki adab anak bangsa Karena sesungguhnya adab itu lebih tinggi daripada ilmu.


Penulis Adalah Ketua MGMP PAI dan Ketua AGPAI Kota Lhokseumawe, Saat Ini Aktif Mengajar di SMA. Negeri 1 Lhokseumawe 






Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar