Mengungkap Fakta-Fakta Tersembunyi: Bagaimana Artikel Membentuk Opini Publik

Mengungkap Fakta-Fakta Tersembunyi: Bagaimana Artikel Membentuk Opini Publik


                                                    Sumber: Dreamina.capcut.com

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd. 

Artikel merupakan karya jurnalistik yang berisi pendapat, gagasan, atau pandangan dari penulisnya mengenai suatu topik tertentu. Artikel sering kali dimuat di surat kabar, majalah, atau buletin, dan memiliki tujuan untuk menginformasikan, meyakinkan, mendidik, atau bahkan menghibur pembaca. 

Artikel dapat dikategorikan sebagai tulisan opini atau pandangan, dengan fokus pada isu-isu yang aktual dan kontroversial. Sebagai tulisan nonfiksi, artikel bertujuan menyampaikan gagasan atau fakta guna mempengaruhi cara pandang pembaca terhadap suatu masalah. 

Penulis artikel memiliki kebebasan untuk memilih topik sesuai dengan minat dan keahlian mereka, tanpa harus terkait dengan laporan tertentu.

Penulisan artikel melibatkan berbagai tahapan yang dimulai dengan menggali ide dan mengumpulkan referensi, diikuti dengan penulisan ide tersebut menjadi sebuah artikel yang informatif dan menarik. Struktur artikel sendiri terdiri dari beberapa bagian penting, seperti judul, pendahuluan, isi, dan penutup. 

Selain itu, artikel memiliki beragam jenis, mulai dari artikel praktis yang bersifat petunjuk, artikel ringan yang menyajikan topik santai, hingga artikel opini dan artikel analisis ahli yang lebih mendalam dan kompleks.

Baca Juga: Membangun Bahasa Melalui Sastra: Peran Sastrawan dalam Pembakuan Bahasa

Melalui pemahaman yang baik tentang sifat dan struktur artikel, penulis dapat menghasilkan karya jurnalistik yang efektif dan bermanfaat bagi pembaca.

Selanjunya (Romli, 2005:79) Artikel (article) adalah karya jurnalistik berupa tulisan yang berisi pendapat (opini), gagasan (ide), pemikiran, serta pandangan. Posisinya dalam karya jurnalistik masuk dalam kategori views (pandangan atau opini), seperti halnya tajuk rencana, surat pembaca, kolom, analisis berita, dan karikatur .

Artikel adalah tulisan lepas yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberikan informasi (informatif), mempengaruhi dan meyakinkan pembaca (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). 

 Baca Juga:  Menumbuhkan Kecintaan dan Apresiasi Sastra di Sekolah Menengah Atas

Disebut lepas karena siapa pun pembaca boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai minat dan keahliannya masing-masing. Selain itu, artikel yang ditulis tersebut tidak terkait atau tidak harus merupakan laporan tertentu. Penulisan artikel juga dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja (Sumadiria, 2005:11).

Artikel merupakan tulisan yang berisi sikap atau pendirian subjek penulisnya yang disertai alasan dan bukti yang mendukung pendirian itu mengenai masalah yang sedang dibahas (Soeseno, 1993:101-102).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa artikel adalah sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tidak terikat, untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur.

Artikel, sebagai sebuah karya tulis nonfiksi, memiliki beberapa sifat yang menjadi ciri khasnya. Pertama, artikel selalu bersifat faktual, artinya segala informasi yang disajikan didasarkan pada fakta dan data yang nyata. 

Tema atau masalah yang dibahas dalam artikel adalah hal-hal yang benar-benar ada atau terjadi, bukan hasil dari khayalan atau imajinasi belaka. Artikel juga berisi gagasan dan fakta yang saling melengkapi, di mana penulis menyampaikan pendapat mereka mengenai suatu isu atau peristiwa yang disertai dengan bukti atau fakta yang mendukung.

Selain itu, artikel memiliki kekuatan untuk meyakinkan pembaca. Melalui penulisan yang baik, artikel bisa memengaruhi pandangan orang lain terhadap suatu masalah dan mengajak pembaca untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan pandangan yang disampaikan oleh penulis. 

Sebagai contoh, artikel dapat menjadi alat untuk membentuk opini publik atau menjadi agenda setter yang mengarahkan perhatian pembaca pada isu tertentu. 

Selanjutnya artike  juga memiliki sifat mendidik, karena tujuannya tidak hanya untuk memberi informasi, tetapi juga untuk mengajarkan pembaca mengenai hal-hal tertentu, baik untuk melakukan atau menghindari sesuatu. 

Baca Juga: Keindahan Sastra Al-Quran: Menyelami Kedalaman Bahasa dalam Ayat-Ayat Hari Akhir

Tak jarang, artikel juga berfungsi untuk memecahkan masalah, di mana penulis mengajukan solusi atau alternatif atas permasalahan yang dibahas. 

Di sisi lain, artikel juga bisa memiliki elemen menghibur, dengan mengangkat topik yang ringan, lucu, atau menarik untuk pembaca, memberikan kesenangan dan relaksasi di tengah rutinitas sehari-hari

Anatomi Tulisan

Sebelum tulisan artikel tidak memiliki struktur yang baku. Penulis bebas menuangkan masalah yang sedang dibahas, lalu mengembangkannya dengan pendirian subjektif. Juga tidak perlu disusun dengan urutan yang ketat seperti menulis berita.

Namun demikian, jika kita bicara tentang struktur umum, anatomi atau komposisi sebuah artikel biasanya terdiri dari:

Setiap artikel memiliki struktur yang membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran penulis dengan jelas. Bagian pertama dari artikel adalah judul (head), yang berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dan memberi gambaran singkat tentang topik yang dibahas. 

Setelah judul, biasanya disertakan nama penulis (byline), yang menunjukkan siapa yang bertanggung jawab atas tulisan tersebut. Ini memberi pembaca konteks mengenai siapa yang menyampaikan informasi atau pendapat yang ada dalam artikel.

Selanjutnya, artikel dimulai dengan pendahuluan (intro), yang sering kali berfungsi seperti teras dalam berita atau feature. Pendahuluan ini dirancang untuk menarik minat pembaca dan memberikan gambaran umum tentang isu yang akan dibahas. 

Biasanya, pendahuluan ini diikuti dengan penghubung intro dengan isi tulisan, yang berupa identifikasi masalah atau pengantar yang menjelaskan lebih lanjut mengenai topik yang diangkat. Setelah itu, artikel akan masuk ke dalam bagian isi tulisan atau uraian (body), yang merupakan inti dari artikel. 

Di bagian ini, penulis menguraikan secara rinci, sering kali dengan sub-subjudul yang memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami. Akhirnya, artikel diakhiri dengan penutup (ending), yang biasanya berisi simpulan, ajakan untuk bertindak, atau pernyataan penegasan yang menguatkan pandangan penulis mengenai masalah yang telah dibahas.

Artikel yang baik umumnya terdiri dari tiga hingga lima paragraf. Isi atau tubuh artikel (pembahasan) biasanya dipilah dalam sub-subjudul yang diarahkan oleh lead. Bagian penutup biasanya berupa simpulan.

Macam-Macam Artikel

Macam-macam artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat kesulitan yang dihadapinya, antara lain: (1) artikel praktis, (2) artikel ringan, (3) artikel analisis ahli (Sumadiria, 2005:12). 

Perbedaan artikel menurut jenisnya sangat penting bagi kita untuk melihat dan sekaligus mengukur kemampuan kita sesuai dengan bidang pengamatan, pengetahuan, dan keahlian masing-masing. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing jenis artikel tersebut:

Artikel Praktis 

Artikel praktis lebih banyak bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu (how to do). Misalnya, petunjuk cara membuka internet, cara merawat tanaman bonsai, sepuluh langkah membuat kue tart, kiat ramping dalam 15 menit, atau cara cepat menguasai rumus matematika.

Artikel praktis lebih menekankan pada aspek ketelitian dan keterampilan daripada analisis peristiwa. Artikel praktis biasanya ditulis dengan menggunakan pola kronologis, yaitu disusun berdasarkan urutan waktu atau tahapan pekerjaan.

Artikel Ringan 

Artikel ringan biasa ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan keluarga. Artikel jenis ini mengangkat topik-topik dengan bahasa yang ringan dan cara penyajian yang juga ringan, yang tidak memerlukan perhatian khusus dari pembaca. Pembaca dapat menerima atau mencernakan artikel ringan tanpa memerlukan persiapan atau perhatian yang mendalam.

Artikel ringan tidak ubahnya seperti makanan mi instan atau karet yang bisa dibaca kapan saja dan di mana saja. Contoh topik yang termasuk dalam kategori artikel ringan adalah kiat sukses belajar di perguruan tinggi, benarkah 

Anda tipe orang ambisius, atau sembilan kelemahan pria di mata wanita. Artikel ringan biasanya menggabungkan informasi dan hiburan (infotainment).

Artikel Opini 

Artikel opini lazim ditemukan pada halaman khusus opini, bersama dengan tulisan opini lainnya, seperti tajuk rencana, karikatur pojok, kolom, dan surat pembaca.

Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius dan tuntas dengan pendekatan analisis akademis. Sifatnya relatif berat, sehingga artikel opini sering ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, atau pengalaman di bidangnya.

Artikel Ahli 

Artikel analisis ahli biasa ditemukan di halaman depan atau halaman-halaman berita dan rubrik khusus. Artikel jenis ini ditulis oleh ahli atau pakar di bidangnya dengan bahasa yang populer dan komunikatif. 

Artikel analisis ahli mengupas suatu persoalan secara mendalam dan tajam. Topik yang diangkat bervariasi, seperti ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya, industri, dan iptek.

Tahapan Menulis Artikel

Seperti penulisan karangan lainnya, menulis artikel meliputi tiga tahap: (1) Pratulis, (2) Penulisan, dan (3) Pascatulis.

Pratulis  

Pada tahap ini, langkah-langkah yang perlu diambil adalah menggali ide, menguji ide, dan mengumpulkan referensi. Menggali ide adalah tahap awal dalam menulis artikel, yang bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti bacaan, pengamatan, pengalaman, dan sebagainya.  

Setelah menemukan sebuah ide, langkah selanjutnya adalah mengujinya dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting. 

Pertama, tanyakan pada diri sendiri, apakah ide ini relevan dan aktual bagi publik? Pastikan bahwa topik yang akan diangkat benar-benar menarik perhatian pembaca dan berkaitan dengan isu-isu yang sedang hangat diperbincangkan.

Kemudian, pertimbangkan juga, apakah ide tersebut memiliki manfaat bagi publik? Ide yang baik seharusnya memberikan nilai tambah atau solusi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Tidak hanya menarik, tetapi juga berguna.

Selanjutnya, pastikan Anda memiliki pengetahuan dan referensi yang cukup untuk mengembangkan ide tersebut. Apakah Anda sudah memiliki pemahaman mendalam tentang topik ini? Jika belum, Anda perlu menggali lebih dalam agar tulisan yang dihasilkan memiliki dasar yang kuat.

Selain itu, perlu juga dipertimbangkan, apakah ide tersebut sudah pernah dibahas oleh orang lain? Jika ya, jangan khawatir-Anda bisa mencari sudut pandang yang berbeda atau menyajikan ide tersebut dengan cara yang baru untuk memberikan kontribusi yang segar.

Terakhir, pikirkan media massa mana yang mungkin tertarik dengan ide yang Anda miliki. Apakah media tersebut memiliki audiens yang sesuai dengan topik yang akan dibahas? Mengetahui audiens dan platform yang tepat akan membantu Anda menentukan pendekatan yang lebih efektif dalam menyampaikan ide.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda akan lebih siap untuk mengembangkan ide yang tidak hanya menarik tetapi juga bermanfaat bagi pembaca.

Penulisan

Saat memulai menulis, jangan terlalu terbebani oleh keinginan untuk mencapai kesempurnaan. Mulailah dengan menuangkan apa yang ada di pikiran, tanpa khawatir apakah tulisan itu sempurna atau tidak. Tulis dengan gaya bebas, seolah-olah Anda sedang menulis surat atau buku harian. 

Biarkan ide-ide mengalir begitu saja, tanpa hambatan. Ingatlah pepatah yang mengatakan, "Semua draft itu berantakan." Proses menulis memang tidak selalu rapi pada awalnya, dan itu adalah hal yang wajar.

Jangan menunggu hingga menemukan kalimat yang sempurna untuk memulai tulisan. Jangan ragu untuk menggunakan berbagai cara untuk membuka artikel atau tulisan Anda. 

Anda bisa memulainya dengan mengutip berita terkini, menyampaikan pendapat orang lain yang relevan, atau bahkan mendeskripsikan suasana yang ada di sekitar Anda. Dengan cara ini, Anda memberi ruang bagi ide untuk berkembang, dan memulai tulisan dengan cara yang menarik dan memikat perhatian pembaca.

Pascatulis

Bacalah tulisan Anda dengan teliti dan perhatikan setiap kesalahan atau ketidaksesuaian yang mungkin ada. Lakukan revisi dengan cara menambah, menghapus, atau mengubah bagian-bagian yang kurang tepat atau kurang relevan. Evaluasilah kembali struktur artikel yang telah diterapkan, pastikan alurnya jelas dan logis. Terakhir, sempurnakan tulisan sehingga menjadi artikel yang mudah dipahami dan layak untuk dibaca oleh khalayak umum.


Simpulan:

Dari pembahasan yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa artikel merupakan sebuah karya tulis yang sangat penting dalam dunia jurnalistik. Artikel memiliki peran dalam memberikan informasi, mempengaruhi pendapat publik, serta mendidik pembaca melalui penyampaian fakta dan gagasan yang berkaitan dengan masalah yang aktual dan sering kali kontroversial. 

Artikel memiliki ciri khas sebagai tulisan nonfiksi yang faktual, serta bersifat fleksibel, karena penulisnya bebas memilih topik sesuai minat dan keahlian mereka. Oleh karena itu, artikel dapat memiliki berbagai tujuan, mulai dari memberikan informasi yang mendalam, membentuk opini, hingga memberikan hiburan.

Selain itu, penulisan artikel juga melibatkan tahapan-tahapan yang sistematis, dimulai dari perencanaan ide hingga revisi setelah tulisan selesai. Setiap artikel memiliki struktur tertentu, yang terdiri dari judul, pendahuluan, isi, dan penutup, yang memudahkan pembaca untuk mengikuti pemikiran penulis secara jelas. 

Berbagai  jenis artikel, seperti artikel praktis, artikel ringan, artikel opini, dan artikel analisis ahli, menunjukkan keberagaman dalam penulisan artikel, baik dari segi topik maupun kedalaman bahasan. 

Dengan pemahaman yang baik mengenai sifat, struktur, dan tahapan penulisan artikel, penulis dapat menghasilkan karya yang berkualitas dan bermanfaat bagi pembaca.

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe


Berita Terkait

Posting Komentar

0 Komentar