Ali Kusas,S.Pd.
Di tanah subur penuh janji,
Ada oknum bermain cerdik sekali.
Berlagak peduli, wajah berseri,
Di balik topeng, niat tersembunyi.
Ada oknum bermain cerdik sekali.
Berlagak peduli, wajah berseri,
Di balik topeng, niat tersembunyi.
Mereka bicara atas nama rakyat,
Namun perut sendirilah yang melarat.
Menggenggam kuasa, menindas kejujuran,
Hukum dijual demi keuntungan.
Namun perut sendirilah yang melarat.
Menggenggam kuasa, menindas kejujuran,
Hukum dijual demi keuntungan.
Baca juga: Baitku Terluka
Di meja panjang, mereka bersulang,
Anggaran negara jadi hidangan.
Yang kecil terpinggir, tak sempat berkata,
Yang besar tertawa, bahagia di tahta.
Anggaran negara jadi hidangan.
Yang kecil terpinggir, tak sempat berkata,
Yang besar tertawa, bahagia di tahta.
Namun rakyat tak selalu diam,
Lembah sunyi berisi dendam.
Api kecil, perlahan menyala,
Membakar topeng penuh dusta
Lembah sunyi berisi dendam.
Api kecil, perlahan menyala,
Membakar topeng penuh dusta
Baca Juga: Dalam Sajak Paling Nyeri
Oknum negeri, ingatlah hari,
Roda berputar, tak selamanya tinggi.
Kelak sejarah akan bicara lantang,
Siapa yang jujur, siapa yang curang.
Roda berputar, tak selamanya tinggi.
Kelak sejarah akan bicara lantang,
Siapa yang jujur, siapa yang curang.
Lhokseumawe, 1 Februari 2015
0 Komentar