Adinda Fildzah Hasya, gadis asal Kota Lhokseumawe yang lahir pada 31 Juli 2007, dikenal sebagai sosok yang sederhana namun penuh dengan prestasi dan impian besar.
Ia merupakan siswa di SMAN Negeri 1 Lhokseumawe, sebuah sekolah favorit masyarakat kota yang terkenal dengan julukan "Pter Dolar" dan berdomisili di Tumpok Teungoh.
Adinda tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya berprestasi di sekolah, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat.
Dibesarkan oleh orang tua, M. Isa dan ibunya Rosmani, Adinda menunjukkan semangat luar biasa dalam mengejar impian sejak usia muda. Di luar waktu belajarnya di sekolah, Adinda aktif sebagai anggota Remaja Masjid Baiturrahman Kota Lhokseumawe.
Baca Juga: Fadhlan Sabihat Nasrullah Ronie, Dari SMAN1 Lhokseumawe ke USK, Perjalanan Inspiratif Gen
Di sana, Ia menjadi panitia dalam acara Kareem selama dua tahun berturut-turut, menunjukkan dedikasi dan komitmen dalam kegiatan sosial dan agama.
Selain itu, Adinda juga mengembangkan bakatnya di bidang seni, khususnya dalam membaca puisi. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, seperti mengikuti kelompok film pendek dan membaca puisi, menjadi wadah bagi Adinda untuk menyalurkan minat dan bakatnya.
Keaktifannya dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga mengembangkan diri dalam berbagai bidang seni dan kreativitas.
Adinda memiliki prinsip hidup yang sangat inspiratif: menjadi diri sendiri, tidak peduli dengan apa kata orang lain, dan tetap bangga dengan pencapaian yang telah diraih.
Prinsip inilah yang menjadi landasan dalam setiap langkah yang ia ambil. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki jalannya sendiri dan tidak perlu merasa terintimidasi oleh pandangan orang lain.
Dalam bidang akademik, Adinda tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejak semester I hingga semester V, Ia selalu berhasil menduduki posisi 10 besar di kelasnya. Dedikasinya dalam belajar membuahkan hasil yang luar biasa.
Kerja kerasnya akhirnya berbuah manis ketika ia diterima di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) pada jurusan Ilmu Komputer.
Sebagaimana diketahui bahwa UPI merupakan universitas terkemuka di Indonesia. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa segala usaha dan doa tidak pernah sia-sia.
Adinda berharap dapat memanfaatkan kesempatan kuliah di UPI untuk memperluas wawasan, mencari pengalaman di luar kota, dan menemukan hal-hal baru yang akan membantu dirinya berkembang.
Selain itu, ia juga bertekad untuk aktif dalam kegiatan kampus, memperluas jaringan, mengasah kemampuan berbicara di depan umum (public speaking), dan mengembangkan keterampilan baru yang berguna di masa depan.
Dengan segala bakat dan dedikasinya, Adinda Fildzah Hasya adalah contoh nyata bagi generasi muda untuk terus berjuang meraih impian tanpa takut akan hambatan.
Baca Juga: Dua Dunia Penelitian, Menggali Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif
Ia membuktikan bahwa dengan niat yang kuat, kerja keras, dan doa yang tulus, tidak ada yang tidak mungkin tercapai. Semoga perjalanan Adinda di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membawa kesuksesan yang lebih besar lagi dalam mewujudkan impian dan cita-citanya.
Editor: Muklis Puna
0 Komentar