Sumber: Dokumen Pribadi
Lhokseumawe, 26 Maret 2025-Suasana Jum’at malam di Museum Kota Lhokseumawe dipenuhi semangat dan tepuk tangan meriah dalam gelaran Semarak Festival Kultural Kesenian dan Kebudayaan 2025. Kegiatan ini dilakasanakan di Museum Kota Lhokseumawe tanggal 25 April 2025.
Diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe melalui bidang kebudayaan, acara ini sukses menyedot perhatian publik, terutama saat berlangsungnya Lomba Paduan Suara tingkat SMA se-Kota Lhokseumawe.
Dengan mengangkat tema “Kunjungi, Lindungi, dan Lestarikan Museum Cagar Budaya”, festival ini bertujuan menghidupkan semangat pelestarian budaya di kalangan generasi muda. Kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi Qanun Nomor 2 Tahun 2018, lewat penampilan lagu Hymne Aceh oleh setiap tim peserta.
Panggung bergengsi itu akhirnya dimenangkan oleh SMA Negeri 1 Lhokseumawe, yang berhasil keluar sebagai Juara I, mengungguli rival terdekatnya, SMA Negeri Mosa Arun, yang harus puas di posisi kedua. Masing-masing tim paduan suara beranggotakan lima penyanyi putra, lima penyanyi putri, serta satu dirigen.
Ira Gusriani, S.Pd., M.Pd., selaku Pembina Paduan Suara SMA Negeri 1 Lhokseumawe, menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan ini. “Terima kasih kepada Plt. Kepala Sekolah, Bapak Drs. Muhammad, M.Pd., serta seluruh siswa yang telah berlatih dengan penuh dedikasi. Semoga kegiatan ini terus memupuk cinta terhadap budaya dan warisan leluhur,” ujarnya.
SMAN 1 Lhokseumawe Gelar Asesmen Akhir Sekolah Online: Ujian Penentu Kelulusan Siswa Kelas XII
Sementara itu, Plt. Kepala SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Drs. Muhammad, M.Pd., menyampaikan rasa bangganya kepada tim paduan suara yang telah mengharumkan nama sekolah. Ia berharap para juara dapat tampil dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya memperkaya wawasan seni dan budaya pelajar, tetapi juga memperkuat identitas budaya Aceh di tengah arus modernisasi.
Konstributor : Muklis Puna
0 Komentar